Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Osprey Kembali Celaka, Jadi Menakutkan Untuk Diterbangkan
Quote:


Kabar duka kembali datang dari penerbangan militer Gan, kali ini pesawat CV-22B Osprey milik Angkatan Udara AS (USAF) jatuh ke laut saat sedang melakukan misi latihan rutin, insiden itu terjadi pada Rabu (29/11/2023) sekitar pukul 15.00. Saat ini masih dilakukan operasi pencarian kru dan helikopternya. Total ada 8 orang yang dibawa Osprey. Ketika kecelakaan cuaca sedang cerah, dan sampai saat ini USAF masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

Menurut laporan Reuters, satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara 7 orang lainnya belum ditemukan. Osprey jatuh di lepas pantai Pulau Yakushima, Jepang bagian barat. Pulau itu terletak sekitar 120 km sebelah selatan wilayah Kagoshima di pulau utama selatan Kyushu. Para saksi mara mengatakan melihat mesin kiri Osprey terbakar sebelum jatuh, namun keterangan ini masih bisa belum dikonfirmasi kebenarannya.

Penjaga Pantai Jepang dan satu pesawat KC-130J milik Korps Marinir AS diterjunkan untuk membantu mencari Osprey dan ketujuh kru yang hilang. Sementara pada Rabu sore, sekitar pukul 16.00, puing Osprey ditemukan di perairan tenggara di Pulau Yakushima. Selain puing-puingnya, Penjaga Pantai Jepang mengatakan pihaknya menemukan rakit penyelamat yang terbalik, namun tidak ada orang di dalamnya. Satu personel ditemukan 3 km dari Pelabuhan Anbo, di sisi timur Yakushima. Kemudian dibawa dengan perahu dari Pusat Penyelamatan Kota Yakushima dan selanjutnya ke Pelabuhan Anbo, tapi nyawanya tidak tertolong.

Quote:


Pihak Komando Khusus Angkatan Udara AS (AFSOC) mengatakan, Osprey yang kecelakaan milik 353rd Special Operations Wing; yang saat kejadian sedang melakukan operasi rutin di Pulau Yakushima. Osprey lainnya yang ikut dalam operasi rutin tersebut dilaporkan berhasil mendarat dengan selamat di pulau sekitar lokasi kecelakaan. Sebagai tambahan informasi, Amerika menempatkan 54 ribu tentaranya di Jepang, sebagian besar berada di bagian rangkaian pulau selatan yang strategis.Semenata Pulau Yakushima yang merupakan lokasi kecelakaan berada di Prefektur Kagoshima dan berjarak 1.040 km barat daya Tokyo.

Menurut laporan Reuters, Jepang sudah melakukan grounded alias mengandangkan seluruh Osprey yang mereka miliki sampai penyebab kecelakaan Osprey milik USAF diketahui. Di sisi lain, Jepang juga meminta Amerika menghentikan seluruh penerbangan Osprey yang dioperasikan militer AS di negara tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara pada Kamis (30/11/2023).

Tapi militer AS belum meng-grounded Osprey, pasalnya sampai sore tadi sekitar pukul 15.30; biro pertahanan regional Jepang mencatat 20 kali Osprey milik militer AS melakukan penerbangan dan pendaratan di pangkalan militer AS di Jepang.

Quote:


Kecelakaan di Jepang menambah daftar panjang catatan buruk helikopter yang dijuluki sebagai tilt-rotor ini. Sebelumya pada bulan Agustus 2023, Osprey jatuh di lepas pantai Australia utara saat mengangkut pasukan selama latihan militer rutin, menyebabkan tiga Marinir AS meninggal. Juni 2022, Osprey jatuh di dekat El Centro, California, yang menyebabkan lima Marinir AS meninggal. Masih di 2022, pada bulan Maret; Osprey jatuh di lembah saat melakukan latihan rutin di Norwegia. Empat orang Marinir AS meninggal dalam kecelakaan ini.

Kecelakaan lainnya terjadi di laut lepas pulau selatan Okinawa pada bulan Desember 2016, yang merupakan insiden pertama di Jepang, yang menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang sementara oleh militer AS. Kecelakaan pesawat militer AS yang fatal terakhir di Jepang terjadi pada tahun 2018, ketika tabrakan di udara selama latihan menyebabkan enam orang meninggal.

Quote:


Meski sering celaka, harus diakui helikopter ini merupakan inovasi terbaik di industri penerbangan modern. Dirancang oleh Boeing dan Bell, Osprey memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat seperti helikopter serta terbang seperti pesawat sayap tetap. Osprey punya kecepatan 500 km/jam dan bisa terbang sejauh 1.600 km (lebih jauh lagi dengan pengisian bahan bakar di udara). Osprey bisa membawa dua lusin tentara dan 4 awak atau membawa 9 ton kargo.

Meski canggih, Osprey perawatannya cukup rumit sekaligus mahal. Osprey punya desain rotor miring dan sayap serta rotor yang bisa dilipat, sehingga sangat mahal menjaga tilt-rotor ini agar tetap bisa terbang. Osprey sempat dikritik karena harganya mahal dan fitur keselamatannya yang kurang. Osprey dibanderol US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun per biji. Sebagai perbandingan, harga Black Hawk (helikopter konvensional) lebih murah, hanya US$ 20 juta per biji atau sekitar Rp 309 miliar.

Kurangnya fitur keselamatan Osprey bisa dilihat saat 3 unit CV-22B Osprey milik USAF dikirim ke Sudan selatan pada 21 Desember 2013 untuk megevakuasi warga negara AS, ketika hendak mendarat, pesawat ditembaki dengan senapan serbu dan senapan mesin. Hal itu menyebabkan 4 orang personel US Navy Seal terluka, dan pilot terpaksa membatalkan misi. Di sisi lain, kecelakaan ini membuat Osprey semakin menakutkan untuk diterbangkan, dan rentetan kecelakaan yang terjadi dalam kurun waktu setahun terakhir; membuat Osprey telah menjadi peti mati terbang yang mengerikan.



--------------




Referensi Tulisan: Reuters& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 02-12-2023 09:22
geopoliticsgeek
69banditos
sormin180
sormin180 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
987
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan