Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mudikpulkambedaAvatar border
TS
mudikpulkambeda
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Bawah 5 Persen, Lebih Baik dari Malaysia hingga AS



Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2023 di bawah 5 persen yakni 4,94 persen.

Namun, Airlangga mengklaim pertumbuhan tersebut masih lebih baik dibandingkan negara Malaysia, Singapura, hingga Amerika Serikat.

BACA JUGA:
IMF Kerek Prediksi Pertumbuhan Ekonomi China pada 2023
"Kita juga lihat Indonesia salah satu negara yang tumbuh kuat, pertumbuhan kita masih lebih tinggi dibandingkan berbagai negara lain termasuk Cina, Malaysia, Amerika, bahkan Singapura," kata Airlangga dalam konferensi pers PDB Kuartal III 2023, di kantor Kementerian Perekonomian, Senin (6/11/2023).
Airlangga mengaku sangat bersyukur, lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2023 masih tumbuh positif.

"Alhamdulillah tadi sudah disampaikan oleh BPS pertumbuhan ekonomi kita tumbuh 4,94 persen secara year on year atau 5,05 persen setahun," ujar Airlangga.

Permintaan Domestik Kuat
Berdasarkan data BPS, Airlangga menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 ditopang oleh solidnya permintaan domestik, yang tercermin oleh konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), serta kuatnya konsumsi domestik yang dilihat dari indeks keyakinan konsumen yang masih di level 121,7 per September 2023.


Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, disisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor tertinggi terhadap perekonomian Indonesia kuartal III-2023 yakni sebesar 52,62 persen, yang didukung oleh laju inflasi yang bisa dikendalikan.

"Ditambah lagi tentu pertumbuhan PMTB yang berkontribusi mendekati 30 persen yaitu 29,68 termasuk komponen barang modal bangunan yang menggerakkan sektor konstruksi, dan harga komoditas memperngaruhi terhadap net ekspor yang mengalami penurunan walaupun ekspor jasa atau jasa pariwisata mengalami kenaikan," jelasnya.

Lanjut, untuk sisi permintaan domestik sektoral, BPS mencatat sektor industri pengolahan kontribusinya sebesar 18,75 persen dan tumbuh diatas pertumbuhan ekonomi yaitu 5,20 persen.

"Kuatnya industri pengolahan juga sejalan dengan PMI yang ekspansif selama 26 bulan berturut-turut, di bulan Oktober kemarin di 51,5," pungkasnya.



BPS Sebut Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,9%, Sektor Manufaktor hingga Konstruksi Jadi Penopang



Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sejumlah sektor yang berkontribusi terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023. Salah satunya industri pengolahan atau manufaktur yang merupakan sektor yang menjadi sumber terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 1,06 persen year on year (YoY).

Plt Kepala BPS Amalis Adininggar Widyasanti menuturkan, sumber pertumbuhan yang diberikan industri pengolahan pada kuartal III 2023 lebih besar dari pada kuartal II 2023 sebesar 0,98 persen dan kuartal III-2022 sebesar 0,99 persen.

BACA JUGA:Pengangguran di Indonesia Sentuh 7,8 Juta Orang per Agustus 2023 “Pertumbuhan industri manufaktor ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik di antaranya industri barang logam yang meliputi komputer, barang elektronik, optic dan peralatan listrik yang tumbuh 13,68 persen (YoY) dikutip dari Antara, Senin (6/11/2023).

Selanjut industri logam dasar yang 10,86 persen (YoY), industri alat angkutan tumbuh 7,31 persen (YoY), serta industri barang galian bukan logam tumbuh 7,20 persen (YoY).

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023 juga ditopang oleh sektor perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,66 persen. Selanjutnya sektor transportasi dan pergudangan 0,61 persen, serta sektor konstruksi 0,60 persen.

Di sisi lain, sektor dengan pertumbuhan tertinggi yakni transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74 persen (YoY), jasa lainnya naik 11,14 persen (YoY) serta akomodasi dan makan minum yang tumbuh 10,90 persen (YoY).

Sedangkan sektor dengan pertumbuhan tertinggi yakni transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74 persen (YoY), jasa lainnya naik 11,14 persen (YoY), serta akomodasi dan makan minum yang tumbuh 10,90 persen (YoY).

“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi antara lain didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional serta dimulainya kegiatan politik menjelang pemilu,” kata Amalia.

BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 4,94 persen secara tahunan (YoY). Sedangkan secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi tercatat 1,60 persen quartal to quartal (qoq).

Amalia menuturkan, ekonomi Indonesia tumbuh 4,94 persen YoY pada kuartal III-2023 di tengah perlamabtan perekonomian global, perubahan iklim dan menurunnya harga komoditas sektor unggulan.

"Leading sektor ekonomi Indonesia seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi terus tumbuh,” kata dia.



https://www.liputan6.com/bisnis/read...ngga-as?page=3

emoticon-Angkat Beer
gabener.edan
scorpiolama
scorpiolama dan gabener.edan memberi reputasi
2
301
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan