muyasyAvatar border
TS
muyasy
Kisahku Memiliki Teman Indera Keenam - KUNCEN




Jika punya seorang teman memiliki indera keenam pasti menyenangkan. Akan tetapi, nyatanya tidak bagiku.


Sini! Aku ceritakan kisahku.


Kenalkan namaku Brandon. Kalo orang manggil dengan aksen inggris pengucapannya jadi Brenden.


Aku sekantor dengan orang yang mempunyai indera keenam. Namanya Rosyad. Temanku itu sangat baik, tetapi menjengkelkan juga.


Ceritanya pas gajian, aku sengaja mentraktir dia makan di warung pinggir jalan langgananku. Sampai di tempat, Rosyad enggan untuk masuk katanya merasa aura warung itu panas.


Singkat cerita, pesananku datang. Dua mangkuk soto ayam dan dua teh manis. Aku langsung makan dengan lahap. Kuah soto yang mengepul dengan rasa gurih dan asam dari perasan jeruk nipis sangat pas menyatu di lidah.


"Eh, Bren, lo tau nggak, sih, ada makhluk item besar di atas meja pembeli lain lagi ngiler, Bro. Iiih ... mereka makan lahap bener, padahal ...."


Aku tersedak mendengar ucapan Rosyad. Bisa apa bilangnya sebelum aku makan? Ah, aku jadi tidak selera. Padahal, kurang separuh lagi nasi sotoku sudah habis.


Kemudian, aku pergi dari warung itu setelah membayar pesananku. Terlihat teh manis dan soto ayam pesanan Rosyad masih utuh. Huh ... aku baru sadar kalau dia belum makan sesuap pun.


"Ngomong dari tadi kek. Udah eneg duluan gue," keluhku.


"Gue udah bilang kalo warung itu kayaknya ada pesugihannya. Makhkuk itu serem banget. Matanya merah hampir keluar. Lidahnya aja menjulur sampe ke mangkok yang penuh makanan. Palagi ilernya itu ...."


"Stop! Jangan dilanjut. Kita pergi aja, deh. Perut gue udah kenyang."


Kejadian itu membuatku selalu bertanya pada Rosyad kalau mau makan di pinggir jalan.


Kejadian kedua kalinya, membuatku tidak bisa tidur semalaman. Dengan terpaksa aku pindah indekos gara-gara celetukan Rosyad.


Saat itu sepulang kerja, Rosyad main ke tempat kosanku. Sembari memakan martabak telur yang baru saja dibelinya, dengan entengnya dia berkata, "lu betah amat tinggal dikosan ini. Amat aja nggak betah."


"Ngomong yang jelas napa, sih!"


"Gue ambil piring ke dapur tadi ditemani Mbak Kunti. Lalu, gue ke kamar mandi pun dia ikutan. Eh, kita duduk di sini dari tadi juga Mbak Kunti nemenin." Tampang Rosyad biasa saja dengan mulutnya penuh martabak telur yang dia lahap.


Kalian mau tahu apa yang aku lakukan?


Aku langsung lari dengan jurus seribu bayangan. Dasar temen nggak ada akhlak! Bisa-bisanya ngomong kayak gitu dengan santainya.


Memang, sih, aku tidak bisa lihat gituan dan tidak mau lihat sampai kapan pun. Akan tetapi, ya, mikir dulu, dong. Aku ini tidak seberani dirinya.


Sekitar sebulan aku tidak menjumpai Rosyad karena dia pindah divisi. Entah kenapa hari ini aku bertemu tidak sengaja dengan Rosyad di parkiran. Kita sama-sama pulang setelah lembur. Maklum, lah. Kalau mau gajian badan dan otak habis diperas.


"Hai, Bro. Waah ... nggak kangen sama gue, nih," celetuk Rosyad menghampiri aku dengan menuntun sepeda motornya.


"Kangen ... kangen! Ngapain kangen sama temen nggak ada rasa simpati. Kacau bener."


"Lu beneran pindah kosan, Bren?" tanya Rosyad.


"Iya. Gara-gara omongan lu waktu itu."


"Tapi, gue ngomong doang. Mbak Kuntinya juga nggak ganggu, kok."


"Udahlah. Ngomong yang lain aja. Bikin merinding."


Sebelum aku menyalakan sepeda motorku, kulihat Rosyad menghadap ke atas sambil menengadahkan tangan.


'Waah ... jangan-jangan dia liat setan lagi, nih,' pikirku dalam hati.


"Syad, Rosyad!" panggilku. Dia tetap berdoa dengan kidmat. Entah doa apa yang dia ucapkan.


Aku ikutan menghadap ke atas, di mana Rosyad menatap arah depan. Hanya asbes berlumut dengan banyaknya daun kersen berguguran.


Memang aku merasa di tempat parkir kantor ini begitu sepi dan mungkin saja ada setannya. Aku merasa ada yang mengawasi dari tadi.


Hanya beberapa sepeda motor yang masih terparkir. Lampu di tempat ini pun redup. Angin malam yang dingin menambah suasananya semakin mencekam. Aku tidak bisa meninggalkan Rosyad sendirian di tempat ini. Meskipun dia teman yang menjengkelkan, tetapi dia teman yang sering membantu saat aku kesusahan.


Ranting kersen bergoyang-goyang mengikuti alunan angin malam yang syahdu. Kulihat jam di tangan, masih jam sembilan malam. Namun, aku merasa ini waktu yang tidak baik untuk berdiam diri.






Aku cukup kaget bukan main. Saat netraku tidak sengaja mendengar suara anak burung hantu. Matanya bersinar di malam hari. Sepertinya anak burung hantu tersebut lapar dan menunggu induknya yang mencari mangsa.


Mataku memendar. Kutemukan sebongkah kayu berukuran sedang dan tidak menunggu lama, kulemparkan kayu itu ke arah seng yang karatan dekat dengan tong sampah.


Glondang!!


Rosyad sangat kaget dan aku juga kaget bukan main. Kita sama-sama saling tatap.


"Gue kaget banget, Syad," ucapku sambil nyengir kuda.


"Kita cepet balik, Bren. Nggak aman lama-lama di sini," ucap Rosyad.


Kita gas langsung pulang ke rumah. Akan tetapi, aku mengajaknya ngopi di kafe sebentar. Penasaran juga apa yang dilihatnya tadi di parkiran.


"Beneran lu nggak takut abis gue ceritain kejadian barusan? Entar lu pindah kantor," ujar Rosyad meledek.


"Nggak gitu juga, Bro. Cepetan apa yang lu liat tadi."


"Ada yang mantau kita tadi di atas pohon kersen. Nampak kepalanya doang, badannya kagak keliatan. Auranya kagak enak banget makanya aku sambil doa."


"Ya elah, gitu doang."


"Iya, sih."


"Ya udah. Gue cabut. Tapi, aku traktir, deh, itung-itung ganti nasi soto yang dulu kagak jadi lu makan."


"Inget aja lu."


Dompet kesayangan warna kulit sawo kubuka dan ... aku lupa kalau belum gajian. Uang tinggal satu lembar berwarna biru di dalamnya.


"Duh, ngeri banget," celetukku.


"Apaan?"


"Paling ngeri dompet kosong, Bro. Kagak jadi traktir, deh. Lu bayar aja sendiri. Gue nitip ... nih, duwit. Jangan lupa kembaliin sisa duwitnya."


"Pelit banget lu!"



TAMAT
Diubah oleh muyasy 01-09-2023 04:33
namakuve
itkgid
bukhorigan
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.7K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan