Keluarga korban penganiayaan di Blackhole KTV mengambil langkah hukum dengan melaporkan Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri ke Propam. Langkah ini diambil setelah keduanya membuat kesimpulan dan menyampaikan pernyataan yang dianggap bohong dalam media terkait insiden tersebut.

Sebelumnya, Iptu Samikan, Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri, menyatakan bahwa tidak ada tindakan penganiayaan yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Samikan juga menyebutkan bahwa Dini Sera, korban, meninggal karena masalah asam lambung.

Dimas Yemahura, kuasa hukum korban penganiayaan, menyatakan kekecewaannya terhadap pernyataan Polsek Lakarsantri yang membantah adanya tindak penganiayaan pada tubuh Dini. Hal ini kontradiktif dengan kenyataan bahwa luka lebam yang tersebar di seluruh tubuh korban dapat dengan jelas terlihat. Selain itu, terdapat jejak injakan ban di tangan kanan Dini.

"Sayangnya, pernyataan Polsek Lakarsantri terlalu tergesa-gesa. Bagaimana bisa mereka menyimpulkan tanpa hasil otopsi yang jelas?" ujar Dimas.

Dimas menjelaskan bahwa terduga pelaku, yang merupakan anggota RT, telah membuat laporan dengan klaim bahwa Dini Sera meninggal karena masalah asam lambung. RT juga disebut telah merancang cerita palsu yang mengesankan bahwa tidak ada tindak penganiayaan dan kematian pacarnya disebabkan oleh serangan jantung yang disebabkan oleh asam lambung.

"Ada dugaan kuat adanya intervensi, terutama karena pelaku diduga sebagai anak anggota DPR-RI. Kami masih menyelidiki kemungkinan-kemungkinan lain yang ada," tambah Dimas.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih terus mengumpulkan bukti untuk melaporkan Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri ke Propam.

Sementara itu, ketika wartawan mengkonfirmasi kepada Iptu Samikan, ia menyatakan bahwa kasus penganiayaan di Blackhole KTV saat ini ditangani oleh Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Namun, ia tidak memberikan penjelasan terkait pernyataannya sebelumnya yang menyebut bahwa tidak ada tindakan penganiayaan dan Dini meninggal karena masalah asam lambung.

"Kasus ini sudah dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Sudah diambil alih oleh Pak Kasat Reskrim," ucapnya.

Info lengkapnya DI SINI