Armada Laut Hitam Rusia kembali merasakan pengalaman pahit, setelah kapal perangnya yang sedang parkir disengat rudal jelajah Storm Shadow. Menurut laporan TheDrive.com, serangan tersebut dilakukan pada Sabtu (04/11/2023). Lokasinya berada di Zaliv, pelabuhan Kerch, Krimea. Kapal baru yang merupakan korvet Kelas Karakurt bernama Askold itu belum resmi ditugaskan.

Pada serangan hari Sabtu kemarin, Kelas Krakurt (Project 22800) mengalami kerusakan parah di sisi kirinya, termasuk superstruktur, tiang dan susunan radarnya. Kerusakan juga terjadi pada dermaga tempat kapal parkir. Sementara itu, pihak Ukraina mengonfirmasi serangan terhadap Karakurt pada hari Senin (06/11/2023). Sementara itu saluran Telegram @StratCom_AFU, menurut informasi yang tersedia di Rusia, kapal itu tidak dapat diperbaiki lagi.

Serangan itu dilakukan sekitar 257 km dari garis depan, untuk Storm Shadow dan SCALP-EG, versi ekspornya disebut punya jangkauan 250 km. Sementara versi asli yang digunakan Inggris dan Prancis punya jarak jangkauan dua kali lipat dari versi ekspornya. Sejauh ini tidak diketahui, versi rudal mana yang disumbangkan ke Ukraina. Ada spekulasi, jika versi ekspor dan versi asli rudal tersebut dikirimkan ke Ukraina.



Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia juga telah mengakui serangan pada hari Sabtu tersebut. Mereka menyebut, Ukraina menembakkan 15 rudal jelajah ke galangan kapal Rusia di kota pelabuhan Kerch. Serangan itu merusak satu kapal. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, 13 rudal berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara, sementara satu menghantam kapal. Tapi tidak disebutkan, ke mana sisa satu rudal lainnya pergi. Dalam laporannya Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan nama kapal tersebut atau berapa banyak kerusakan yang ditimbulkan.

Sebelumnya pada bulan September, kapal pendarat Kelas  Ropucha dan kapal  selam serang diesel-listrik  Rostov-on-Don juga mengalami kerusakan parah setelah disengat rudal jelajah Storm Shadow. Dalam serangan tersebut juga ikut merusak dry docktempat kedua kapal sedang diperbaiki. Kapal korvet yang diserang Rusia termasuk kapal baru Gan, kapal ini diluncurkan pada 21 September 2021. Rencananya kapal akan ditugaskan bersama Armada Laut Hitam Rusia.

Mengutip artikel Naval News, korvet Project 22800 memiliki panjang sekitar 67 meter, lebar 11 meter, draft 2,8 meter dan bobot penuh 860 ton. Kapal ini ditenagai dua mesin diesel M-507D-1 dengan output daya masing-masing 7.360 kWt dan mesin turbin gas M70FRU berkekuatan 8.830 kWt. Korvet ini memiliki kecepatan tertinggi hingga 35 knots, kecepatan ekonomis 12 knots, daya jelajah 2.500 mil laut, dan daya tahan 12 hari. Kapal punya kemampuan meluncurkan rudal di kondisi laut Level 5.



Project 22800 dilengkapi senjata berupa satu meriam AK-176MA 76 mm dan sistem rudal/senjata anti-pesawat Pantsir-M (nama pelaporan NATO: SA-22 Greyhound), sedangkan dua kapal pertama dari jenis tersebut membawa dua senjata anti-pesawat kaliber kecil AK-630 30 mm. Yang bikin kapal ini angkeradalah pemasangan peluncur vertikal (VLS) delapan sel 3S-14 untuk rudal jelajah Kalibr (SS-N-27 Sizzler), yang terletak di superstrukturnya. Kedepannya korvet ini juga disiapkan untuk dilengkapi rudal hipersonik Zircon.

Menurut Naval News, Project 22800 memiliki fitur peningkatan kelaikan laut, kemampuan manuver yang tinggi, dan deteksi radar yang rendah pada struktur atas dan lambungnya. Kapal tersebut dapat membawa kendaraan udara tak berawak Orlan-10. Di sisi lain, rusaknya Askold merupakan kerugian besar bagi Rusia dan Armada Laut Hitam. Dengan kemampuan menembakkan rudal jelajah Kalibr, kapal ini akan memainkan peran penting dalam perang panjang melawan Ukraina. Di sisi lain, meski terbangnya lambat, Storm Shadow sendiri sejauh ini cukup akurat untuk menghajar target bernilai tinggi.









Referensi Tulisan: Naval News& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera