si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Untuk Pertama Kali, Jepang Uji Tembak Railgun di Laut
Quote:


Kabar baik datang dari segmen senjata railgun, di mana pada 17 Oktober 2023 lalu Jepang mengumumkan uji coba penembakan railgun di laut memakai platform yang disiapkan di lepas pantai. Video uji coba penembakan railgun tersebut diposting oleh akun X milik Acquisition Technology & Logistics Agency (ATLA), lembaga yang menjadi bagian dari Kementerian Pertahanan Jepang. Selain ATLA, uji coba railgun juga melibatkan Pasukan Maritim Beladiri Jepang (JMSDF). Sejauh ini masih belum jelas kapan uji coba penembakan dilakukan dan platform apa yang digunakan.

Menurut informasi TheDrive.com, prototype senjata railgun milik Jepang pertama kali terlihat pada Mei tahun ini, Jepang mengklasifikasikannya sebagai railgun berukuran sedang yang bisa menembakkan proyektil baja kaliber 40 mm seberat 320 gram. Sekilas tentang railgun, senjata ini mengandalkan tenaga elektromagnetik untuk menembakkan proyektil dengan kecepatan sangat tinggi, bahkan hingga ke ranah hipersonik.

Railgun buatan ATLA dapat menembakkan peluru dengan kecepatan sekitar 2.230 m/detik (Mach 6,5) dan menggunakan energi muatan lima megajoule (MJ) atau 5 juta joule (J). ATLA sendiri bermaksud untuk menjalankannya dengan energi muatan sebesar 20 MJ. Saat ini belum diketahui kapal perang mana yang akan dipasangi railgun, dugaan sementara kapal destroyer 27DDG yang akan dipasangi senjata railgun. 27DDG adalah subvarian dari kapal destroyer Kelas Atago.

Selain dipasang pada kapal destroyer, railgun juga akan digunakan pada kapal pertahanan rudal multiguna yang sedang dikembangkan Jepang. Jepang telah banyak berinvestasi dalam pengadaan kapal perang pertahanan rudal balistik (BMD) dalam beberapa tahun terakhir. Kapal ini digunakan untuk melawan semakin banyaknya ancaman berbasis udara dan laut, terutama dari Korea Utara.

Quote:


Kecepatan penembakan proyektil dari railgun akan menjadikannya pilihan yang menarik untuk menargetkan berbagai ancaman udara di laut, termasuk rudal jelajah hipersonik, dan bahkan mungkin rudal balistik hipersonik. ATLA bermaksud memasang sejumlah railgun di atas truk untuk menargetkan rudal hipersonik.  

Ukuran kaliber menengah dari konsep railgun ini berpotensi membatasi kemampuan pertahanan titik kapal dan target darat yang bernilai tinggi. Konsep railgun lainnya, seperti milik Angkatan Laut AS, memakai kaliber yang jauh lebih besar. Meski jauh lebih mumpuni, memerlukan sistem yang lebih kompleks serta tenaga dan pendinginan yang jauh lebih besar dibandingkan railgun milik Jepang. Kini masih ada rintangan besar yang harus diatasi Jepang untuk mewujudkan sistem railgun angkatan laut yang operasional dalam bentuk apa pun.

Untuk uji coba senjata tersebut telah lama dilalui oleh Jepang. Dimulai tahun 1990, Pusat Penelitian Sistem Darat (GSRC) mulai mengerjakan railgun dasar yang memakai proyektil 16 mm. Kemudian, sekitar tahun 2016, dikembangkan lagi untuk melakukan kemampuan anti-udara dan anti-kapal. Kemudian pada bulan Mei 2022, GSRC dan ATLA menyelesaikan kontrak senilai US$47,9 juta (6,5 miliar Yen Jepang) dengan Japan Steel Works untuk penelitian dan pengembangan prototype railgun, yang diluncurkan pada Mei 2023.

Quote:


Selain Jepang, AS, Turkiye dan China juga merupakan negara yang mengembangkan railgun. Tapi, Amerika telah meninggalkan proyek railgun karena pemotongan anggaran serta pembekakan biaya. Dulu, AS mengajukan dua desain railgun elektromagnetik, satu dari BAE Systems dan satu lagi dari General Atomics; proyek railgun kemudian dimulai pada tahun 2005. Hal ini berakhir ketika pendanaan railgun dihapuskan sebagai bagian dari Tahun Anggaran Angkatan Laut 2022.

Salah satu pesaing railgun buatan Jepang adalah railgun milik China, negara tersebut membuat railgun yang diberi nama Gauss Cannon. Menurut informasi indomiliter.com, laras senjata ini terbuat dari bahan dielektrik dan dipasang di dalam solenoid. Saat arus listrik dialirkan ke solenoid, akan membentuk medan elektromagnetik yang mempercepat peluncuran proyektil. Ilmuwan Cina percaya jika peluncur elektromagnetik memiliki masa depan yang baik. Kecepatan tinggi, biaya rendah, dan pelatihan cepat merupakan keunggulan railgun dibandingkan laras artileri tradisional.

Quote:


China saat ini dikabarkan mulai mengembangkan Gauss Cannon yang lebih kuat. Railgun terbaru buatan China diharapkan bisa mencapai target yang berjarak lebih dari 100 kilometer dan kecepatan proyektil hingga 3.600 km per jam (Mach 3). Sementara versi railgun China saat ini diklaim dapat meluncurkan proyektil seberat 124 kg dengan kecepatan 700 km per jam dalam waktu 0,05 detik. Menarik melihat perkembangan railgun buatan China dan Jepang, apakah kelak mereka berhasil atau gagal ?




-------------




Referensi Tulisan: TheDrive.com& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 24-10-2023 09:39
gonugraha76
jagotorpedo
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.4K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan