KPAI Minta Pelaku Bullying Tak Dikeluarkan Sekolah, Bagaimana Nasib Mental Korban Jika Masih Satu Lingkungan?



KILAT.COM - Kasus bullying alias perundungan siswa SMP di Cilacap yang sempat viral dan sampai saat ini masih terus bergulir melibatkan beberapa pihak, salah satunya yakni Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus perundungan siswa SMP di Cilacap menuai sorotan ketika viral di media sosial.

Dalam sebuah video, pelaku perundungan dengan bangga memukuli dan menendang korban.

Bahkan pelaku sempat berpose pasca membuat korban terpental akibat penganiayaan yang dilakukan.

Gegara kasus ini, KPAI dibarengi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kemenko PMK dan dinas terkait sempat ke sekolah tempat terjadi perundungan, SMP 2 Cimanggu, Cilacap pada Rabu, 10 Oktober 2023 lalu.

Diskusi di SMP 2 Cimanggu tersebut membahas terkait bagaimana pemenuhan hak atas korban perundungan hingga saksi.

Lalu ada juga bagaimana anak saksi harus dijaga dan diperhatikan terkait perundungan maupun trauma yang dialami.

Dalam momen tersebut juga, KPAI sempat memberikan pernyataan terkait kelanjutan pendidikan anak berkonflik dengan hukum alias pelaku perundungan.

“Anak berkonflik dengan hukum jangan sampai dikeluarkan dari sekolah selama menjalani proses pemeriksaan dan penyidikan hingga peradilan,” ungkap Diyah Puspitarini, Anggota KPAI dilansir dari ANTARA, Rabu 4 Oktober 2023.

Pernyataan KPAI ini jelas membuat netizen geram karena dianggap tak memikirkan mental korban.

Bagaimanapun juga menurut netizen yang paling dirugikan adalah korban hingga fisik dan mentalnya kena.

Mengingat saat ini kondisi korban sudah lepas infus dan pengobatan tentu banyak yang penasaran bagaimana FF akan melanjutkan sekolah.

Namun sampai pada hari Sabtu, 30 September 2023 FF mengaku belum tahu terkait akan pindah sekolah atau tidak.

“Berarti kondisinya di sini semakin membaik ya semakin ceria, semakin bahagia ya. Di sini ketawa, harus happy harus bahagia ya,” kata AKP Nugroho dari Polresta Cilacap dilansir dari X @jateng_twit.

AKP Nugroho kemudian menanyakan apakah FF akan melanjutkan sekolah di SMP 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah atau tidak.

FF diketahui mendapat perlakuan tak menyenangkan dari pelaku inisial K di dekat sekolah dan bisa saja alami trauma.

“Sekolahnya mau tetap di sekolah situ, apa sekolah lain?” tanya AKP Nugroho.

Sampai saat itu, FF mengaku tak tahu kelanjutan pendidikannya nanti apakah bakal tetap di Sekolah lamanya atau pindah.

“Nggak tau,” jawab FF.

“Nggak tau? Nggak ada masalah di situ? Nggak masalah? Di situ?” tanya AKP Nugroho lagi.

Ketika masih terbaring di RS, FF juga masih belum tahu dan ragu dalam menjawab pertanyaan pindah sekolah tersebut.

Itu tadi apa kata FF terkait pindah sekolah hingga KPAI minta sekolah tak keluarkan pelaku perundungan. (*)

https://www.kilat.com/nasional/84410...atu-lingkungan

Kpai komisi perundungan anak indonesia