Pada 27 Agustus 2023 lalu Koarmada II yang bermarkas di Surabaya menerima kunjungan kapal selam HMAS Waller milik Angkatan Laut Australia. Mengutip artikel resmi TNI, Komandan KRI Alugoro-405 Letkol Laut (P) Topan Agung Yuwono menyambut kedatangan Kapal Selam HMAS Waller yang dipimpin oleh Commander Calvin Timms. Kunjungan tersebut diharapkan bisa memperkuat hubungan kedua Angkatan Laut serta memupuk rasa persaudaraan hingga masa mendatang.

Menurut artikel Koarmada II, pada kunjungan ke Surabaya, kapal selam tersebut membawa 59 kru. Untuk menyambut seluruh kru kapal selam, maka disuguhkan tari Remo. Koarmada IImenambahkan, kunjungan kapal selam milik Australia ini merupakan kunjungan rutin yang dilamukan setiap tahunnya.

HMAS Waller (punya nomor 75) dibuat oleh glangan kapal Australian Submarine Corporation (ASC) pada 19 Maret 1992, diluncurkan pada 14 Maret 1997, dan ditugaskan pada Februari 2001. Total ada 6 kapal selam Collin Class yang dibiat, seluruh kapal selam berpangkalan di Cockburn Sound di Australia Barat. Collins Class dibuat untuk menggantikan Oberon Class yang mulai pensiun pada 1980-an.



Collins Class merupakan kapal diesel listrik yang memakai senjata berupa torpedo, rudal anti kapal dan ranjau. Pada haluan terdapat enam peluncur torpedo kaliber 533 mm untuk torpedo Mark 48 Mod 7 CBASS (common broadband advanced sonar system)yang memakai pemandu active/passive homing dengan hulu ledak seberat 267 kg. Torpedo ini punya daya jangkauan 38 km pada kecepatan 55 knots atau jangkauan 50 km pada kecepatan 40 knots.

Tabung peluncur torped tersebut juga bisa meluncurkan rudal anti kapal UGM-84C Sub Harpoon yang memakai sistem pemandu active radar homing. Rudal punya jangkauan 30 km dengan kecepatan Mach 0,9 serta dilengkapi hulu ledak 227 kg. Collins Class bisa membawa 22 rudal atau torpedo. Untuk ranjau laut yang bisa dibawa ada 44 unit, ranjau juga diluncurkan dari tabung torpedo. Ranjau yang dipakai adalah Stonefish Mark III buatan BAE Systems.

Untuk menghadapi peperangan elektronik, Collins Class mengusung sistem sensor elektronik ES-5600 yang beroperasi di 2Ghz sampa 18Ghz serta oerangkat ESM (electronic support measures) AR-740, keduanya buatan EDO Argo System. Dari sisi propulsi, kapal selam ini memakai tenaga mesin utama 1× Jeumont-Schneider DC motor (7.200 hp), driving 1× seven-bladed, 4.22 m diameter skewback propeller, dan 1× MacTaggart Scott DM 43006 retractable hydraulic motor. Kapal selam dapat melaju pada kecepatan 10 knots di permukaan atau menyelam di kedalaman periskop, untuk kecepatan saat menyelam penuh adalah 20 knots.



Bobot kapal selam saat di permukaan adalah 3.100 ton dan bobot saat menyelam 3.407 ton. Japal selam mampu berlayar sampai jarak 21.300 km pada kecepatan 10 knots di permukaan,17.000 km pada kecepatan 10 knots di kedalaman periskop, dan 890 km pada kecepetan 4 knots saat menyelam penuh. Collins Class diawaki oleh 42 kru yang terdiri dari 8 perwira dan 36 pelaut. Sementara panjang keseluruhan Collins Class adalah 77,8 meter; lebar 7,8 meter dan draft 7 meter.

Mengutip artikel indomiliter.com, nama kapal selam HNAS Waller diambil dari nama Kapten Hector Waller. Dia memimpin lima kapal ‘Scrap Iron Flotilla’ dari tahun 1940 sampai 1941, pada 1942 dia memimpin kapal penjelajah HMAS Perth. Tapi pada 1 Maret 1942, kapal itu tenggelam selama Pertempuran Selat Sunda. Kapal tersebut tenggelam dihantam torpedo oleh kapal selam Jepang.







Referensi Tulisan: indomiliter.com, TNI, Koarmada II& Angkatan Laut Australia
Sumber Foto: sudah tertera di atas