Pelat Khusus! Pelat Nomor Palsu Kode ZZ Banyak Dibeli oleh Orang Kaya, Dimaksudkan Biar Aman di Jalan Raya

Semua pengemudi kendaraan di jalan raya sudah pasti selain ingin selamat sampai tujuan di perjalanan juga bisa merasa aman di jalan tanpa ada halangan sedikitpun, mungkin yang berhubungan dengan waktu adalah jika kita terkena tilang dari polantas atau karena masalah lainnya. Sesuatu hal yang cukup membuat waktu yang tersita, dan itupun berlaku bagi orang yang taat hukum maupun tidak.

Dan tentang pelat nomor kendaraan dari segi warna dan huruf juga memiliki tujuan dan keutamaan yang berbeda-beda, dan ini juga berhubungan dengan masalah keamanan bagi para pengendara. Biasanya orang biasa tapi malah mempunyai pelat merah dan itu dilakukan agar dirinya bisa merasa aman saat berada di jalan raya.







Mereka memasang atau memesan pelat nomor palsu kode ZZ dikarenakan untuk motif agar lebih aman di jalan serta tidak kena tilang polisi, Samian menambahkan sampai saat ini berdasarkan pengamatan fenomena tersebut tidak sampai untuk tujuan dari para pelaku kejahatan.

Sedangkan tentang keberadaan pelat palsu dengan nomor kode khusus ZZ ini diambil dari keterangan Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Yusri Yunus, pelat tersebut cukup mahal karena tidak ada yang dijual murah yakni mencapai harga kisaran puluhan juta rupiah untuk tiap 1 pelat nomornya jadi kemungkinan para pembelinya adalah dari kalangan orang berduit.




Yusri Yunus menambahkan khususnya yang pelat ZZ ini sekalipun ada mobil mewah mengunakannya itu pantas dicurigai karena syarat mendapatkan nomor itu adalah mobil dinas dan terkhusus bagi pejabat setingkat eselon 1 dan 2 di kementerian atau lembaga serta TNI/Polri, pelat ZZ ini telah resmi untuk mengganti pelat RF yang disetop penerbitannya sejak November 2023.

Semoga bisa dibenahi dan diurus oleh pihak kepolisian dengan benar agar tercipta ketertiban di Indonesia khususnya untuk yang di jalan raya, pelat khusus tersebut diatas hanyalah diberikan khusus bagi orang khusus di Indonesia, orang awam dilarang untuk menggunakannya.

Indonesia yang rapi dan teratur sepertinya akan lebih baik, dimana tampak serasi saat orang awam tidak merasa seperti orang khusus.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2