Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rinne.shiraAvatar border
TS
rinne.shira
Bawaslu Telusuri Rokok Bergambar Anies-Cak Imin di Bali
Bawaslu Telusuri Rokok Bergambar Anies-Cak Imin di Bali



Denpasar, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jembrana, Bali akan menelusuri informasi tentang dugaan beredarnya rokok bergambar pasangan Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Jembrana Pande Made Ady Muliawan mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan soal beredarnya bungkus rokok bergambar capres dan cawapres nomor urut 1 itu di Jembrana, Bali.

"Saya sudah instruksikan ke jajaran di kecamatan dan desa untuk melakukan penelusuran. Jadi peristiwanya seperti apa, lokasinya di mana, siapa yang memberikan, tujuannya apa, siapa yang menerima, masih kita telusuri. Apakah kemudian itu boleh atau tidak," kata Pande, Selasa (19/12).

Pande menyatakan akan mengkaji lebih dulu laporan tentang rokok bergambar pasangan AMIN tersebut.

Lihat Juga :
Respons Kebingungan Kaesang, Ganjar Jelaskan Makna 'Cepat dan Unggul'

"Saya belum bisa memastikan karena rokok ini dalam pemahaman kami adalah bahan kampanye. Cuma bahan kampanye itu sudah disebutkan hanya 12 item, rokok itu tidak termasuk di sana. Yang paling mendekati itu, makanan atau minuman, apakah rokok itu masuk ke dalam kategori makanan dan minuman itu, nah ini harus kita kaji dulu," imbuhnya.

Bawaslu, kata dia, juga menyatakan, telah menerima gambar peredaran bungkus rokok tersebut yang beredar di Jembrana, Bali.

"Kita sudah menerima dari teman-teman media, ada dua atau tiga media yang menghubungi saya. Kemudian Bawaslu Provinsi Bali, juga sudah disampaikan ke kami terkait dengan penyebaran rokok yang bergambar paslon," ujarnya.

Pihaknya juga belum mengetahui, apakah rokok itu sudah beredar atau tidak di wilayah Jembrana, Bali.

"Itu yang kita belum tahu, ini teman-teman di lapangan masih menindaklanjuti kira-kira sebarannya di mana? Kami ingin lihat sebarannya dulu, kayaknya masih belum masif," ujarnya.

Menurutnya, bungkusan rokok bergambar capres-cawapres tersebut bisa saja pelanggaran bagi yang mengedarkan dan bisa berpotensi pidana.

"Saya kira bisa berpotensi menjadi pidana pemilu, kalau menurut saya, administrasi atau pidana. (Bisa dipidana) 2 tahun denda Rp24 juta kalau memang nanti terbukti pemberian uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih," ujarnya.

Sementara, Juru Kampanye (Jurkam) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Bali, Ahmad Baraas merespons soal rokok bergambar calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) yang beredar di Kabupaten Jembrana, Bali.

Dalam rokok tersebut, selain memuat gambar pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, kemasan rokok filter itu juga memuat logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga tulisan "Indonesia Adil Makmur untuk Semua," dan pada kemasan rokok tanpa ada pita cukai.

Baraas mengatakan, bahwa sebenarnya rokok tersebut itu hanya beredar di media sosial atau kiriman lewat jejaring WhatsApp dan belum tentu beredar di Bali.

"Itu (beredar) di medsos saja, rokoknya enggak ada. Kan banyak dikirim lewat WA atau apa. Tapi rokoknya enggak ada. Saya enggak tahu apa itu editan atau apa, belum pasti itu (beredar di Bali)," kata dia, saat dikonfirmasi Selasa (19/12).

Pihaknya juga menegaskan, bahwa dari tim kampanye pusat AMIN tidak ada mengirimkan alat peraga kampanye berupa foto di rokok yang memasang gambar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Pertama begini, bahwa tim kampanye AMIN di pusat itu tidak ada mengirim alat peraga kampanye berupa foto yang menggunakan rokok, kemudian memasang gambar AMIN. Itu tidak pernah ada, kami tidak pernah terima. APK seperti itu tidak ada," ujarnya.

"Kemudian kedua, ini kan banyak orang yang melakukan black campaign terhadap lawan-lawan yang dianggap potensial untuk menang," lanjutnya.

Ia juga menilai, dengan adanya rokok bergambar calon capres-cawapres nomor 1 itu ada unsur kampanye hitam.

"Iya (ada black campaign) dari pihak lain. Kita enggak tahu siapa yang membuat itu, yang jelas itu orang yang ingin men-downgrade elektabilitas AMIN," ujarnya.

"Kita tidak pernah mengedarkan itu. Jadi kita baru tahu (sebelumnya), belum tahu. Setelah dikasih tahu tadi, kita konfirmasi kepada teman-teman di pusat itu, tidak ada produk alat peraga kampanye yang menggunakan bungkus rokok seperti itu," ujarnya.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-imin-di-bali.
tepsuzot
orohondo
tritomchan
tritomchan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
395
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan