Hi sobat kaskus,



Pada masa lalu, Joko Widodo atau Jokowi pernah mengalami kesulitan finansial dalam bisnisnya. Salah satu usahanya yang bergerak dalam bidang perdagangan mebel mengalami masalah keuangan hingga mendekati kebangkrutan. . CV Rakabu pernah dititik nadir, akibat ada seseorang yang menipu dirinya.

Namun, Jokowi kemudian berhasil pulih dari situasi tersebut dan terus berkarier di dunia politik, akhirnya menjadi Presiden Indonesia. Kehidupan dan karier seseorang bisa mengalami berbagai tantangan, dan kemampuan untuk bangkit dari kegagalan adalah tanda karakter yang kuat.

Sebelum terjun ke dunia politik dan menjadi Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) terlibat dalam berbagai bisnis yang berhasil. Di antara bisnisnya yang paling sukses adalah:

Usaha Mebel: Jokowi awalnya berbisnis dalam bidang perdagangan mebel. Meskipun mengalami kesulitan finansial pada awalnya, bisnis ini akhirnya berhasil dan tumbuh.

Usaha Kontraktor: Selain mebel, Jokowi juga terlibat dalam bisnis kontraktor. Dia memiliki perusahaan konstruksi yang aktif dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia.

Namun, sejak menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2014, Jokowi telah fokus sepenuhnya pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara, dan bisnisnya kemungkinan besar telah diserahkan kepada orang lain atau dihentikan.



Namun darah bisnis Jokowi juga diturunkan ke anak-anaknya, banyak sekali bisnis yang sudah dirintis baik itu oleh Gibran maupun Kaesang.

Bisnis mereka pun ada jatuh bangunnya, karena tak semua bisnis atau berdagang akan pasti laris manis. Apalagi langsung meraup untung yang besar, belum lagi harus bersaing dengan pihak kompetitor.

Nah ini sedikit tips dalam merencanakan keuangan saat berdagang, karena merupakan langkah penting untuk mencapai kesuksesan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu pertimbangkan bila ingin memulai bisnis:



Anggaran Keuangan:

Tentukan berapa banyak modal yang Anda miliki untuk berdagang, dan buat anggaran yang jelas untuk pengeluaran dan pemasukan Anda.

Rencana Bisnis:

Buat rencana bisnis yang mencakup tujuan jangka pendek dan panjang, strategi pemasaran, analisis pesaing, dan proyeksi keuangan.

Manajemen Risiko:

Identifikasi risiko yang mungkin Anda hadapi dalam berdagang dan buat strategi untuk mengelolanya, seperti diversifikasi portofolio atau asuransi.

Dana Darurat:

Selalu siapkan dana darurat yang cukup untuk mengatasi situasi darurat yang tidak terduga.

Pelajari Pasar:

Pelajari pasar tempat Anda berdagang, perhatikan tren, dan analisis peluang investasi.

Pencatatan Keuangan:

Catat semua transaksi dan laporan keuangan secara teratur untuk memantau performa bisnis Anda.

Konsultasi Profesional:

Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli keuangan atau akuntan untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut.

Diversifikasi:

Hindari menginvestasikan semua modal Anda dalam satu jenis aset atau pasar. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko.

Evaluasi Terus-Menerus:

Tinjau rencana keuangan Anda secara berkala dan sesuaikan dengan perubahan situasi.

Jangka Waktu:

Selalu pertimbangkan rencana keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang, serta tujuan keuangan Anda.

Ingatlah bahwa berdagang memiliki risiko, dan keberhasilan tidak selalu dapat dijamin. Oleh karena itu, perencanaan keuangan yang baik sangat penting untuk membantu mengurangi risiko dan mencapai tujuan keuangan Anda.


1, 2