Sumber Gambar

Berjoget atau biasa disebut sebagai dance merupakan salah satu seni gerak yang sudah sangat tua dan masih banyak ditemukan di masa-masa sekarang. Seni tari ini merupakan salah satu pertunjukkan yang banyak diminati oleh orang hingga sekarang. Apalagi melihat perkembangan dance di zaman sekarang yang makin beragam dan modern.

Selain untuk pertunjukkan, berjoget juga biasa digunakan untuk bersenang-senang. Sehingga kita tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk melakukannya karena tujuannya hanya untuk bersenang-senang melepas penat. Bahkan bisa juga berjoget dijadikan sebagai bentuk ekspresi seseorang terhadap sesuatu yang penting bagi mereka.

Apalagi di negara kita yang memang membebaskan berekspresi, berjoget bisa jadi salah satu bentuk mengeluarkan segala bentuk ekspresi kita selama pada tempatnya. Selama tidak menyinggung dan meresahkan pihak tertentu. Hal ini yang tentunya perlu diperhatikan beberapa orang di mana mereka perlu memperhatikan di mana mereka berada.


Sumber Gambar

Jangan sampai niat berekspresi itu menjadi bumerang bagi kita sendiri. Jangan jadikan kegiatan joget menjaid hal yang kurang bagus di mata banyak orang, mengingat di Indonesia sendiri masih belum terbuka untuk beberapa pemahaman. Salah satunya seperti yang ingin TS bahas dalam thread ini di mana sekelompok pemuda melakukan joget di sebuah acara.

Sebenarnya sah-sah saja mereka melakukan aksi joget ini. Hanya saja, para pria ini berjoget dengan penampilan dan gaya yang menyerupai perempuan. Kejadian ini sendiir terjadi di Mall WTC Batanghari, Jambi dalam acara “Forum Ormas Kota Jambi Membangkitkan Rasa Cita Generasi Muda Terhadap Budaya Jambi.” Namun yang ditampilkan malah di luar dugaan.

Salah satu penampilannya malah menampilkan sekelompok pria memakai tank top dan berjoget layaknya wanita. Penampilan tersebut lantas direkam lalu tersebar di sosial media dna menjadikannya viral. Kecaman pun datang dari Laskar Pemuda Kota Jambi Seberang. Mereka mendatangi Mall tersebut untuk meminta penjelasan.


Sumber Gambar

Rupanya, panitia acara beralasan bahwa mereka kecolongan. Pihak penyelenggara acara pun mengaku kecewa karena tidak ada penampilan seperti itu di dalam rundown. Namun, anggota Laskar tampaknya menyayangkan acara terus dilanjutkan. Menurut mereka, harusnya acara dihentikan pada saat mulai ada penyimpangan seperti itu. Akibatnya, pihak WTC diberi peringatan agar kejadian serupa tak terulang.

Acara yang harusnya mengangkat budaya Jambi ini disayangkan malah dinodai oleh ulah pria yang menari menggunakan tan top itu. Hal semacam itu jelas tidak ada hubungannya dengan budaya Jambi dan terkesan malah menodai budaya Jambi. Kejadian ini terjadi pada Kamis malam, 7 September 2023 lalu dan menjadi viral dan diperbincangkan di sosial media.


Sumber Gambar

Pria berpakaian seperti wanita sendiri bukan hal baru bagi TS. Di Jakarta, TS kerap kali melihat pria-pria seperti ini. Berpakaian seperti wanita dan bahkan mereka memakai make up yang cukup menor. Dengan bedak hingga lipstick yang membuat bibr para lelaki itu menjadi merah. Dan mereka percaya diri berjalan menaiki Transjakarta tanpa ada yang mencibir.

Tapi setidaknya, mereka tidak melakukan apa yang seperti terjadi di Jambi. Biasanya kalau pun mereka suka dance, ada tempatnya sendiri untuk tampil. Seperti di event-event atau kompetisi dance cover, bukan di acara budaya yang tidak sesuai konteks. Selebihnya, mau mereka memakai pakaian apapun selama tidak mengganggu dan melanggar hukum, TS rasa itu bukan masalah.



Gimana menurut kalian? Apakah hal semacam ini masih bisa ditoleransi?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi