Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

malaskerjaAvatar border
TS
malaskerja
Kisah Pilu Nenek Hampir Tertimpa Balok Bangunan, Sebut Sering Pencurian
Kisah Pilu Nenek Hampir Tertimpa Balok Bangunan Bekas Sekolah, Sebut Sering Terjadi Pencurian



TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Nenek Ramlah (75), warga Gang Merdeka, Jalan Yos Sudarso, Medan Maimun, tidak kuat menahan kesedihan ketika menceritakan rumahnya yang rusak karena kejatuhan material bekas sekolah yang berjatuhan akibat pencurian.

Dia tak bisa hidup tenang lantaran aksi pencurian terus berlanjut di bekas sekolah negeri yang kini kosong terbengkalai tepat sebelah kediamannya.

Dulunya bangunan berlantai dua di samping rumahnya merupakan bekas SD negeri. Lantaran selalu banjir, aktivitas belajar kemudian dipindahkan hingga bangunan sekolah terbengkalai.

"Ini sekolah lantai dua, jadi di sini sering terjadi aksi maling. Mereka bongkar itu kayu-kayu buat diambil. Tapi justru kayu itu menimpa rumah," kata Ramlah kepada Tribun, Selasa (21/11/2023).

Balok-balok berukuran besar jatuh menimpa rumahnya berkali-kali akibat aksi pencurian. Namun yang paling membekas hingga bagi Ramlah saat puluhan balok besar tumbang pada Senin (13/11/2023).

Ramlah yang sudah berusia renta saat itu baru saja pulang berjualan. Belum sempat dia membuka pintu suara gemuruh bercampur debu hingga terasa getaran seketika mengejutkannya.

Hampir saja balok-balok itu menimpanya hingga membuatnya lemas dan terjatuh di halaman rumah.

"Baru di halaman rumah, tiba-tiba seperti ada kapal jatuh, suaranya kuat kali. Semua ini penuh debu, nenek langsung jatuh lemas," kata Ramlan sambil memperlihatkan bangunan yang rusak.

Balok kayu itu menembus genteng lalu merusak perabotan rumahnya. Meja, kaca, kursi tampak rusak berantakan.

Saat menceritakan kronologi kejadian, mata Ramlah berkaca-kaca. Sesekali nada bicaranya meninggi dan tampak geram mengisahkan peristiwa pencurian yang sejak lama telah berlangsung.

Ramlah mengatakan, pencurian material bangunan bermula ketika sekolah ditutup. Sejak saat itu pula dia tak lagi bisa tenang bersama seorang anak dan cucu di rumahnya. Seringkali ketika tidur, aksi pencurian mengusik telinganya.

Dan yang paling membuatnya terganggu adalah pencurian material bangunan sekolah merusak rumahnya.

"Dulu sekolah ini utuh, SD negeri 88 yang sudah tidak dipakai. Sekarang gak ada lagi jendela, broti terus diambil, pelan-pelan nanti habis ini. Mereka manjat ambil broti broti itu ditarik pakai tali dan itu yang menimpa rumah ku," ungkap Ramlah ketika beranjak ke lokasi sekolah.

"Mereka pakai jaket yang tutup kepala itu, pernah kedapatan pas pagi mereka bawa barang dari situ aku tegur, mereka bilang nenek-nenek diam aja," lanjut Ramlah.

Ramlah menyebutkan telah berulangkali menyampaikan keluhannya kepada penjaga bangunan hingga Kepala Lingkungan (Kepling), namun begitu nenek 75 tahun itu bilang tak kunjung mendapat kejelasan.

"Sudah melapor ke penjaga sekolah ini, ke Kepling, cuma jawabannya iya, iya, iya aja. Ngak ada aksinya," ungkap Ramlah.

Kini Ramlah tengah bingung, genteng rumahnya telah bocor dan barang-barangnya rusak. Dia tak punya cukup biaya untuk membetulkan.

Ramlah berharap, Pemko Medan atau Dinas Pendidikan Kota Medan bisa melihat keadaan sekolah dan musibah yang menimpanya.

"Bagaimana perbaikan rumah saya. Atap rumah bolong, alat saya pecah. Jangan menokoh diganti karena kami tidak punya uang," tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, Tribun Medan sedang berupaya mengonfirmasi ke otoritas terkait.

https://medan.tribunnews.com/2023/11...urian?page=all

lagu lama, maksud si kepling, kalau nanti nenek tewas tertimpa balok bangunan akibat pencurian bangunan, maka giliran rumah nenek yang dimaling sampai tinggal puing2 emoticon-Malu (S)

Ini mah lagu lama basi, modus tradisi muppetnistan al varokah, liat saja di medan maimun, rumah kosong warga dimaling habis2 an, dari pagar, jendela, atap, sampai roboh semua oleh mujahidin al badur al aur lingkungan IV bantaran kali deli, terang2 an, ga pakai sembunyi, pagi siang malam subuh pagi bunyi bobok tembok sambil ketawa ketiwi, bahkan mereka juga tidur istirahat di rumah kosong yang di maling, hanya sholat saja baru kembali ke warung toaklullah bantaran kali deli emoticon-Ngakak (S)

Kepling, lurah, camat,siskamling medan maimun terlibat semua, pasti dapat komisi juga tu emoticon-Ngakak (S)

Becak barang tanpa plat kampung aur bantaran kali deli sibuk hilir mudik bawak plat besi, besi rangka beton, pagar besi, pintu,jendela, di sepanjang jalan teratai, dan jalan letjen suprapto tanpa sekalipun disetop polisi emoticon-Ngakak (S)

lucunya kalau warga medan maimun renovasi rumah atau hanya semen depan pintu ruko supaya tidak masuk air saat banjir, langsung dikasih kuitansi SPSI cabang kampung toaklullah al aur al badur bantaran kali deli

TAPI MALING YANG BONGKAR RUMAH KOSONG 24 JAM SEHARI SELAMA 1 BULAN BERTURUT2 TANPA HENTI, TIDAK ADA DATANG SANTRI FALAKTULLAH AL BADUR AL AUR BANTARAN KALI DELI YANG SETORIN KUITANSI SPSI emoticon-Ngakak (S)


SISKAMLING TERPADU SI BOBBY ITU TIDAK PERNAH EKSIS, HANYA LIPS SERVICE, BERHUBUNG KEPLING, LURAH, CAMAT SEMEDAN MAIMUN ITU BANDITOS SODOK KAMBINGTULLAH SEMUAK emoticon-Blue Guy Peace
0
95
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan