Kaesang Contohkan Move Forward Party di Thailand agar PSI Menang Pemilu 2024, Padahal Ketum Partai Itu Gagal dan Mundur
"Saya yakin, optimisme akan menular. Di Thailand partai anak-anak muda Move Forward Party menang Pemilu," ucap Kaesang.

Selasa, 26 September 2023 | 08:46 WIB


Kaesang Pangarep ; PSI ; Partai Solidaritas Indonesia; Giring Ganesha (Suara.com/Alfian Winanto)

Kaesang Pangarep dalam pidato politiknya usai jadi ketum PSI mencontohkan partai di Thailand, Move Forward Party (MFP) yang sukses memenangkan pemilu. 

Parpol di Thailand ini menurut Kaesang bisa jadi inspirasi pada kader PSI untuk bisa meraih suara terbanyak di Pemilu 2024. 

"Saya yakin, optimisme akan menular. Di Thailand partai anak-anak muda Move Forward Party menang Pemilu,"

"Saya yakin optimisme yang sama akan menular. Anak-anak muda akan bangkit, akan datang ke kotak suara mencoblos PSI!" kata Kaesang dalam pidato politiknya di di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). 

Move Forward Party merupakan partai yang meraih 36,23 persen suara pada pemilu 2023 di Thailand. Partai yang dulunya bernama Ruam Pattana Chart Thai Party ini berhasil meraih 151 kursi dan jadi partai terbesar di DPR-nya Thailand. 

MFP saat menang pemilu 2023 di Thailand juga dipimpin oleh politisi muda berusia 43 tahun Pita Limjaroenrat. 

Namun meski menang pemilu 2023, Pita yang notabene harusnya bisa jadi Perdana Menteri Thailand justru dijegal. 

Berdasarkan aturan perundang-undangan pemerintah junta militer, perdana menteri Thailand dipilih oleh majelis rendah terpilih dan senat yang ditunjuk militer. 

Pita kemudian gagal menjadi Perdana Menteri pada 13 Juli 2023. Ia hanya memperoleh 324 suara, kurang 51 suara dari ambang batas 375 suara. 

Tidak itu saja, Pita juga diskros dari jabatannya sebagai anggota parlemen oleh MK-nya Thailand karena kepemilikan saham di lembaga penyiaran swasta yang diketahui milik sang ayah, Pongsak Limjaroenrat. 

Terbaru Pita memutuskan mundur sebagai ketum MFP. Pada 23 November 2023, seperti dikutip dari Al Jazeera, Pita digantikan oleh Chaithawat Tulathon, seorang mantan editor majalah politik di Thailand.

https://moots.suara.com/read/2023/09...gal-dan-mundur