Sumber Gambar

Prewedding merupakan salah satu dari rangkaian pernikahan yang sudah umum dilakukan di Indonesia. Prewedding biasanya dilakukan dengan melakukan sesi foto bersama pasangan demi mengabadikan momen-momen menjelang pernikahan mereka. Tidak heran jika banyak yang ingin tampil maksimal karena kemungkinan momen ini hanya berlangsung sekali.

Demi membuat kesan yang menarik terhadap momen ini. Tidak jarang banyak pasangan yang membuat prewedding dengan konsep yang menarik. Dengan tema-tema yang unik dan bisa dikenang selamanya. Mulai dari jenis pakaian yang dipilih, lokasi pemotretan hingga tambahan-tambahan lainnya. Ini merupakan momen yang cukup penting sebelum dilangsungkannya pernikahan.

Karena pernikahan sendiri merupakan momen yang harusnya menjadi sukacita bagi pasangan. Tapi bagaimana jika pernikahan menjadi momen yang merugikan dan berdampak buruk bagi orang sekitar. Hal ini tentu akan memberikan kesan yang buruk ke pada pasangan tersebut. Bayangkan momen pernikahan malah mendatangkan musibah bagi orang lain.


Sumber Gambar

Contoh nyatanya adalah momen prewedding di Bromo yang baru-baru ini menjadi perbincangan publik. Di mana bukti teletubbies yang merupakan padang sabana di Bromo terbakar selama berhari-hari dan mungkin hingga hari ini apinya belum padam. Penyebab kebakarannya adalah pasangan yang melakukan sesi foto prewedding dengan menyalakan flare.

Kebakaran ini jelas membuat kondisi alam di bukti teletubbies menjadi rusak. Asap mengepul selama berhari-hari dan ternyata, dampak dari kebakaran ini lebih luas dari yang dikira. Api dari kebakaran ini turut membuat 2 sumber air dari Gunung Watangan dan Bukit Savana Gunung Bromo menjadi terhambat. Pipa PVC di kedua sumber mata air ini rusak.

Akibatnya, ada 6 desa yang kekurangan air bersih. Enam desa yang kekurangan sumber air bersih itu berada di Kecamatan Sukapura, Probolinggo. Nama desa-desa itu adalah Ngadirejo, Wonokerto, Ngadas, Jetak, Wonotoro, dan Ngadisari. Hal ini jelas membuat warga kesusahan dan menjadi beban tersendiri bagi warga desa. Semuanya disebabkan oleh prewedding pasangan itu.


Sumber Gambar

Untuk sementara, warga kini mengandalkan pasokan air dari desa tetangga. Selain itu, mereka juga membeli air di beberapa sumber milik desa. Warga berharap kondisi ini semakin membaik dan musibah segera terlewati. Karena jelas sumber air merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi kehidupan masyarakat untuk minum, memasak dan bersih-bersih.

Upaya pemadaman api terus dilakukan dengan cara water bombing oleh helikopter milik BNPB. Kebakaran sempat terjadi selama berhari-hari bahkan hari keenam pada senin kemarin. Tapi syukurnya, pada saat thread ini ditulis kebakaran di bromo sudah padam. Tetapi polisi masih melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini.


Sumber Gambar

Kini polisi telah menetapkan WO dari kegiatan yaitu Andrie Wibowo Eka Wardhana ini sebagai tersangka dan terancam penjara 5 tahun. Sedangkan calon pengantin tidak ditangkap dan hanya dikenakan wajib lapor saja meskipun sebelumnya sempat ikut diamankan. Parahnya, pada saat savana mulai terbakar pasangan dan WO ini tetap santai tanpa mempedulikan kebakaran yang mereka sebabkan.

Akibat kejadian yang mereka perbuat, ratusan orang dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, TNI, Polri, BPBD dan warga setempat turun langsung untuk memadamkan api. Warga menyayangkan karena keindahan savana Bromo menjadi salah satu ladang ekonomi warga Tengger yang memang memanfaatkan pariwisata sebagai sumber rezeki. Mereka takut dengan keadaan seperti ini, wisatawan yang datang jadi berkurang.



Menurut kalian dari dampak yang ditimbulkan, apa hukuman yang pantas bagi para pelaku prewed ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi