ahlimiliterahliAvatar border
TS
ahlimiliterahli
Hizbullah Serang Israel, Tel Aviv Bombardir Lebanon Selatan


Hizbullah Serang Israel, Tel Aviv Bombardir Lebanon Selatan

CNN Indonesia

Jumat, 20 Okt 2023 10:15 WIB





Jakarta, CNN Indonesia -- 

Milisi Hizbullah membombardir pos militer Israel pada Kamis (19/10). Pasukan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu lantas membalas serangan yang menargetkan Lebanon selatan.

Saling serang Israel vs Hizbullah ini berlangsung ketika perang antara Israel vs Hamas makin memanas sejak 7 Oktober lalu.





Menurut laporan The Monitor, dua rudal anti-tank mencapai perbatasan area pertanian Manara pada pukul 11.00 waktu setempat. Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Empat jam kemudian, sirine peringatan tembakan berbunyi di Galilea, Israel. Milisi Hamas di Lebanon mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Hamas di Lebanon juga menyatakan mereka meluncurkan sekitar 30 roket pada Kamis.

Tak lama setelah serangan itu, pasukan Israel mulai membombardir wilayah di Lebanon Selatan.

Dalam rilis resmi, salah satu target Israel adalah pos Hizbullah dekat Ras Al Naqoura di Lebanon selatan, demikian dikutip Anadolu Agency.

Mereka menyatakan serangan itu merupakan respons terhadap tembakan roket dari wilayah Lebanon.

Sebelumnya, Hizbullah menyatakan dua anggota mereka tewas dalam pertempuran dengan tentara Israel di Lebanon selatan.



Pasukan Israel tengah berperang dengan Hamas sejak 7 Oktober. Namun, ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Mereka saling serang hingga sekarang.

Hizbullah telah berperang beberapa kali dengan Israel. Pertempuran terakhir terjadi pada 2006. Imbas konflik ini, lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas dan sebagian besar wilayah selatan Lebanon porak-poranda karena serangan Israel.




https://www.google.com/url?sa=t&sour...yaO6vWH9Eqe1Et








Jumat , 20 Oct 2023, 05:01 WIB

Menhan Israel: Hizbullah 10 Kali Lebih Kuat Dibanding Hamas

Israel dan Lebanon terakhir kali terlibat dalam konflik terbuka pada 2006.

Red: Nidia Zuraya

Rep: Kamran Dikarma



    

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengingatkan militer di negaranya agar bersiap dengan potensi pertempuran di front utara melawan kelompok Hizbullah Lebanon. Menurut dia, Hizbullah 10 kali lebih kuat dibanding Hamas.



“Hizbullah sepuluh kali lebih kuat dari Hamas,” ujar Gallant dalam pertemuan tertutup dengan pejabat senior pemerintah Israel, dilaporkan lembaga penyiaran publik Israel, KAN, Kamis (19/10/2023).



Gallant meminta pemerintah merampungkan pemindahan peralatan militer ke front utara, wilayah perbatasan dengan Lebanon. “Sebagai bagian dari persiapan perluasan pertempuran di sektor utara, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah bekerja dalam beberapa hari terakhir untuk mendirikan rumah sakit lapangan di wilayah Galilea yang dapat menerima korban jika terjadi eskalasi,” ungkap KAN dalam laporannya.

Ketika Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, kelompok Hizbullah Lebanon turut mengambil tindakan serupa. Menurut Israel, Hizbullah telah menembakkan puluhan rudal anti-tank, roket, dan mortir ke posisi militer mereka dan kota-kota Israel sejak serangan Hamas dimulai. Tel Aviv juga menyebut Hizbullah mengerahkan orang-orang bersenjata untuk menyusup ke Israel.



Awal pekan ini, IDF memperingatkan Hizbullah agar berhenti melancarkan serangan terhadapnya. IDF menyatakan siap memberikan respons mematikan jika Hizbullah terus melakukan hal tersebut.

“Hizbullah melakukan sejumlah serangan kemarin untuk mencoba mengalihkan upaya operasional kami (menjauh dari Jalur Gaza), di bawah arahan dan dukungan Iran, sekaligus membahayakan negara Lebanon dan warganya,” kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari, dikutip Times of Israel, Senin (16/10/2023).



Dia mengungkapkan, IDF telah menambah jumlah personelnya di perbatasan utara dengan Lebanon dan merespons beberapa serangan yang dilancarkan dari negara tersebut. “Jika Hizbullah berani menguji kami, reaksinya akan mematikan. AS memberi kami dukungan penuh,” ujar Hagari.

Pada Ahad (15/10/2023) lalu, IDF mengatakan pihaknya telah mengisolasi wilayah hingga empat kilometer dari perbatasan dengan Lebanon. Warga sipil dilarang memasuki wilayah yang diisolasi tersebut. Langkah itu diambil di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah.

Wakil Ketua Hizbullah Naim Qassem sempat menyampaikan bahwa seruan internasional dan regional agar kelompoknya tidak terlibat dalam konflik Hamas-Israel tidak akan diindahkan. “Seruan di balik layar yang dilakukan oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, utusan PBB, yang secara langsung dan tidak langsung meminta kami untuk tidak ikut campur tidak akan berpengaruh,” kata Qassem seperti dikutip oleh Hizbullah TV Al Manar.

Dia menegaskan, Hizbullah mengetahui tugasnya dengan sangat baik. Kami siap dan siaga, sepenuhnya siap,” ujar Qassem.

Israel dan Lebanon terakhir kali terlibat dalam konflik terbuka pada 2006. Kedua negara secara resmi tetap berperang, dengan penjaga perdamaian PBB berpatroli di perbatasan darat.

Pada Mei 2000, tentara Israel mengumumkan penarikannya dari sebagian besar wilayah Lebanon selatan setelah dua dekade pendudukan. Namun, Israel masih mempertahankan pendudukannya di wilayah kecil yang diklaim oleh Lebanon. Wilayah tersebut dikenal sebagai Perkebunan Shebaa.



https://www.google.com/url?sa=t&sour...nEXf0eNSJfCiZn




Mewek lagi dah, disebelah dah dimulaiemoticon-Leh Uga


Mulai ngomongin Sunni-Syiah

Bagi arab gk ada sunni gk ada syiah klo urusan soal israelemoticon-Big Grin







Buat yg tahu perang 2006 lalu aja, israel kalah jenderal2nya dipecat pecatinemoticon-Embarrassment



LordFaries4.0
dvd.777
xacuy
xacuy dan 5 lainnya memberi reputasi
4
2.2K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan