BEM UGM Sebut Jokowi Alumnus Paling Memalukan di UGM! Apa Alasannya?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
BEM UGM Sebut Jokowi Alumnus Paling Memalukan di UGM! Apa Alasannya?

harrywjyy

10-12-2023 22:35

BEM UGM Sebut Jokowi Alumnus Paling Memalukan di UGM! Apa Alasannya?

Sumber Gambar

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'Alumnus Paling Memalukan'. Tindakan ini mencuat setelah para mahasiswa melakukan prosesi penyerahan sertifikat kepada sosok yang memakai topeng Jokowi, yang kemudian videonya menjadi viral di media sosial. Penobatan ini dilakukan oleh BEM UGM sebagai bentuk kritik terhadap kepemimpinan Jokowi.

BEM UGM mengungkapkan bahwa ada tiga indikator yang membuat Jokowi dinobatkan sebagai alumni paling memalukan menurut versi mereka. Pertama, mereka menyoroti anjloknya indeks demokrasi sepanjang masa kepemimpinan Jokowi. Banyak pihak mengkritik adanya pelanggaran hak asasi manusia, kebebasan pers, dan kebebasan berpendapat yang terjadi selama pemerintahan Jokowi.

Selanjutnya, BEM UGM menyoroti bobroknya konstitusi yang terjadi di era kepemimpinan Jokowi. Mereka menilai bahwa konstitusi sebagai landasan hukum negara telah diabaikan dan tidak diperhatikan dengan baik, yang berdampak negatif pada sistem demokrasi di Indonesia.

Sumber Gambar

Tidak hanya itu, pernyataan Gielbran juga menuai kritik karena menyebut Gibran sebagai "anak haram konstitusi". Pernyataan tersebut dianggap merendahkan dan menghina Gibran sebagai individu. Sebagai anak presiden, Gibran memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan memiliki peluang untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum jika memenuhi syarat yang berlaku.

Yang terakhir, BEM UGM mencatat adanya indikasi upaya-upaya Jokowi dalam menghidupkan dinasti politik di Indonesia. Mereka menyebut bahwa Jokowi telah memaksakan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2024. Hal ini dianggap merusak sistem demokrasi Indonesia dan menciptakan praktik nepotisme yang tidak sesuai dengan nilai-nilai akademik yang seharusnya dimiliki oleh seorang alumni UGM.

Kritik terhadap politik dinasti memang perlu dilakukan, namun sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih konstruktif dan mengedepankan penghormatan terhadap individu dan institusi yang terlibat. Kritik yang konstruktif dapat memperkaya diskusi publik dan mendorong perubahan yang positif dalam sistem politik.

Sumber Gambar

Menanggapi penobatan ini, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menganggapnya sebagai hal yang wajar dalam negara demokrasi. Ia menyatakan bahwa kritik dan pujian terhadap penyelenggara negara adalah hal yang biasa dan merupakan bagian dari kehidupan demokrasi.

Secara santai, pihak istana negara menanggapi penobatan Jokowi sebagai alumni UGM paling memalukan ini. Meski demikian, hal ini menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk lebih serius mendengarkan kritik dan masukan dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelektual yang kritis.

Pernyataan Gielbran tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak. Beberapa kalangan menganggap pernyataan tersebut tidak etis dan tidak menghormati presiden sebagai pemimpin negara. Sebagai seorang mahasiswa dan pemimpin organisasi mahasiswa, diharapkan Gielbran dapat menyampaikan kritik secara lebih konstruktif dan santun.

Sumber Gambar

Sebagai mahasiswa dan generasi muda, peran BEM KM UGM dalam mengkritisi dan mengawal pembangunan bangsa sangat penting. Namun, penting juga bagi mereka untuk menyampaikan pendapat dan kritik dengan cara yang bijak dan mempertimbangkan dampaknya terhadap hubungan antarindividu dan masyarakat.

Penobatan Jokowi sebagai 'Alumni Paling Memalukan' oleh BEM UGM merupakan refleksi dari ketidakpuasan dan kritik terhadap kinerja kepemimpinan Jokowi. Meskipun pernyataan ini menjadi sorotan di media sosial, masih terdapat pendapat yang beragam tentang keputusan tersebut. Sebagai warga negara yang memiliki hak untuk berpendapat, penting bagi kita semua untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan saling menghormati perbedaan pendapat. Sebagai mahasiswa, diharapkan kita dapat menjadi agen perubahan yang bijaksana dan berkontribusi positif dalam membangun bangsa yang lebih baik.

Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Gan