harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
7 Identitas Gender Selain Pria dan Wanita, Apa Sajakah Itu?

Sumber Gambar

Kategori gender yang konvensional, seperti laki-laki dan perempuan, seringkali terasa terlalu sempit dan meminggirkan mereka yang tidak merasa masuk dalam kategori tersebut. Pengalaman manusia dalam hal identitas gender sebenarnya lebih kompleks daripada sekedar pembagian menjadi dua kotak. Ada orang-orang yang merasa tidak terikat dengan label laki-laki atau perempuan, dan inilah yang menyebabkan munculnya konsep gender yang lebih dari dua.

Genderqueer, salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang dengan gender yang tidak dapat dikategorikan secara eksklusif sebagai laki-laki atau perempuan. Mereka bisa mengalami dan mengekspresikan gendernya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang merasa memiliki dua gender atau kombinasi antara laki-laki dan perempuan, ada juga yang mengidentifikasi diri sebagai gender non-biner. Mereka tidak merasa cocok dengan kategori gender tradisional dan menggunakan berbagai istilah untuk menggambarkan identitas gender mereka.


Sumber Gambar

Berikut ini beberapa jenis gender non-biner yang sering diidentifikasi:

1. Bigender: Seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai memiliki dua identitas gender yang berbeda secara bergantian. Mereka dapat merasakan kedua identitas tersebut secara bergantian dalam periode waktu tertentu.

2. Androgini: Orang yang memiliki kombinasi ciri-ciri gender tradisional laki-laki dan perempuan. Mereka mungkin memiliki penampilan atau perilaku yang mencerminkan kedua jenis kelamin secara seimbang.

3. Agender: Individu yang merasa tidak memiliki identitas gender sama sekali. Mereka tidak merasakan atau mengidentifikasi diri sebagai laki-laki atau perempuan.


Sumber Gambar

4. Demigender: Seseorang yang merasakan kedekatan dengan satu identitas gender, tetapi tidak sepenuhnya mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Mereka bisa merasa seperti setengah laki-laki atau setengah perempuan.

5. Genderfluid: Orang yang merasakan perubahan dalam identitas gender mereka seiring waktu. Mereka dapat merasakan dan mengidentifikasi diri sebagai laki-laki, perempuan, atau non-biner dalam berbagai periode.

6. Neutrois: Individu yang mengidentifikasi dirinya sebagai netral atau tanpa gender. Mereka tidak merasakan hubungan dengan identitas gender apapun.

7. Pangender: Orang yang merasakan koneksi dengan banyak jenis kelamin atau identitas gender yang berbeda. Mereka mungkin mengidentifikasi diri sebagai laki-laki, perempuan, dan gender non-biner lainnya secara bergantian.

8. Two-spirit: Istilah yang berasal dari budaya pribumi Amerika yang menggambarkan individu yang menggabungkan kedua jenis kelamin dalam satu tubuh. Mereka bisa memiliki kombinasi ciri-ciri laki-laki dan perempuan, serta peran sosial dan spiritual yang unik.


Sumber Gambar

Jenis-jenis gender non-biner ini hanya merupakan contoh umum yang sering digunakan oleh individu yang mengidentifikasi diri mereka sebagai non-biner. Setiap individu memiliki pengalaman gender yang unik dan mungkin menggunakan istilah yang berbeda sesuai dengan identitas gender mereka.

Pentingnya memahami bahwa gender lebih dari dua adalah untuk menghormati dan mengakomodasi keberagaman manusia. Tidak semua orang cocok dengan label yang konvensional, dan mengekang identitas gender mereka hanya dalam dua pilihan akan memarjinalkan mereka. Penting bagi kita untuk menjauhkan diri dari kecenderungan memberikan label gender secara langsung kepada orang lain, dan mencoba membayangkan seseorang tanpa mengaitkannya dengan suatu gender tertentu.

Dalam konteks Indonesia, mengakui dan menghormati keberagaman gender juga merupakan bentuk penghormatan terhadap hak asasi manusia. Indonesia adalah negara yang majemuk, tidak hanya dalam hal ras, suku, dan agama, tetapi juga dalam hal gender. Prinsip "Bhineka Tunggal Ika" harus mampu mencakup dan menghormati semua jenis identitas gender yang ada di negara ini.


Sumber Gambar

Namun, perlu diingat bahwa memahami gender lebih dari dua bukanlah hanya sekadar jargon. Kita juga harus memahami dan menghargai nilai-nilai lokal yang melekat dalam masyarakat kita. Diskusi tentang gender netral harus disertai dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Indonesia. Hal ini penting agar pemahaman tentang gender yang lebih inklusif tidak hanya menjadi wacana kosong, tetapi benar-benar mampu mewujudkan hak-hak dan apresiasi terhadap keberagaman gender.

Dalam kesimpulan, mengakui keberagaman gender dan memahami bahwa gender lebih dari dua adalah langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang inklusif. Melampaui batasan konvensional dan membuka pikiran kita untuk melihat gender dengan cara yang lebih luas akan membantu menghindari pemarjinalan dan memberikan pengakuan yang layak terhadap setiap individu, tanpa terkecuali.

Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
fanserker
kamsak
ormarr
ormarr dan 12 lainnya memberi reputasi
1
2.7K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan