Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seher.kenaAvatar border
TS
seher.kena
Sebut Israel Biadab Depan Joe Biden, Jokowi Dinilai Berani



Beritasatu.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana, sekaligus rektor Universitas Jenderal Achmad Yani mengatakan pemilihan kata “atrocity” atau kebiadaban/kekejaman untuk menggambarkan agresi Israel yang terjadi di Gaza dinilai sangat berani. Jokowi mengatakan itu saat pertemuan bilateral antara Indonesia-Amerika Serikat di Gedung Putih, Washington DC, pada Senin (13/11/2023).

“Sesuatu yang sangat luar biasa karena Presiden Jokowi sangat berani mengatakan atrocity atau kekejaman di Gaza, diminta untuk segera dihentikan. Beliau mengatakan bangsa Indonesia akan sangat berterima kasih kepada Presiden AS Joe Biden apabila ia dapat menghentikan kekerasan kekejaman yang ada di Gaza,” ucap Profesor Hikmahanto Juwana kepada Beritasatu.com pada Sabtu (18/11/2023).

Hikmahanto juga mengungkapkan cara penyampaian Presiden Jokowi kepada Presiden AS Joe Biden sangat baik, dan tidak emosional. Menurutnya pertemuan itu juga dikatakan berhasil karena beberapa hari setelahnya Amerika Serikat tidak melakukan veto dalam jeda kemanusian di Dewan Keamanan PBB


AS hanya abstain. Ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat mulai melihat kenyataan karena apa yang dilakukan oleh Israel tidak proporsional lagi sudah di luar akal sehat manusia, dengan memborbardir masyarakat sipil yang tidak berdosa yang tidak, meskipun mereka mengatakan Hamas berlindung di rakyat sipil," ujar Guru Besar UI itu.

Ia juga memuji tindakan Presiden Jokowi yang konkret dalam menghentikan eskalasi di Gaza.

“Apa yang dilakukan oleh Indonesia (Presiden Jokowi) itu sudah baik, dibandingkan dengan negara berpenduduk Islam lainnya, mana ada bisa ketemu Presiden Joe Biden berbicara keras kepada Joe Biden bahwa ini adalah atrocities (kekejaman). Malaysia kemudian negara-negara di Arab tidak ada, kecuali Indonesia," ujarnya

Hikmahanto mengatakan bahwa Indonesia tidak dapat menengahi perang antara Palestina (Hamas) dan Israel, karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga Indonesia saat ini berdiri dalam kemanusiaan.

“Jangan berharap Indonesia menjadi penengah karena kita tidak dalam posisi sebagai penengah Hamas dan Israel, kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel dan kita juga tidak mendukung kalau Hamas melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan hukum perang atau humaniter. Jadi Indonesia adalah berpihak pada kemanusiaan “, pungkas Profesor Hikmahanto.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo diutus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menemui Presiden Joe Biden untuk mendesak AS agar mendorong Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza. Salah satu tuntutan terbesar OKI adalah agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang bisa menghentikan serangan Israel. Setelah pertemuan, Biden semakin keras terhadap Israel terkait serangan pasukan Israel di Gaza, Palestina. Biden sempat mengingatkan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa menduduki Gaza akan menjadi kesalahan besar.

https://www.beritasatu.com/internasi...lai-berani/amp

Atas jasa penjajah Inggris, pengungsi Yahudi dari eropa yg terlunta-lunta akhirnya menguasai tanah Palestina dan bertindak lebih kejam dari hitler. .

#bukan perang agama tapi penjajahan asing
Diubah oleh seher.kena 19-11-2023 06:53
lubizers
pilotproject715
pilotproject715 dan lubizers memberi reputasi
2
633
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan