Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Mahasiswa Papua Demo di Jogja, Tuntut Referendum Papua Barat: NKRI atau Merdeka
Mahasiswa Papua Demo di Jogja, Tuntut Referendum Papua Barat: NKRI atau Merdeka

Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Sekitar seratusan massa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) menggelar aksi demonstrasi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Jumat (1/12).

Aksi tersebut dilakukan sebagai perayaan 1 Desember, yang diyakini sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat.

Koordinator aksi 1 Desember di Jogja, Denis Irawan, mengatakan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk menuntut referendum supaya rakyat Papua Barat dapat menentukan nasibnya sendiri.

“Kami mendukung penuh rakyat West Papua untuk menentukan nasib mereka sendiri melalui referendum,” kata Denis Irawan, Jumat (1/12).


Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Ia ingin rakyat Papua Barat diberikan kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri, apakah tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau menjadi negara sendiri yang berdaulat.

Sebenarnya pada 1969 rakyat Papua Barat telah diberikan kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri, peristiwa itu dikenal dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Namun saat itu rakyat Papua Barat yang dilibatkan hanyalah 0,2 persen dari populasi penduduk Papua Barat.

Proses Pepera itu juga dilakukan di bawah tekanan dan intimidasi militer supaya rakyat Papua setuju untuk berintegrasi dengan Indonesia,” lanjutnya.


Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Ia menegaskan bahwa kemerdekaan Papua Barat telah dideklarasikan sejak 1 Desember 1961 untuk menjadi negara yang berdaulat. Papua Barat juga memiliki bendera, simbol negara, serta lagu kebangsaannya sendiri.

Atas dasar itulah mereka menuntut supaya Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan rakyat Papua Barat untuk melakukan referendum dan menentukan nasib mereka sendiri.

“Bangsa Papua Barat adalah negara yang sudah merdeka, karena itu kami menuntut supaya rakyat Papua Barat harus diberi kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri,” kata Denis Irawan.
https://kumparan.com/pandangan-jogja...gYDQsFQSJ/full


Aksi 1 Desember di Sorong Ricuh, Massa Lempar Botol-Batu ke Polisi

Juhra Nasir - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 15:22 WIB

Unjuk rasa memperingati 62 tahun deklarasi kemerdekaan West Papua. (Juhra Nasir/detikcom)
Jakarta - Aksi memperingati 62 tahun deklarasi kemerdekaan West Papua 1 Desember di Kota Sorong, Papua Barat Daya, sempat ricuh. Massa melemparkan batu ke polisi dan dibalas dengan gas air mata.
Dilansir detikSulsel, Jumat (1/12/2023), pantauan di lokasi aksi di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong, massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 10.00 Wita. Awalnya aksi tersebut berlangsung aman dan kondusif.

Kemudian aparat kepolisian datang untuk mengamankan aksi massa, namun seketika massa aksi langsung menyerang polisi dengan lemparan batu. Karena massa aksi kian ricuh, polisi lantas menembakkan gas air mata.

Tembakan gas air mata tersebut membuat massa berlarian hingga masuk ke permukiman warga. Namun, dalam pelariannya, massa juga tetap menyerang polisi dengan batu dan botol kaca.

"Jadi, sampai detik ini situasi masih bisa kita kendalikan. Tadi sedikit ada dorongan-dorongan karena memang siang ini bertepatan dengan Pawai Santa. Jadi untuk teman-teman yang melakukan aksi, kita sedikit dorong berikan imbauan," kata Kapolresta Sorong Kota Kombes Happy P Yudianto kepada wartawan, Jumat (1/12).

"Kita ingatkan untuk segera membubarkan diri. Tapi mereka ada sedikit perlawanan, sehingga kita dorong. Ini aksi memperingati 1 Desember. Jadi kita sudah imbau dari kemarin agar mereka tidak melakukan aksi, namun mereka tidak mengindahkan. Kita berikan peringatan sekali dua kali. Kita berikan batas waktu, sudah cukup. Kita bubarkan secara terukur," ungkapnya.

https://news.detik.com/berita/d-7066...atu-ke-polisi.

Warga Papua Gelar Aksi 1 Desember di Jakarta dan Makassar

CNN Indonesia
Jumat, 01 Des 2023 11:40 WIB
Bagikan:



Peringati 1 Desember, ratusan orang Papua teriak merdeka di depan Kedubes AS. (CNN Indonesia/Yulia Adiningsih)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 70 orang Papua menggelar aksi peringatan 1 Desember 1961. Tanggal itu diyakini sebagai hari kemerdekaan orang Papua, sejalan dengan pengakuan kemerdekaan oleh pemerintahan Belanda pada 1961 silam.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, ratusan orang Papua telah berkumpul di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta hari ini, Jumat (1/12) sejak pukul 9.00 WIB. Mereka berbaris sambil membawa poster berisi kritik dan tuntutan.

Beberapa poster itu bertuliskan 'Tarik Militer Organik dan Non Organik dari Tanah West Papua', 'Hormati dan Lindungi Hak Ulayat Orang Papua', 'Tolak Pengembangan Blok Wabu', 'Hentikan Rasisme' dan masih banyak lagi.

Secara bergiliran mereka juga melakukan orasi di atas mobil komando. Salah satu orator membahas peringatan 1 Desember.

"Tepat 1 Desember, tanggal di mana bangsa Papua telah mendekalarasikan kemerdekaannya," teriak orator.

Kemudian disambut pekikakan, "merdeka" dari masa aksi.

Orator kemudian melanjutkan jika kemerdekaan tersebut tidak berjalan cukup lama. Sebab, adanya pencaplokan daerah kedaulatan West Papua.

Orator juga mengatakan pemerintah Indonesia masih diskriminatif. "Rasis dan diskriminatif terhadap rakyat Papua. 'Mereka tidak akan mampu mengurus dirinya sendiri.' Itu adalah pikiran rasis yang ditanamkan orde lama," ujarnya.

Dari tahun tahun 1961 -2023, kata Orator, selalu terjadi pelanggaran HAM. Orang papua meninggal akibat pemembakan, pemukulan, pemerkosaan itu masih terjadi hingga saat ini.

"Eksploitasi SDA juga tidak peduli dengab hak orang papua. Tanah dirampas, SDA selalu dibawa ke Jakarta," ucap orator.

Sekitar pukul 10.30 WIB, massa aksi melakukan long march ke depan Istana Kemerdekaan. Orasi terus berlanjut, disambut pekikan, "merdeka!"

Tegang di Makassar
Aksi peringatan 1 Desember turut digelar Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRIP-WP) di depan asrama mahasiswa Papua, Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Aksi tersebut berlangsung dengan ketegangan dengan aparat kepolisian saat puluhan mahasiswa yang mendukung kemerdekaan Papua itu hendak melakukan aksi long march ke Monumen Pembebasan Irian Barat sambil menyanyikan lagu bintang kejora.

Polisi pun memblokade Jalan Lanto Daeng Pasewang agar mahasiswa Papua tidak melakukan aksi memperingati 1 Desember, sehingga mahasiswa pun berkumpul di depan asramanya sambil berorasi secara bergantian menuntut Papua merdeka dan Palestina merdeka.

"Papua seperti Palestina yang saat ini mengalami penjajahan. Maka itu, Palestina harus merdeka seperti Papua," kata salah satu orator, Jumat (1/12).

Hingga saat ini aksi unjuk rasa mahasiswa Papua masih berlangsung dengan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian sehingga kondisi di depan asrama mahasiswa Papua masih dalam situasi kondusif.

Inisiasi kemerdekaan Papua Barat diklaim telah mendapat pengakuan pemerintahan Belanda. Momentum pengakuan tersebut jatuh tepat pada 1 Desember 1961.

Peristiwa itu kemudian dirayakan oleh masyarakat dengan berkumpul di kantor-kantor Hoofd van Plaatselijk (HPB) atau pemerintahan daerah untuk mengibarkan Bendera Papua Barat Bintang Kejora untuk pertama kalinya di samping Bendera Belanda.

Inisiasi kemerdekaan tersebut kemudian direspons cepat oleh Pemerintah Indonesia. Presiden saat itu, Soekarno, langsung mengeluarkan maklumat Tiga Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961 dengan menugaskan Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima dalam penyerangan terhadap Belanda dan pejuang kemerdekaan Papua Barat.

Upaya kemerdekaan Papua Barat kemudian terganjal oleh perjanjian New York Agreement pada 15 Agustus 1962. Menurutnya, perjanjian tersebut dibuat tanpa pelibatan masyarakat asli Papua.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-dan-makassar.

aksi 1 Desember di berbagai tempat di Indonesia...
servesiwi
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan servesiwi memberi reputasi
0
581
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan