Judul Asli Kepanjangan: Prabowo Subianto Siap Anggarkan Rp400 Triliun Untuk Makan Siang Gratis! Bagi Anak Sekolah, Santri Hingga Ibu Hamil

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menjelaskan salah satu program intinya, yaitu memberi makan siang gratis kepada seluruh anak Indonesia, termasuk anak yang masih di dalam kandungan Ibu.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 dengan tema "Akselerasi Menuju Ekonomi Indonesia Yang Hijau, Inklusif, dan Unggul".

Prabowo Subianto mengatakan program ini akan memakan anggaran sekitar Rp400 triliun - Rp450 triliun (kira-kira $30 miliar).

Program Hasil Terbaik Cepat:

Makan Siang di Sekolah, Pesantren dan Bantuan Gizi.

Berikut total murid yang akan mendapat makan siang gratis.

• Pra-SD (Anak Usia Dini): 30 Juta Anak

• Sekolah Dasar (SD): 24 Juta Murid

• Sekolah Menengah Pertama (SMP): 9,8 Juta Murid

• SMA dan SMK: 10,2 Juta Murid

Total murid di Indonesia 74 juta murid.

Melansir dari data BPS dan data ibu hamil berdasarkan jumlah melahirkan 2022.

• 74 juta Total murid di Indonesia

• 4,3 Juta Total santri di pesantren

• 4,4 Juta Total ibu hamil

Total yang perlu dapat makan siang dan bantuan gizi 82,7 juta orang.

Melansir dari data BPS dan data ibu hamil berdasarkan jumlah melahirkan 2022.

Menurut Prabowo Subianto,

Program makan siang gratis ini merupakan sebuah langkah strategi jangka panjang untuk memperbaiki kondisi SDM karena cukup menjawab berbagai masalah, seperti:

• Menghilangkan stunting

• Menghilangkan serta mengurangi beban rakyat miskin dan rakyat tidak berdaya.

Selain itu, dana yang digunakan untuk program ini nantinya akan beredar di dalam negeri, sehingga menimbulkan multiplier effect (efek berganda).

Di mana, uang beredar untuk membeli berbagai kebutuhan masak, seperti telur dan ikan. Selain itu, petani pun juga akan hidup.

Artinya, program ini dapat sekaligus membantu perekonomian masyarakat yang kurang mampu.

Jika melihat data APBN 2024,

Prabowo Subianto sendiri optimis bahwa dana untuk program ini alokasinya sudah ada.

Sekedar informasi,

Prabowo Subianto, menjelaskan bahwa program serupa telah dilaksanakan oleh beberapa negara lain, seperti:

- India

- Thailand

- Singapura

- Malaysia

"India (pendapatan) per kapitanya setengah dari kita tapi mereka berani memberi makan siang untuk anak-anaknya. Bahkan program pemberian susu, revolusi putih, sudah jalan 25 sampai 30 tahun. Dan mereka sudah menjalankan program makan siang gratis ini selama 4 tahun," ungkapkan Prabowo Subianto, Calon Presiden RI 2024.

https://www.topmedia.co.id/sosial-po...u-hamil?page=2

"Kok leftist, kayak hugo Chavez, kok gak difokuskan ke pembangunan yang lain, nanti negara kita bangkrut blablabla". OPINI YANG ANEH

Ok gini,

Point pertama, gizi itu menunjang daya serap manusia terhadap pengetahuan. Gizi buruk sama saja pengetahuan buruk, pengetahuan buruk kinerja buruk, mungkin plus perilaku buruk.

Point kedua, okelah angap aja lu orang kaya/pengusaha dan gak butuh makan gratis. Lu menganggap memberi makan gratis itu pemborosan alias buang2 anggaran jika memakai cara pandang lu yang "sok kapitalis".

Ada pertanyaan, lu suka punya pegawai twolol, lambat respon, gak peka, attitude buruk atau pegawai yang terampil, tanggap dan beratitude baik karena memperoleh pendidikan yang baik?

Point ketiga, Jokowi habis-habisan membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, trus kalau pada twolol, itu yang memanfaatkan fasilitas yang di berikan negara siapa?

Point keempat, kita kan bakal dapat bonus demografi, kalau isinya pada twolol gunanya apa? Malah jadi beban negara. Orang twolol cendrung mudah diprovokasi, dipecah-belah, didoktrin dengan hal-hal gak mutu. Gak ada yang mau kan punya tetangga seperti itu?

Point Kelima, yaitu Sila ke Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial itu mengurangi kesenjangan sosial, mengurangi kesenjangan sosial sama dengan mengurangi permusuhan dengan kurangnya permusuhan persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

Gitu bre jadi gak usah "sok kapitalis", kita punya Pancasila. Tanpa itu, sehebat apapun lu jadi pengusaha bakal ludes hitungan tahun. Anggap aja lu pengusaha besar, dan pasar di Indonesia diliberalkan, cukup beberapa tahun perusahaan lu bangkrut dihantam perusahaan China yang udah kokoh dan memiliki kualitas yang luar biasa.

Jadi gak usah "sok kapitalis", "sok kanan" sebab Pancasila itu ada di tengah. Bukan begitu bre? @replykgpt