Negara-negara besar seperti Inggris, Amerika, dan China biasanya menugaskan kapal selam nuklir mereka untuk berpatroli dalam jangka waktu yang lama di lautan. Dan beberapa foto langka yang dibagikan Sheila Weir melalui X, menunjukkan betapa memprihatinkannya kondisi luar dari kapal selam Inggris yang baru pulang patroli. Entah apakah semua kapal selam nuklir yang kembali dari patroli akan tampak seperti foto di atas ?

Foto-foto itu dibagikan pada 11 September 2023, ketika salah satu kapal selam dari Kelas Vanguard kembali ke pangkalannya di Pangkalan Angkatan Laut HM Clyde, yang juga dikenal sebagai Faslane. Lokasinya berada di pantai barat Skotlandia. Tidak diketahui secara pasti di mana lokasi patroli kapal tersebut? Sementara dalam foto, bagian luar kapal selam tampak dipenuhi tanaman laut seperti alga, yang membuat warnanya menjadi hijau kecoklatan. Beberapa bagian kapal selam juga berkarat. Hal ini juga menunjukkan tingginya pencemaran di laut.

Selain itu, beberapa anechoic tile(ubin nir gema) pada lambung kapal selam juga ada yang terlepas. Anechoic tile dirancang untuk menyerap gelombang suara sonar aktif, serta untuk meminimalkan suara yang dipancarkan dari kapal selam untuk mengurangi kemungkinan terdeteksi melalui sonar pasif. Gambar-gambar tersebut dengan jelas juga menunjukkan area karat yang terbentuk di bawah anechoic tile yang hilang. Selain itu, penumpukan berbagai organisme laut di permukaan kapal juga menyebabkan kondisi luar kapal menjadi kotor.



Inggris sendiri mengoperasikan empat unit kapal selam Kelas Vanguard, sejauh ini belum diketahui kapal selam mana yang kembali ke pangkalannya pada 11 September lalu. Menurut artikel TheDrive.com, beroperasi mulai 1990-an, setiap kapal memiliki 16 tabung rudal untuk meluncurkan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) UGM-133 Trident II. Namun pada praktiknya hanya delapan yang digunakan saat patroli.

Saat melakukan patroli pencegahan, setiap rudal Trident mampu membawa maksimal hingga 40 hulu ledak. Setiap rudal Trident mampu membawa banyak hulu ledak atau multiple independently targetable re-entry vehicle (MIRV). Sejak 1998, Vanguard Class telah menjadi satu-satunya alat pencegah nuklir yang dimiliki Inggris.

Keempat kapal selam dijadwalkan untuk beroperasi maksimal sampai 25 tahun, kini Inggris telah menyiapkan 4 kapal selam baru yang diberi nama Dreadnought; kapal selam ini diharapkan bakal bisa bertugas pada 2030-an. Keempat kapal selam ini akan menelan biaya US$43 miliar (Rp 660 triliun). Rudal Trident rencananya juga akan dimodernisasi, dengan memakai hulu ledak baru yang disebut sebagai W39.



Meski pergerakan pasti kapal selam selama enam bulan berada di laut masih belum jelas, hal ini tidak menghentikan para ahli untuk mencoba mengidentifikasi aspek-aspek perjalanannya. Tom Sharpe, mantan komandan Royal Navy, berpendapat bahwa foto kapal selam yang kotor menunjukkan kapal selam tersebut telah melakukan operasi di perairan hangat, di pantai dangkal dan dengan kecepatan sangat rendah. 

Sementara ahli yang lain mempertanyakan mengapa kapal itu dikirim untuk berpatroli selama enam bulan, karena patroli biasanya hanya berlangsung dua hingga tiga bulan. Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir dan Federasi Ilmuwan Amerika, mempertanyakan apakah lamanya waktu yang dihabiskan di laut menunjukkan adanya masalah dengan salah satu SSBN Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Kristensen juga berpendapat bahwa, patroli tersebut bisa menjadi ujian ketahanan maksimal untuk kapal selam nuklir.

Menurut mantan Komandan Rob Forsyth Royal Navy (AL Inggris), yang menjadi nakhoda kapal selam nuklir Polaris pada tahun 1970-an, lamanya penempatan tersebut dapat berdampak serius terhadap moral awak dan standar keselamatan kapal selam. Saat ini kapal selam Angkatan Laut Kerajaan Inggris bertugas selama 150 hari atau lebih. Itu dua hingga tiga kali lipat durasi patroli selama era Perang Dingin tulisnya di Basic. Sementara surat kabar Inggris The Guardianpernah melaporkan bahwa, pada tahun 2022 kapal selam Inggris memecahkan rekor dengan bertugas selama 5 bulan (lebih lama dari biasanya).



Kapal selam nuklir biasanya lebih banyak diam di dasar laut dalam serta umumnya jarang muncul ke permukaan, propulsi nuklir yang jadi tenaga penggeraknya membuat kapal selam seperti Vanguard bisa menyelam lebih lama sekaligus sulit dideteksi. Dibandingkan dengan pelaut yang bertugas di kapal permukaan, awak kapal selam tidak memiliki kemudahan akses ke sebagian besar struktur kapal mereka untuk mencegah korosi dan menghilangkan kotoran, bahkan jika mereka menginginkannya.

Dengan jumlah kapal selam yang sedikit, sepertinya Royal Navy harus mulai mengurangi waktu patroli kapal selam mereka. Selain untuk mencegah kapal mengalami korosi, hal tersebut juga dilakukan supaya semangat dan mental para awak kapal selam tidak mengalami penurunan. Di sisi lain, kondisi kapal selam Vanguard yang kotor juga merupakan bukti jika para awaknya telah bekerja keras. Karena bertugas sebagai awak kapal selam bukan hal mudah, apalagi kapal selam nuklir yang jarang muncul ke permukaan.






Referensi Tulisan: TheDrive.com&  Basic
Sumber Foto: Foto: Sheila Weir via X