Ukraina akhirnya menerima tank tempur utama (MBT) M1A1 Abrams, hal itu telah dikonfirmasi Presiden Zelensky pada Senin (25/09/2023) melalui X; dua pejabat senior AS dalam pernyataannya kepada The New York Timesjuga mengkonfirmasi jika batch pertama Abrams sudah tiba di Ukraina pada Minggu (24/09/2023). Tapi, Presiden Ukraina dan pejabat AS tidak menyebut berapa tank yang sudah dikirim.

Menurut beberapa analis militer, tank yang diterima Ukraina pada pengiriman batch pertama terdiri dari 10 unit. Sementara itu, AS menjanjikan bakal mengirim 31 unit M1 Abrams. Sisa 21 unit lainnya akan dikirim pada musim gugur. Abrams adalah salah satu tank yang diinginkan Ukraina dalam upaya mereka mendorong Rusia dari wilayah teritorinya. Sebagai tambahan informasi, tentara Ukraina menghabiskan waktu 12 minggu untuk berlatih mengoperasikan Abrams di fasilitas US Army yang berada di Jerman.

Meski dikenal canggih, tapi banyak analis militer berpendapat bahwa, Ukraina harus realistis dengan harapannya terhadap Abrams. Dengan jumlah yang sedikit, tank ini tidak akan mengubah jalannya pertempuran. Ukraina harus bisa memanfaatkan Abrams sebaik mungkin dalam upaya serangan baliknya yang lambat.

Sementara itu, Letnan Jendral Kyrylo Budanov, komandan Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina, mengatakan bahwa Abrams harus digunakan dengan cara yang sangat disesuaikan untuk operasi yang spesifik dan dirancang dengan baik. Budanov juga memperingatkan, jika Abrams digunakan di garis depan dan hanya dalam pertarungan gabungan senjata, mereka tidak akan bertahan lama di medan perang. Memang Abrams perlu digunakan dalam operasi terobosan tersebut, namun harus dipersiapkan dengan sangat baik.



Di sisi lain, dua keunggulan Abrams dibanding tank Rusia, yang pertama Abrams punya kemampuan pertempuran malam hari lebih baik. Yang kedua, sisi perlindungan milik Abrams juga dikenal kuat. Selain itu, Abrams juga dilengkapi dengan amunisi sabot penusuk lapis baja (APFSDS). Peluru ini menembakkan penetrator yang berbentuk seperti anak panah (bukannya berisi hulu ledak yang dapat meledak), yang terbuat dari depleted uranium atau logam padat lainnya.

Anak panah berkecepatan tinggi ini benar-benar akan menembus armor tank musuh, penetrator yang berhasil menembus lapisan armor tank musuh akan menjadi proyektil semi-cair yang membakar, akibatnya menyebabkan kerusakan parah pada interior tank. Abrams kini akan bergabung dengan tank Barat lainnya (Leopard 2 dan Challenger 2) yang sudah lebih dulu tiba di Ukraina.

Sementara itu, kekurangan Abrams adalah bobotnya yang berat dan ukurannya yang besar. Beberapa analis militer mengkhawatirkan mobilitas Abrams, yang kemungkinan tidak akan bisa melewati jembatan akibat bobotnya yang berat. Sebagai perbandingan, T-84 Ukraina berbobot 46 sampai 51 ton; sementara Abrams berbobot 63 ton. Dengan bobot yang berat, Abrams disebut tidak akan bisa melintasi jembatan yang tidak dirancang untuk menahan beban lebih dari 50 ton. Hujan juga mulai turun, membuat medan jalan jadi sulit dilewati.



Tantangan lain untuk Abrams yang dioperasikan Ukraina adalah dukungan suku cadang, untuk mengatasi masalah tersebut Amerika telah mendirikan Tele-Maintenance Distribution Cell-Ukraine  di Polandia. Dengan menggunakan panggilan telepon atau pesan terenkripsi, militer Ukraina dapat meminta bantuan pemeliharaan cepat, termasuk meminta suku cadang dan mendapatkan bantuan ahli saat melakukan perbaikan Abrams. Tele-Maintenance sebagai sebuah konsep telah digunakan secara formal dan informal untuk sistem senjata lain selama beberapa waktu.

Tugas yang dihadapi Abrams sangat besar, karena pasukan Rusia telah menggali posisi pertahanan yang luas di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km. Para prajurit Rusia dilindungi oleh ladang ranjau yang luas, penghalang anti tank dan parit. Sementara itu, perlindungan tambahan disediakan oleh artileri yang berlimpah, amunisi yang berkeliaran, peluru kendali anti tank, serta helikopter tempur. Untuk helikopter tempur, telah menimbulkan banyak korban pada kendaraan lapis baja Ukraina.

Meski serangan yang dilakukan lambat, kini pasukan mekanis Ukraina untuk pertama kalinya berhasil menerobos jalur utama parit anti tank Rusia di dekat desa Verbove di Zaporizhzhia Oblast. Dulu Abrams dirancang untuk melawan tank Soviet, dan setelah 3 dekade lebih berakhirnya Perang Dingin, untuk pertama kalinya Abrams benar-benar akan kembali melaksanakan misi yang dulu sempat diembannya di tanah Eropa.







Referensi tulisan: The New York Times& TheDrive.com
Sumber foto: sudah tertera