sumber
Ultimate Battle 22 ini dipuji abis-abisan saat diluncurin di Amerika Serikat. Masalah utamanya adalah game ini rilis terlambat 8 tahun setelah versi Jepangnya. Bahkan saat gamenya rilis, PlayStation 2 sudah ada. Meskipun tidak menjadi yang terbaik, tapi game ini memiliki grafis yang bagus untuk seukuran konsol Playstation. Game ini punya masalah lain yang lebih serius yaitu, waktu loading yang lama.

sumber
The Legend adalah game Dragon Ball Z yang tidak rilis di Amerika Serikat karena game ini mengambil adaptasi lengkap dari seluruh seri anime yang masih ditayangin saat itu. Bedanya, dalam game terdapat mode pertarungan tim, cutscene yang dapat dimainkan selama pertandingan, ceritanya bisa berubah sedikit tergantung pada pilihan player, serta mengganti karakter dalam pertempuran yang tidak sesuai dengan cerita aslinya.

sumber
Final Bout adalah game Dragon Ball pertama yang dirilis di luar Jepang. Game ini punya banyak kekurangan, seperti punya grafis yang kuno, kontrol yang kurang baik, dan hanya sedikit karakter yang bisa dimainkan. Namun, menurut ane game ini ini masih seru dan layak untuk dimainkan (pada jaman itu).

sumber
Setelah Final Bout rilis dan pada waktu itu Dragon Ball GT berakhir di Jepang, tidak ada pengembangan seri Dragon Ball terbaru untuk sementara waktu. Namun, pada tahun 2002 muncul game Budokai untuk PlayStation 2 yang menghidupkan kembali seri ini. Budokai adalah game Dragon Ball yang mengikuti alur cerita di anime, serta fokus pada karakter Budokai. Meskipun gameplay-nya tidak terlalu istimewa, mengikuti akur cerita di anime memberikan daya tarik yang hilang di Budokai 2 dan 3.

sumber
Budokai 2 adalah seri yang mengalami banyak perbaikan dari versi pertamanya. Mereka mengubah sistem pertarungan menjadi lebih baik, karakter tambahan yang dapat dibuka dengan syarat tertentu (tentunya diperbaiki dengan baik), serta sistem kombo pertarungan yang lebih baik. Sayangnya, Budokai 2 menggantikan story mode yang menjadi ciri khas dari Budokai pertama dengan campaign ala Mario Party yang lebih fokus pada permainan daripada cerita. Perubahan ini sama sekali tidak disukai, karena mereka merasa perubahan tersebut menghilangkan detail dan cerita yang menjadi keunggulan Budokai asli.

sumber
Budokai 3 katanya dianggap sebagai game terbaik dalam seri Budokai, meski punya beberapa kekurangan. Salah satu kekurangannya yaitu, adanya sistem "ribet" dalam gameplay terutama saat menggunakan fitur Dragon Rush yang mengharuskan player menekan tombol dengan cepat dan memberikan lawan kesempatan untuk memilih tombol yang benar. Walaupun ada fitur tersebut, game ini terbilang seru untuk dimainkan. Budokai 3 juga memiliki banyak karakter yang bisa dimainkan dan sistem kustomisasi karakter terbaik di antara game Dragon Ball di PlayStation 2. Setiap karakter memiliki story Dragon Universe-nya, sehingga menjadikan Budokai 3 wajib dimainkan bagi penggemar Dragon Ball.

sumber
Sagas digadang-gadang akan menjadi game besar Dragon Ball dengan gaya RPG Open World yang cocok dengan cerita animenya, seperti yang diiklankan oleh developernya saat itu. Tapi kenyataannya, game ini malah menjadi salah satu yang paling buruk dalam seri ini. Meskipun ada beberapa fitur yang menarik, seperti mode cooperative dan serangan khusus yang menarik. Tapi dengan tingkat kesulitan yang sederhana, musuh yang monoton, dan suasana yang kurang menarik membuat player akan cepat merasa bosan.

sumber
Setelah trilogi Budokai selesai, Dragon Ball beralih ke sub-seri baru, yaitu Budokai Tenkaichi. Berbeda dari game pertarungan 2D, game ini menggunakan arena 3D untuk membuat pertarungan lebih seru. Malah Budokai Tenkaichi menjadi lebih mirip dengan Dragon Ball Z, meskipun dasar gameplay-nya tidak terlalu berbeda. Meski begitu, game ini berhasil menyajikan beberapa pertarungan yang menarik. Sayangnya, Budokai Tenkaichi pertama memiliki story mode yang kurang menarik dan opsi penyesuaian karakter yang terbatas.

sumber
Super Dragon Ball Z adalah game Dragon Ball Z untuk PlayStation 2 yang lebih berfokus pada pertarungan saja. Meskipun cerita di dalamnya mungkin tidak terlalu kuat, game ini punya lusinan karakter favorit yang bisa dimainkan. Game ini memiliki daftar karakter yang disusun dengan baik supaya pertarungannya jadi seimbang, namun sayangnya tidak terlalu diperhatikan.

sumber
Budokai Tenkaichi 2 adalah game yang dibuat berdasarkan cerita dari Dragon Ball dan Dragon Ball GT. Bedanya, game ini tidak menggunakan story mode, tetapi menggunakan mode Dragon Universe yang memungkinkan player untuk  menjalani keseluruhan cerita dari kedua seri itu. Yang menarik dari game ini adalah memiliki karakter terbanyak jadi punya banyak opsi mau memainkan karakter yang mana. Selain itu, game ini memperkenalkan sistem kustomisasi Potara yang baru, dimana memungkinkan pemain untuk menciptakan kombinasi karakter yang berbeda.

sumber
Budokai Tenkaichi 3 dianggap sebagai game terbaik dalam seri Dragon Ball. Kurang lebih sama dengan seri sebelumnya. Dengan tambahan adegan pertempuran yang lebih besar, dan sistem kustomisasi yang lebih dalam. Namun, story modenya lebih kecil dan terasa kurang dibandingkan dengan seri sebelumnya.

sumber
Sampailah di list paling akhir.
Infinite World adalah game Dragon Ball terakhir untuk PlayStation 2. Walau populer, game ini tidak mendapat ulasan sebaik Ultimate Battle 22. tidak bisa dipungkiri banyak penggemar merasa kalau Infinite World seperti kelanjutan Budokai 3 dalam seri ini. Game ini memperbaiki sistem Dragon Rush dari Budokai 3, tetapi tidak banyak menambahkan konten baru, seperti karakter, atau cerita.