Sumber Gambar

Kasus Jessica Wongso masih terus menjadi perbincangan publik. Jessica Wongso sendiri saat ini sedang menjalani masa hukuman di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, setelah divonis bersalah atas kematian Mirna Salihin karena sianida pada tahun 2016. Kasus ini telah diangkat dalam film dokumenter Netflix yang berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso".

Dalam sidang kasus Jessica Wongso, seorang anggota kepolisian negara bagian New South Wales, Australia, bernama John Torres turut hadir sebagai saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU). John Torres mengungkapkan bahwa terdapat 14 laporan kasus hukum yang melibatkan Jessica Wongso di Australia. Namun, dari jumlah tersebut, sebenarnya hanya ada 13 kasus karena satu di antaranya terduplikasi.

Berdasarkan data kepolisian Australia, Jessica Wongso pertama kali terlibat dalam kasus hukum di Australia. Dia dijadikan sebagai tersangka berdasarkan bukti-bukti lain, termasuk keterangan dari saksi-saksi. Jessica Wongso telah melakukan upaya hukum dengan mengajukan kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung, namun semua upaya tersebut ditolak.


Sumber Gambar

Siapa sangka film dari Netflix tersebut membawa banyak pengaruh di masyarakat. Di mana banyak yang mulai mempertanyakan apakah benar Jessica bersalah? Hal ini bahkan membuat ayah Mirna dan beberapa tokoh penting lainnya buka suara. Banyak yang mulai menjadi detektif dadakan bahkan ada yang terang-terangan membela Jessica dan menuntut keadilan untuknya.

Masyarakat beranggapan bahwa film ini memberikan sudut pandang baru dan memperjelas kebenaran dalam kasus ini. Dalam persidangan yang melelahkan, banyak kejanggalan yang terjadi sejak awal kasus dibuka hingga putusan hakim. Publik mulai meragukan kebenaran dari kasus ini, sehingga mereka menggunakan tagar "Justice for Jessica" untuk mengekspresikan dukungan dan meminta keadilan bagi Jessica.

Namun, tidak semua orang mendukung tagar "Justice for Jessica". Ada juga pihak yang tetap mempercayai bahwa Jessica bersalah atas pembunuhan Mirna. Apalagi hanya berbekal film yang bisa saja dilebih-lebihkan narasinya. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya kasus ini dan betapa berbedanya pandangan masyarakat terhadap kebenaran kasus tersebut.


Sumber Gambar

Tagar "Justice for Jessica" bahkan sampai dilayangkan kepada akun Presiden Jokowi, menyoroti pentingnya penyelesaian kasus ini dengan adil. Banyak netizen yang sampai memenuhi akun Instagram Presiden Jokowi untuk meminta pertolongan dari orang nomor satu di Indonesia itu untuk mengungkap kasus ini. Walau pun kita tidak tahu para netizen ini betul-betul ingin mencari keadilan atau hanya FOMO karena filmnya sedang trending saja.

Meskipun film dokumenter ini dapat memberikan wawasan baru, kita perlu mempertimbangkan bahwa ini adalah sebuah narasi yang dibuat berdasarkan sudut pandang tertentu. Harus ada keadilan yang terpenuhi bagi semua pihak terkait dalam kasus ini. Jadi ada baiknya kita melihat dari berbagai sudut pandang dalam mencari kejelasannya.


Sumber Gambar

Dengan masih berlanjutnya gelombang perhatian terhadap kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dan peran Jessica Wongso, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah. Semua pihak harus diberikan kesempatan yang sama untuk membuktikan kebenaran dalam sistem peradilan yang berlaku. Sehingga kebenaran sejati dapat terungkap dan keadilan yang adil bisa ditegakkan.

Adanya tagar “Justice for Jessica” adalah agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan kebenaran bisa terungkap. Kita semua berharap agar keadilan ditegakkan dan masyarakat dapat mengetahui kebenaran sejati di balik kasus Jessica Wongso.



Gimana menurut kalian? Apakah kalian memiliki pandangan sendiri terkait kasus ini?


Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi