Perang antara pejuang kemerdekaan Palestina dengan Israel menuai tanggapan yang beragam di dunia. Tak terkecuali di tanah air.

Tak sedikit yang pro ke Palestina dan banyak juga yang pro ke Israel.

Pihak Pro dan kontra itu pun tak jarang menimbulkan gesekan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Hal itu terjadi seperti di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Laskar Manguni Makasiouw menyerang aksi massa bela Palestina yang sudah mengantongi izin.

Laskar Manguni menyerang massa aksi bela palestina dengan membawa dan mengibarkan bendera Israel.

Untuk diketahui, dalam Pembukaan UUD 1945 Negara Indonesia telah jelas bahwa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia.

Pada umumnya, masyarakat Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dengan menggelar berbagai aksi solidaritas, mulai turun ke jalan hingga penggalangan donasi.

Namun ada pula segelintir warga Indonesia yang menggelar aksi mendukung tindakan penjajahan Israel tersebut.


Bahkan komplotan pendukung Israel itu nekat membawa dan mengibarkan bendera Israel dalam melakukan aksinya.

Dalam Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah, pemerintah jelas melarang pengibaran bendera Israel.

Hal itu tertuang dalam BAB X Hal Khusus tentang hubungan RI-Israel.

Dalam poin"c" dituliskan jelas bahwa Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 itu melarang pengibaran bendera Israel.

Berikut narasi lengkap dari Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 BAB X Hal Khusus tentang hubungan RI-Israel poin "c":

"tidak diizinkan pengibaran/penggunaan bendera, lambang dan atribut lainnya serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel di wilayah Republik Indonesia;"

https://pekanbaru.tribunnews.com/amp...gan-aturan-ini

Ternyata ada peraturannya