Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Profil PUTA SE-02 - Drone Amfibi Karya Prajurit TNI AL
Quote:


Di luar drone Elang Hitam yang dulu sempat diuji oleh PT DI, rupanya masih terdapat drone-drone lain yang dikembangkan. Namun, pengembangannya dilakukan sendiri oleh prajurit TNI AL. Kali ini kita akan membahas drone PUTA-SE02 Gan, yang dibuat dan dikembangkan oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara (Fasharkan Pesud) dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).

Untuk PUTA merupakan singkatan dari Pesawat Udara Tanpa Awak,SE-02 merupakan kode pengembangan drone, di mana PUTA SE-02 adalah drone kedua yang merupakan penyempurnaan dari versi PUTA SE-01. Drone versi kedua ini telah sukses melakukan penerbangan perdana sekitar 2 tahun lalu. Menurut artilel resmi Puspenerbal, penerbangan PUTA SE-02 dilakuakan pada 11 September 2021 di Pangkalan Udara TNI AL Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Sebelum test flight, drone terlebih dahulu menjalani uni ground run. Pengembangan SE-02 berdasarkan perintah lisan Wakasal (Wakil Kepala Staf Angkatan Laut) yang menjabat waktu itu setelah melihat prototype PUTA SE-01.

Secara ukuran, versi SE-02 lebih besar dibandingkan versi SE-01. PUTA SE-02 mempunyai panjang 4,5 meter, bentang sayap 6,5 m, dan tinggi 1,5 m. Menurut Puspenerbal, drone dibuat dari bahan komposit. Beratnya 100 kg dan kapasitas bahan bakarnya adalah 30 liter. Drone ini didesain khusus untuk bisa lepas landas dan mendarat di air serta darat.

Quote:


Dengan memakai bahan bakar pertamax, PUTA SE-02 bisa digeber sampai kecepatan maksimal 100 km/jam, durasi terbangnya sekitar 6 sampai 8 jam. Sementara untuk ketinggian terbang yang bisa dicapai mulai dari 300 sampai 10.000 kaki (feet). Belum ada spesifikasi lengkap terkait drone ini yang dirilis, dan kemungkinan drone ini dipakai untuk misi pengintaian atau patroli.

Quote:


Drone ini sebenarnya layak untuk diproduksi massal, dari sisi bahan bakar pun masih mudah dicari karena memakai pertamax.Selain itu, dengan kemampuan amfibinya, bisa membantu misi patroli prajurit TNI AL. Memang durasi terbangnya tidak selama ScanEagle, yang bisa tembus 22 jam, drone yang dimaksud dioperasikan Skadron Udara 700 Puspenerbal; merupakan drone hibah dari AS. Tapi, ScanEagle tidak punya kemampuan amfibi.

Di sisi lain, PUTA SE-02 dikembangkan oleh prajurit TNI AL, tentu mereka lebih paham drone apa yang sesuai untuk dioperasikan menjaga lautan Indonesia yang super luas ini. Dan semoga pengembangan PUTA kelak berjalan lancar, dan seandainya bisa diproduksi secara massal, maka akan mengurangi ketergantungan hibah drone dari negara lain.



----------------





Referensi Tulisan:
Sumber Foto: Puspenerbal
Diubah oleh si.matamalaikat 05-12-2023 13:25
CaiFuk
gonugraha76
didimulyadi797
didimulyadi797 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
632
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan