Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ANUStertusukAvatar border
TS
ANUStertusuk
Pihak Keluarga Temukan Penyebab Mahasiswi Unair Tewas di Mobil : Surat Wasiat Bukti
TRIBUNSUMSEL.COM - Penyebab tewasnya CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, Surabaya kini diungkap oleh keluarga.

Meski polisi belum menyimpulkan, namun pihak keluarga sudah mendapat jawaban terkait penyebab tewasnya CA.
Diketahui, keluarga membantah tewasnya CA yang ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik di dalam mobil itu karena pembunuhan.

Gunawan (74), ayah tiri korban meyakini mahasiswi FKH Unair itu tewas karena sengaja mengakhiri hidupnya.

"Perlu saya jernihkan berita yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya karena pembunuhan. Itu enggak betul,"kata Gunawan dikutip dari Kompas.com. Senin (6/11/2023). 


Gunawan juga memastikan surat wasiat yang ditinggalkan CA di dalam mobil memang benar-benar ditulis sang putri.


"Tulisan itu sudah kita kroscek betul-betul dan kepolisian juga sudah ngecek itu, tulisannya persis," lanjut Gunawan saat ditemui oleh Kompas.com di rumah duka di Jalan Monginsidi, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).
Adapun surat tersebut berisi mengenai permohonan maaf pada keluarga dan ucapan selamat tinggal.
Dalam wawancara  dengan surya.co.id sebelumnya, Gunawan sempat mengungkap inti surat yang ditulis dalam bahasa Inggris. 

Salah satu kalimatnya tertulis: "setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih".

Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf kalau telah menjaga selama ini. 

"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.

Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.


"Saya tadi juga mendatangkan penterjemah tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelasnya.

Gunawan mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan meninggal di dalam mobil.

"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya  kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," ungkapnya.



Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya meninggal sangat shock dan menangis.

"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga bertemu terakhir dengan CA hari Senin (30/11/2023) yang pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri. 

Selanjutnya Selasa (31/11/2023) pagi kembali lagi ke Surabaya.

Lalu, pada Rabu (1/11/2023) pagi kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

"Yang tahu bukan saya. Teman -teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," jelasnya.



Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup. Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar.

"Saya dan ibunya sangat menyayangi," ungkapnya.

CA merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.



Hingga kini Gunawan  masih mempertanyakan darimana gas helium yang ditemukan di dekat jasad putrinya.

"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya. 

Seperti diketahui, gas helium ini ditemukan di dalam mobil tempat CA ditemukan tewas.



Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, CA ditemukan oleh petugas keamanan apartemen kawasan, Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023).

Mulanya dua orang petugas keamanan melihat mobil Jazz berwarna hitam dengan nomor polisi AG1484BY, terparkir di sekitar apartemen pukul 05.30 WIB.

"Tadi ditemukan oleh sekuriti, setelah itu lihat ada mobil parkir dan mati mobilnya, terus di dalamnya ada perempuan," kata Andaru, ketika dihubungi melalui telepon.

Kemudian, kedua petugas tersebut memastikan jika perempuan di dalam mobil itu sudah meninggal dunia. Mereka pun langsung menghubungi polisi untuk mengevakuasi.

"Kami turun dan lakukan olah TKP. Terus ditemukan, kepalanya (korban) terbungkus plastik, bagian lehernya terlakban, terus ada selangnya terhubung ke tabung gas helium," jelasnya.

Selain itu, polisi juga menemukan dua lembar surat wasiat yang menempel di belakang kepala korban.



Pesan yang tertulis dalam bahasa Inggris itu berisi permintaan maaf kepada keluarga.

"Iya ada (surat), kurang lebih tentang ada permasalahan hidup, pakai bahasa Inggris. Kemudian permintaan maaf kepada saudara, kakak, adik, dan ibunya," ujar dia.

AKP Ahmad Yani telah menulusuri handphone korban. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda korban sebelum tewas berselisih dengan orang lain. 

Pantauan Kompas.com di rumah duka, sejumlah warga telah hadir untuk melayat setelah jenazah CA tiba pada Minggu (5/11/2023) malam.

Beberapa karangan bunga dari sejumlah instansi juga tampak berjejer di rumah duka.


Kini jenazah korban masih disemayamkan di rumah duka Dana Pangrukti Kota Kediri, Jawa Timur.




Dekan FKH Ungkap Tabiat Korban

Ternyata CA dikenal baik oleh teman sesama mahasiswa dan para dosen FKH Unair.



CA yang merupakan mahasiswa FKH angkatan 2019 ini hampir menyelesaikan pendidikan dokter hewan, koasistensi di divisi parasitologi. 

Bahkan CA juga ditunjuk sebagai asisten dosen mata kuliah patologi. 

Kabar meninggalnya CA langsung menyentak jajaran FKH Unair, termasuk Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Prof. Dr, Murni Lamid. 

"Ini (kabar kematian CA) berita yang mendadak. Kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," kata Murni, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Senin (6/11/2023).

Menurut Murni, korban selama ini dikenal sangat baik, banyak teman dan banyak sahabat.

Lebih lanjut, kata Murni, CA yang tergabung dalam kelompok 41, saat ini tengah menjalani program pendidikan dokter hewan, koasistensi di divisi parasitologi.



Diketahui, koas merupakan jenjang pendidikan setelah sarjana kedokteran hewan, bertujuan untuk mendapatkan gelar dokter hewan.

"Sekarang (korban) sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Hewan (PPDH), yaitu program koasistensi, di laboratorium parasitologi lantai dua kampus," ujar dia.

Menurut dekan, jenazah mahasiswi tersebut telah dibawa pulang ke Kediri.

"Almarhumah berasal dari Kediri sehingga langsung dibawa pulang ke Kediri, setelah proses otopsi oleh dokter forensik selesai," ucapnya.

Gunawan, ayah sambung BCA (21), ayah sambung korban mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga(Unair) yang ditemukan tewas mengungkapkan curahan soal anaknya 



Berikut isi dari 2 surat wasiat CA dalam Bahasa Inggris yang telah diterjemahkan.

Surat pertama



Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.



Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana.



Surat kedua



Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.



Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. Ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.


SUMUR




baca surat wasiat itu ane jadi ingat sama novel The Three Body Problem karangan Liu Cixin. ada karakter namanya Yang Dong seorang fisikawan di novel itu yg bunuh diri dengan meninggalkan pesan :

"All the evidence points to a single conclusion: Physics has never existed, and will never exist. I know what I’m doing is irresponsible. But I have no choice."



mungkinkah almarhumah mengetahui sebuah rahasia dunia yang dia tidak bisa menerima, atau memang almarhumah tipikal gen Z jaman sekarang yg dikit2 mental breakdown?

btw, dia nge-mention pamannya tapi bapaknya gak di mention berasa aneh gak sih?



Diubah oleh ANUStertusuk 07-11-2023 02:12
pilotproject715
dragunov762mm
bobulil
bobulil dan 4 lainnya memberi reputasi
5
819
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan