seher.kenaAvatar border
TS
seher.kena
Perbedaan Mencolok Tawaran China dan Jepang soal Lokasi Stasiun KCJB


KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) resmi beroperasi pada Oktober 2023 setelah molor 7 tahun lamanya. Yang jadi kontroversi, biayanya membengkak dari rencana awal.

Semula proyek ini ditargetkan hanya memakan dana 5,5 miliar dollar AS sesuai dengan proposal yang diajukan oleh Pemerintah China pada 2015 silam. Beijing juga menawarkan pinjaman dengan bunga 2 persen sampai 3,8 persen.

Pada awalnya, anggaran yang diajukan China itu jauh lebih murah dari penawaran Jepang yang memasang angka investasi di 6,2 miliar dollar AS atau dengan bunga pinjaman 0,1 persen.

Beda lokasi stasiun versi China dan Jepang
Menilik ke belakang, selain perbedaan estimasi biaya investasi, bunga, dan teknologi yang ditawarkan, kedua negara juga menawarkan lokasi stasiun dan rute yang berbeda kepada pemerintah Indonesia kala itu.

Rute dan lokasi stasiun versi Jepang

Berbeda dengan China yang memutuskan untuk membangun stasiun yang berada di kawasan pinggiran, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), justru menawarkan lokasi stasiun yang berada di tengah Kota Jakarta maupun Bandung.



Dalam proposal yang ditawarkan ke pemerintah Indonesia, pihak Jepang mengusulkan stasiun kereta cepat ada di Manggarai, Senayan, Gambir, Jakarta Kota, Pasar Senen, dan Kemayoran.

Sementara pemilihan Halim sebagai stasiun kereta cepat, menurut survei yang dilakukan JICA, menjadi opsi kedelapan.


Belakangan, JICA mengeluarkan opsi Pasar Senen dan Jakarta Kota dari calon lokasi stasiun kereta cepat karena alasan area tersebut cukup berbahaya akibat bencana alam (penurunan muka tanah).


Dengan pertimbangan akses ke moda transportasi lainnya dan lokasi paling strategis, Jepang merekomendasikan pilihan utama stasiun KCJB berada di Senayan sebagai plan A, sementara dalam plan B ditetapkan stasiunnya berada di Dukuh Atas.

Menanggapi opsi yang ditawarkan Jepang pada 2015, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mengusulkan agar lokasi stasiun KCJB ditempatkan di Manggarai. Alasan Ahok, selain ada di jantung kota, Manggarai juga sudah terkoneksi dengan Trans Jakarta dan KRL.

Sementara di Bandung, lokasi stasiun kereta cepat tawaran Jepang juga berada di tengah kota, sementara deponya berakhir di Tegalluar.

Lebih jelasnya, dari Padalarang menuju Kota Bandung, maupun dari Kota Bandung menuju Gedebage, lintasan rel yang rencananya dibangun Jepang yakni dengan kombinasi melayang (elevated) dan terowongan bawah tanah (underground) sebagaimana pada proyek MRT Jakarta, sehingga biaya pembebasan tanah di area perkotaan bisa ditekan.

Dalam proposalnya, Jepang hanya menawarkan tiga lokasi stasiun, yakni di tengah Kota Jakarta yakni Senayan, Kota Bandung, dan Gedebage yang juga dipakai sebagai depo.

Untuk rutenya, Jepang menawarkan rel melintasi Jakarta-Bekasi, Bekasi-Cikarang, Cikarang-Purwakarta, Purwakarta-Padalarang, dan Padalarang-Gedebage.

https://amp.kompas.com/money/read/20...i-stasiun-kcjb

Dalam kota pasti lebih rumit dan anggaran lebih mahal
Rendykkuya
Jalan Cinta
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 6 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan