Pernahkah agan-agan membayangkan Presiden kita, Jokowi, disebut sebagai alumni paling memalukan oleh BEM UGM? Well, kabar ini baru-baru ini mencuat dan langsung bikin heboh media sosial. BEM UGM memberikan gelar tersebut saat acara diskusi publik dan mimbar bebas di utara Bundaran UGM. Mereka bahkan memasang banner besar dengan tulisan 'BEM KM UGM Presents Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan - Mr. Joko Widodo'.

Nggak nyangka kan, sista? Presiden kita yang sudah hampir dua periode menjabat dan katanya adalah sosok teladan, tiba-tiba diberi gelar paling memalukan. Apa nih yang bikin BEM UGM sampe memberikan nominasi ini?

Well, menurut BEM UGM, mereka merasa bahwa tindakan dan kebijakan Presiden Jokowi nggak mencerminkan nilai-nilai UGM. Mereka bahkan mengunggah postingan di Instagram dengan caption yang menggambarkan prestasi "ambruknya demokrasi, prestasi ambruknya konstitusi, dan prestasi kokohnya politik dinasti".

BEM UGM jelas banget dalam pendapat mereka. Mereka menganggap Jokowi pantas mendapatkan gelar alumni paling memalukan. Tapi bagaimana pendapat agan-agan dan sista-sista? Apakah benar-benar pantas? Tentu ada beragam pandangan yang muncul di tengah kontroversi ini.

Namun, yang perlu kita ingat adalah bahwa ini hanya pendapat BEM UGM, bukan suara dari seluruh mahasiswa UGM. Setiap orang memiliki hak untuk memiliki pandangan dan pendapat mereka sendiri. Meskipun ada yang setuju dengan pendapat BEM UGM, ada juga yang tidak sependapat dengan mereka.

Sebagaimana yang dapat dilihat di berbagai kolom komentar unggahan Instagram yang membahas tentang pemberian gelar dari BEM UGM untuk Presiden Jokowi, tidak sedikit warganet yang mengingatkan BEM UGM akan kinerja Presiden Jokowi selama kurang lebih hampir 10 tahun ini. Pembangunan dan peningkatan ekonomi tidak dapat dipungkiri meningkat, dan bisa kembali pulih dari masa pandemi Covid-19 dengan lebih cepat di tengah kondisi dunia yang juga tidak baik-baik saja.

Netizen juga mengingatkan BEM UGM akan sedikit cara untuk menjaga adab, meskipun niatnya adalah mengkritik karena mengkritik tetap harus memperhatikan aturan-aturan.

Menyikapi adanya kehebohan terkait pemberian gelar dari BEM UGM ke Presiden Jokowi yang dinilai kurang sopan ini, tentu kita harus bijak dalam menghadapi kontroversi seperti ini GanSis.
Kita perlu berbicara dengan santun dan menghormati pendapat orang lain. Memang, ini hanya pendapat BEM UGM dan tidak mencerminkan pandangan seluruh masyarakat Indonesia.

Mungkin ada baiknya juga jika kita melihat prestasi-presati Presiden Jokowi selama memimpin. Tidak dapat dipungkiri bahwa beliau telah melakukan berbagai upaya untuk membangun negara ini, baik di bidang infrastruktur, ekonomi, maupun pendidikan. Jadi, mari kita sampaikan pendapat kita dengan bijak dan menghargai setiap sudut pandang.

Jadi, agan-agan dan sista-sista, apa pendapat agan-agan tentang kontroversi ini? Apakah Jokowi benar-benar pantas mendapatkan gelar alumni paling memalukan? Ataukah ada argumen lain yang sebaiknya dipertimbangkan? Mari kita diskusikan dengan bijak!