Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Beasiswa Tak Jelas, Mahasiswa Raja Ampat Kelaparan-Nunggak Kos di Jogja


Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 11 Des 2023 15:28 WIB

Foto: Puluhan mahasiswa asal Raja Ampat mengadu ke ORI Perwakilan DIY karena beasiswa tak jelas, Senin (11/12/2023). (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Jogja - Puluhan mahasiswa dari Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, harus rela menahan lapar hingga menunggak sewa kos. Hal ini karena beasiswa yang dijanjikan oleh Pemkab Raja Ampat tak ada kejelasan.
Total ada 28 mahasiswa yang sudah berada di Jogja hingga kini nasibnya tak jelas. Mereka pun mengadukan kejadian ini ke ORI Perwakilan DIY dan berharap beasiswa yang dijanjikan segera terealisasi.

Salah seorang mahasiswa berinisial M (20) bercerita selama hidup di Jogja semua akhirnya ditanggung orang tua.

"Uang kos uang makan itu semua ditanggung orang tua. Kemarin ada teman-teman yang belum sempat bayar kos mengingat orang tua latar belakangnya cuma nelayan," ujar M kepada detikJogja saat ditemui di kantor ORI DIY, Senin (11/12/2023).

M pun mengaku sering menahan lapar. Dia juga bilang tak jelasnya beasiswa itu bahkan ada temannya yang masih menunggak kos.

"Kadang nahan lapar. Ada yang nunggak kos 2 bulan," katanya.

Sekjen Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (Imapa) DIY Irto Mamoribo menambahkan, tidak ada kontribusi pemerintah daerah dalam hal pendidikan di kampus. Pemerintah, kata Irto hanya memberangkatkan saja.

"Kontribusi pemda ketika mereka berangkat antar adik-adik sampai di sini tibakan di kos pun pemda nggak cari, saya yang cari (kos), begitu pas lepas pemda balik mereka cuma meninggalkan uang Rp 300 ribu sampai dengan hari ini," kata Irto.

Dia melanjutkan, biaya malan hingga kos saat ini ditanggung orang tua masing-masing mahasiswa.

"Jadi sejauh ini terkait dengan biaya kos mereka maupun makan minum tiap hari tidak ada kontribusi dari pemda. Kontribusi dari orang tua, justru orang tua yang jadi korban," sebutnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Raja Ampat mengadukan oknum di Dinas Pendidikan Raja Ampat dan salah satu alumni ke ORI Perwakilan DIY. Mereka hingga saat ini belum menerima beasiswa yang dijanjikan.

Sekjen Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (Imapa) DIY Irto Mamoribo, mengatakan ada 28 orang yang dijanjikan beasiswa. Mereka sudah tiba di Jogja sejak September lalu dan saat ini hidup tanpa kepastian.

"Iya dua oknum yang kami laporkan ke ORI, dinas pendidikan sama alumni," kata Irto saat ditemui di ORI DIY, Senin (11/12/2023).

Dia menjelaskan, awal masalah bermula saat Pemda Raja Ampat menawarkan program beasiswa melalui Dinas Pendidikan. Dijelaskan ada beberapa program beasiswa.

"Dinas menawarkan ke adik-adik mahasiswa bahwasanya ini adalah program KIP, itu yang pertama, kemudian program kontrak kerja sama, terus kemudian program wakil bupati," jelasnya.

https://www.detik.com/jogja/kota-pel...-kos-di-jogja.

kasihan mahasiswa Papua asal Raja Ampat
Nasib yang sama juga dialami mahasiswa-mahasiswa Papua luar negeri
efek revisi Otsus kah ?
pilotproject715
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan pilotproject715 memberi reputasi
0
338
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan