Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Ace Minta Maaf Bikin Gaduh Soal Setop Film 'His Only Son'
Ace Minta Maaf Bikin Gaduh Soal Setop Film 'His Only Son'

16 September 2023 | 11:34:18


Ketua DPD Partai Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily. (Foto: Istimewa)

PUBLICANEWS, Jakarta - Politikus Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta maaf atas kegaduhan atas pernyataannya soal film His Only Son yang menjadi kontroversi. Ia menegaskan bahwa apa yang berkembang di media tidak tersampaikan secara utuh.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu menegaskan bahwa pernyataannya menjawab pertanyaan seorang guru dalam acara NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) yang dihadiri para Guru Agama Islam di Kabupaten Bandung Barat, Rabu (8/9).

"Saya tidak melarang film itu untuk ditonton oleh agama tertentu. Kembali lagi saya ulangi pernyataan saya, jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami," ujar Ace dalam rilisnya, Sabtu (16/9)

Ia menegaskan tidak memiliki rekam jejak tidak menghargai perbedaan agama. "Saya menjunjung tinggi toleransi. Apalagi partai saya yang saat ini saya mengabdi merupakan partai nasionalis," kata Jubir Partai Golkar itu.

Berikut pernyataan Ace yang juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu.

Terkait dengan pernyataan saya soal polemik film His Only Son, saya ingin menyampaikan beberapa hal:

1. Pernyataan saya harus dilihat konteks di mana statement itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) yang dihadiri para Guru Agama Islam di Kabupaten Bandung Barat, 8/9/2023. Dalam acara itu ada seorang guru agama yang bertanya kepada saya tentang adanya berbagai instrumen pendidikan, terutama teknologi informasi, termasuk melalui media film.

2. Seorang guru itu mencontohkan tentang film His Only Son yang dalam film tersebut secara ajaran yang berbeda ajaran agama Islam. Dia minta penjelasan kepada saya soal sikap saya terhadap peredaran film itu.

3. Karena saya ditanya soal sikap saya, di depan guru yang mengajarkan Pendidikan Islam, maka saya menjawab: "Beredarnya film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan atau banned. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim As yang diyakini umat Islam di Indonesia pada umumnya." Maksud saya melarang itu (banned) untuk peserta didik yang beragama Islam.

4. Saya melanjutkan penjelasan saya: "Jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami." Saya menegaskan hal tersebut dalam penjelasan saya.

5. "Tapi jika film ini beredar luas, maka akan menimbulkan pemahaman sejarah yang menyesatkan menurut keyakinan agama Islam di Indonesia." Kemudian saya melanjutkan: "Kita tahu, dalam ajaran Islam, bahwa Nabi Ibrahim itu memiliki dua anak, yaitu Nabi Ismail & Nabi Ishak. Soal Nabi Ismail ini yang tidak diakui dalam film ini. Padahal Nabi Ismail yang merupakan putera Nabi Ibrahim AS dari istri Siti Hajar yang diyakini memiliki keterkaitan baik dari segi geneologi maupun ajaran hingga Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran Islam. Jika pemahaman seperti yang tergambar dalam film ini beredar luas, maka sesungguhnya sama saja dengan meniadakan keterkaitan ajaran Islam dengan sejarah Nabi Ibrahim."

6. Kemudian, Guru itu bertanya kembali kepada saya soal bagaimana cara mencegah supaya tidak terpengaruh anak didiknya dari ajaran yang tidak sesuai dengan akidah Islam, seperti dalam film itu?

7. Saya menjawab, mungkin perlu dipertimbangkan langkah selanjutnya. Oleh karena itu, saya minta kepada pihak terkait, sebaiknya film ini ditarik peredarannya dari bioskop di Indonesia, termasuk juga dari berbagai media penayangan film di Indonesia. "Saya juga mendesak pihak Kominfo untuk turun mengkaji peredaran film ini," ungkap saya.

8. Dari penjelasan kronologi saya di atas, saya tidak melarang film itu untuk ditonton oleh agama tertentu. Kembali lagi saya ulangi pernyataan saya, jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami." Itulah bahasa yang saya gunakan untuk menegaskan bahwa saya tidak melarang film itu untuk ditonton. Saya tidak memiliki rekam jejak tidak menghargai perbedaan agama orang lain. Saya menjunjung tinggi toleransi. Apalagi partai saya yang saat ini saya mengabdi merupakan partai nasionalis.

9. Saya memiliki pengalaman yang paling berharga dalam perjalanan politik saya, yaitu pernah menjadi Sekretaris Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, seorang Gubernur beragama Nasrani yang saya nilai memiliki kapasitas untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2016 yang lalu. Walaupun pilihan politik saya itu harus hadapi dengan berbagai kecaman dari sebagian saudara saya yang seiman, bahkan keluarga sendiri. Tapi saya tetap istiqomah bersama Pak Ahok, membelanya di saat beliau menghadapi kasus hukum hingga beliau dipenjara yang beberapa kali saya tengok, dan hingga sekarang menjadi teman yang baik.

10. Terus terang, saya merasa miris dengan respon dari para pihak, terutama netizen yang menyerang saya di berbagai media sosial saya, dengan bahasa-bahasa yang kasar dan tak beradab. Bukankah agama kita mengajarkan untuk bertabayun dan meminta klarifikasi terlebih dahulu? Sependek pengetahuan saya, bukankah setiap agama mengajarkan kepada kita untuk mengedepankan kasih, bukan caci maki dengan budi bahasa yang saling menghormati?

11. Pernyataan saya tentang film His Only Son, sekali lagi harus dilihat dalam konteks di mana saya berbicara di depan audiens Guru Agama Islam yang mengajarkan Islam yang justru saya kaitkan dengan sikap menghormati agama lain, termasuk kita memahami jika film itu ditonton oleh penganut agama yang diyakininya.

12. Saya tidak pernah membalas apapun cacian, hinaan dan makian yang ditujukan kepada saya di media sosial yang saya miliki.

13. Demikian juga saya meminta maaf bila pernyataan saya membuat salah paham sehingga ada yang tersinggung dan membuat kegaduhan serta membuat silaturahmi kebangsaan (wathoniyah) kita menjadi tercoreng. Insya Allah, saya istiqomah dan konsisten untuk menjaga kemajemukan bangsa kita.

14. Terima kasih atas perhatiannya. (feh)

https://www.publica-news.com/berita/...-only-son.html

Idul Adha udah lewat bos
servesiwi
pilotproject715
gabener.edan
gabener.edan dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan