Satuan Tugas Anti Mafia Bola Polri berhasil menangkap dua tersangka terkait pengaturan skor dalam Liga 2 Indonesia musim 2018. Dua tersangka tersebut diidentifikasi dengan inisial VW dan DR. VW, yang merupakan mantan pemilik salah satu tim Liga 2, diduga memberikan suap kepada wasit untuk memastikan kemenangan timnya.

Irjen Asep Edi Suheri, Ketua Satgas Anti Mafia Bola, mengungkapkan bahwa sebelumnya polisi telah menetapkan enam tersangka terkait kasus pengaturan skor yang terjadi pada 2018. Para tersangka tersebut termasuk KA dan AI yang bertindak sebagai kurir uang, RO dan AN sebagai wasit utama dan cadangan, serta KG dan RI sebagai asisten wasit.

"Diketahui terdapat wasit yang terindikasi terlibat dalam praktik match fixing pada pertandingan Liga 2 antara klub X melawan klub Y pada November 2018," ungkap Irjen Asep Edi Suheri dalam keterangan rilisnya.

Dari keenam tersangka tersebut, Satgas Anti Mafia Bola Polri berhasil mengamankan VW, yang diduga aktif sebagai pelobi wasit, untuk memastikan timnya lolos ke Liga 1. Sementara DR, yang merupakan pengusaha, disebut sebagai pihak yang menyediakan dana suap untuk memengaruhi jalannya pertandingan.
"VW merupakan eks pemilik salah satu klub sepak bola yang berperan aktif sebagai pelobi wasit dan VW sendiri melakukan lobi dan meminta kepada perangkat wasit untuk memenangkan klub Y dengan memberikan janji akan memberikan sesuatu," tambah Irjen Asep.

Satgas Anti Mafia Bola Polri mengungkap bahwa penyidik memperoleh alat bukti berupa keterangan dari 16 saksi, pendapat dari enam ahli, rekening koran pengiriman uang, dan bukti petunjuk lainnya. Modus operandi dalam pengaturan skor ini dilakukan dengan harapan klub yang didanai oleh DR dapat memenangkan pertandingan dengan bantuan wasit. Skandal ini mengguncang dunia sepak bola Indonesia dan menyoroti perlunya tindakan tegas untuk membersihkan kompetisi dari praktik-praktik yang merusak integritasnya.



Info lengkapnya DI SINI