annnisakitan364Avatar border
TS
annnisakitan364
Habis gelap terbit lah Terang
Selamat malam teman teman kaskus semuanya. Saya hanya ingin berbagi cerita tentang kisah hidup saya ๐Ÿ˜Š

Pada tahun 2001 sampai 2007, keluarga saya mengalami keterpurukan ekonomi, yg bahkan untuk makan pun susah dan mengandalkan pembagian sembako. Pada saat itu usia saya 12 tahun dan masih sekolah di SMP, adik saya masih kecil berusia 4 tahun.
Papa saya dulu adalah seorang kernet bis antar kota, dan setelah nya mencoba peruntungan dalam jual beli sepeda motor bekas. Mama saya seorang guru di SMA negeri di kota tempat kami tinggal.
Usaha papa saya berjalan dengan baik pada saat itu hingga suatu hari papa saya bersama teman nya berencana akan membuka sebuah dealer sepeda montor baru merek H dari jepang. Tapi rencana itu tidak pernah terlaksana.
Tak selang beberapa lama papa saya mengalami kebangkrutan, saya ingat pada saat itu papa mempunyai hutang yg sangat besar, yg mustahil untuk segera di bayar kan. Mama saya menangis juga kebingungan bagaimana harus membayar semuanya. Kemudian papa dan mama mulai menjual 2 motor yg kami punya, perhiasan mama yg tak seberapa. Ke dua orang tua saya gali lubang tutup lubang berusaha untuk melunasi hutang. Mama saya selepas mengajar di SMA juga mengajar les tambahan untuk murid2. Tak hanya itu mama dan saya juga mengambil pekerjaan untuk memasang manik manik payet di baju pengantin atau kebaya. Per lembar bisa di hargai antara Rp 500 sampai Rp 1500. Dalam satu minggu biasanya saya mendapat bayaran Rp35.000 ๐Ÿ˜Š. Dan uang itu saya berikan untuk mama sebagai tambahan untuk membeli beras.
Mama saya mempunyai seorang adik yg bekerja sebagi pelayan restoran di sebuah kapal pesiar mewah berinisial HAL. Mama dan papa saya yg dulu menyekolahkan pak lik saya ini sebut saja dengan K. K sangat dekat dulu dengan mama saya, setiap kali mama saya butuh sesuatu pak lik K selalu membantu. Hingga suatu hari pak lik K berubah sikap nya kepada keluarga saya, menjadi angkuh dan sombong, di dukung dengan mbah saya (ibu dari mama) yg selalu bilang kepada pak lik bahwa uang yg di keluarkan orangtua saya untuk paklik sekolah dulu jika di hitung2 sudah sangat lunas melampaui bunganya. Bahkan saya mendengar sendiri kata2 tersebut keluar dari mbah saya.
Orang tua saya terutama mama saya sangat sedih mendengarnya. Pada saat terpuruk itu mama saya meminjam uang kepada pak lik yg sejumlah 2 juta rupiah untuk membayar cicilan hutang yg lain, ketika jatuh tempo 1 bulan kemudian, ke dua orang tua saya belum bisa membayar hutang tsb dan pak lik beserta mbah memanggil polisi untuk datang ke rumah, dengan dalih orang tua saya melakukan penipuan๐Ÿ˜ข.
Orang tua saya kaget bukan kepalang.
Papa saya sangat marah dan menendang meja ruang tamu, mama saya sangat syok dan menangis. Pak polisi mencoba menenang kan papa saya dan mencoba untuk di rundingkan secara kekeluargaan, karena menurut pak polisi tsb ini bukanlah penipuan.
Pak lik dan mbah saya kemudian pergi, sebelum pergi pak lik bilang ke orang tua saya untuk tidak menginjak kan kaki di rumah nya. Saya juga mendengar dengan telinga saya sendiri. Mbah saya pun juga tidak menengahi atau mencoba merukunkan anak2 nya malah bilang ke mama "kalau cari suami yg benar, kamu punya suami buat apa kalau selalu merepotkan adek mu " ๐Ÿ˜ข. Sedih sekali rasa nya mendengar kata2 itu keluar dari mulut mbah saya, yg seharus nya jadi pengayom. Mbah saya menganut paham feodal juga saudara2 mbah saya, karena itu kami sejak dulu tidak pernah dekat dengan keluarga mbah. Juga mbah lebih memilih anak nya yg kaya untuk di dekati dan anak nya yg tidak punya akan dia tinggal kan. Bilang A ke anak satu, dan B ke anak lain nya, jadi nya anak2 nya banyak bertengkar karena mbah saya๐Ÿ˜ข.Btw mbah saya anak nya 4, 2 perempuan dan 2 laki laki. Hanya mama saya dan kakak nya yg rukun, yg lain nya tidak.
Sejak saat kejadian di rumah itu mama saya yg banting tulang untuk memenuhi perekonomian keluarga, saya membantu dengan apa yg saya bisa. Pernah membantu mama saya menulis raport untuk satu sekolahan menggunakan tangan saya dan saya dapat uang saku sebesar 30 ribu rupiah๐Ÿ˜Š.
Papa saya bekerja apa pun yg penting halal walau uang yg di hasilkan tidak sebesar mama saya.
Saya tidak pernah membawa uang saku pada saat sekolah SMA, tidak punya sepeda montor seperti yg lain nya. Dari rumah saya sudah membawa bekal makanan juga menyiapkan perlengkapan sekolah untuk adik saya.
Saya ke sekolah menggunakan bis dari pabrik gula M yg di gunakan untuk menjemput pekerja nya. Setiap pagi saya sudah jalan kaki melewati area persawahan sekitar 2km๐Ÿ˜Š. Pulang sekolah saya kadang nebeng teman saya atau naik bis pabrik gula lagi.
Saya akui saya jarang belajar setelah pulang sekolah dan tidak les pelajaran sekolah karena orang tua saya tidak punya uang. Sepulang sekolah saya bekerja sambilan menyulam baju pengantin. Saya membuka buku pelajaran hanya untuk mengerjakan LKS atau PR dari guru.
Selepas SMA orang tua saya menjual tanah yg di belakang rumah, untuk membiayai kuliah saya. Karena mama menginginkan saya untuk kuliah di UNESA, namun saya menolak karena biaya kuliah sangat tinggi. Ke dua tua saya tetap memaksa saya, akhirnya saya mengikutibtes PMDK di surabaya. Tapi tes tersebut tidak saya isi. Dan tentu saja saya tidak di terima di universitas tsb. Orang tua saya kecewa, tp saya membesarkan hati mereka bahwa saya berjanji akan menemukan pekerjaan yg akan membanggakan dan mengangkat derajat mama papa. Walau saat itu saya tidak tau akan sekolah kemana saya, tapi saya yakin, saya akan menemukan apa yg saya cari dan inginkan.
Setelah mencari beberapa bulan lama nya, saya menemukan sebuah sekolah untuk kursus perhotelan dan kapal pesiar internasional yg berada di daerah Jawa Tengah. Saya beritahukan kepada orang tua saya, awal nya mereka tidak menyetujui nya karena ttp mengingknkan saya menjadi PNS seperti mama saya.
Saya kembali menyakinkan ke dua orang tua saya, sambil berharap dalam hati untuk segera mendapat pekerjaan dan bisa membantu membayar hutang2 ke dua orang tua saya.
Alhamdulillah nya setahun setelah sekolah di sana saya mengikuti tes untuk bekerja di sebuah kapal pesiar yg ada di eropa, dan di terima ๐Ÿ˜Š. Saat itu tahun 2009, ke dua orang tua saya terkejut bukan kepalang. Dengan tekat saya berangkat lah saya bekerja di sana, di iringi kekhawatiran ke 2 orang tua saya karena saya anak perempuan. Saya berjanji akan menjaga diri saya.
8 bulan berlayar sebagian besar gaji saya, saya gunakan untuk melunasi hutang2 ke dua orang tua saya.
Tahun ke 2 berlayar saya mengembalikan tanah yg orang tua saya jual ๐Ÿ˜Š dan membeli kendaraan untuk mereka dan sekarang kendaraan tsb di hibahkan ke desa sebagai ambulance desa ๐Ÿ˜Š
Saya sangat bahagia bisa memenuhi janji saya kepada orang tua saya.
Tahun ke 3 saya mulai menabung untuk membeli rumah dan tanah. Saat saya umur 27, saya sudah memiliki rumah sendiri beserta kendaraan saya.
Saat ini saya masih bekerja di kapal pesiar tapi sudah menjadi staff kantor nya, pekerjaan saya mengaruskan saya selalu jauh dari rumah. Tapi so far saya menikmati nya, saya menyukai pressure nya, rasa cape nya setelah bekerja seharian tanpa istirahat๐Ÿ˜Š
Janji saya kepada orang tua saya dan saya memenuhinya, mengangkat kehidupan ke dua nya dan membahagiakan ke dua nya.

Semoga kisah saya bisa menjadi inspirasi untuk teman2 semuanya untuk tidak menyerah dan selalu semangat menjalani kehidupan ๐Ÿ˜Š.
Jangan menyerah dan bekerja keras lah, semangat ๐Ÿ˜Š
bukhorigan
tiyoz
vhynoosz
vhynoosz dan 19 lainnya memberi reputasi
20
678
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan