Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Saya Tak Menyangka "Jokowi adalah Kita" Jadi "Raja Jawa Kecil"


Ikrar Nusa Bhakti: Saya Tak Menyangka Jokowi Berubah, dari "Jokowi adalah Kita" Jadi seperti "Raja Jawa Kecil"

Kompas.com - 05/11/2023, 10:21 WIB Adhyasta Dirgantara, Novianti Setuningsih Tim Redaksi 2 22 Lihat Foto
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti.(Kompas.com/SABRINA ASRIL)

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti mengaku menangis saat menulis sebuah tulisan opini yang diberi judul "Kuasa Memanggul Lupa" di Harian Kompas. Sebab, ia tidak menyangka Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat berubah dari yang telah dikenalnya selama ini.

Ikrar mengatakan, ia sudah mendukung Jokowi saat ayah Gibran Rakabuming Raka tersebut masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, Ikrar tetap mendukung Jokowi ketika dirinya sudah menjadi Duta Besar (Dubes) RI di Tunisia. Hal tersebut disampaikan Ikrar dalam program Gaspol! Kompas.com, seperti disiarkan akun YouTube Kompas.com, Sabtu (4/11/2023).

"Saya menulisnya sambil menangis itu. Karena saya tidak menyangka seorang presiden yang saya dukung sejak menjadi calon Gubernur DKI, kemudian menjadi Capres 2014, dan ketika saya menjadi Dubes di Tunisia juga saya tetap mendukung beliau walau tidak boleh kampanye sama Bu Menlu," ujar Ikrar.

"Kemudian, kok bisa berubah 180 derajat dari yang seorang tadinya 'Jokowi adalah kita' itu menjadi seorang yang seperti 'raja Jawa kecil' yang ingin membangun lewat dinasti," katanya lagi.

Menurut Ikrar, apa yang terjadi kepada Jokowi itu sulit dipercaya. Oleh karena itu, ia pun menuangkan pikirannya melalui tulisan berjudul "Kuasa Memanggul Lupa".

Ikrar lantas mengatakan, kritik yang paling baik adalah kritikan yang berasal dari teman sendiri. Sebab, menurutnya, kritikan itu pasti sifatnya membangun, bukan untuk menjatuhkan.

"Anda jangan lupa. Kritik yang paling baik itu adalah dari pendukung atau teman. Karena kritikan itu akan membangun, bukan untuk menjatuhkan. Saya juga seorang Muslim. Dan dalam Islam itu ada istilahnya Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mengajak kebenaran dan menghindari suatu yang buruk. Sebenarnya intinya itu," ujar Ikrar.

"Dan Anda tahu, persoalan 'Kuasa Memanggul Lupa' itu bukan cuma ajaran Jawa kuno. Tapi ajaran di dalam politik barat pun mengajarkan seperti itu," katanya lagi.

Ikrar kemudian mengutip pernyataan Abraham Lincoln yang berisi, "kalau anda mau menguji orang, berilah dia kekuasaan."

Ikrar menjelaskan bahwa seseorang bisa lupa dengan segalanya jika sudah berkuasa. "Lupa tentang dirinya sendiri, lupa akan sumpah yang dia ucapkan, lupa kepada teman, lupa darimana dia berasal," ujar Ikrar.

. Kemudian, Ikrar menyebut kalimat yang kerap para pendukung Jokowi yang berasal dari Jawa kerap sebutkan, yakni sangkan paraning dumadi. Menurutnya, Bahasa Jawa itu jika diartikan ke Bahasa Arab, kurang lebih bermakna seperti Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun.

"Tapi juga bisa juga mengatakan anda itu berasal dari mana, dan nantinya akan pergi ke mana. Itu termasuk dalam artian politik ya. Jadi itu yang kenapa saya tulis seperti itu," kata Ikrar.

Sebagaimana diketahui, Ikrar Nusa Bhakti bukan satu-satunya tokoh yang mengungkapkan kekecewaan kepada Presiden Jokowi usai Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diduga melalui cara tidak adil.

Diketahui, Gibran bisa maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin sang paman, Anwar Usman, membolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilihan umum. Namun, keputusan MK tersebut terindikasi mengandung pelanggaran etik, sehingga banyak aduan yang masuk. Majelis Kehormatan MK (MKMK) pun dibentuk untuk mengusut dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi tersebu

: https://nasional.kompas.com/read/202...kita?page=all.

Salah satu kekecewaan pendukung Jokowi.
qavir
muhamad.hanif.2
gabener.edan
gabener.edan dan 3 lainnya memberi reputasi
4
782
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan