Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 27 Agu 2023 18:45 WIB

Ilustrasi Myanmar | Foto: DW (News)
Jakarta - Junta militer Myanmar memerintahkan mengusir diplomat utama Timor Leste. Myanmar meminta agar Kuasa Usaha atau Country Charge d'affaires pergi dari Yangon selambat-lambatnya 1 September 2023.
Dilansir AFP, Minggu (27/8/2023), hal itu disampaikan Junta atas pertemuan yang diadakan pemerintahnya dengan pemerintahan bayangan yang dilarang. Diketahui, Myanmar merupakan negara di Asia Tenggara berada dalam krisis sejak militer mengambil alih kekuasaan pada Februari 2021, mengakhiri eksperimen singkat terhadap demokrasi dan memicu bentrokan dengan kekerasan.

Militer telah menetapkan pemerintahan bayangan yang dikenal sebagai National Unity Government (NUG) -yang didominasi oleh anggota parlemen di pengasingan yang bekerja di luar negeri untuk membatalkan kudeta- sebagai organisasi teror.

Bulan lalu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta bertemu dengan Menteri Luar Negeri NUG Zin Mar Aung di ibu kota Dili.

Sementara itu, pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Myanmar mengutuk 'tindakan tidak bertanggung jawab' Timor Leste, dan memerintahkan Kuasa Usaha negara tersebut di Yangon 'untuk pergi selambat-lambatnya tanggal 1 September 2023'.

Kementerian Luar Negeri Myanmar mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa Timor Leste 'mendorong kelompok teroris untuk lebih lanjut melakukan pelanggaran mereka di Myanmar'.

Respons Timor Leste
Sementara itu, Timor Leste mengutuk perintah pengusiran Myanmar tersebut. Timor Leste menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan 'pentingnya mendukung semua upaya untuk mengembalikan tatanan demokrasi di Myanmar'.

Selain itu Timor Leste juga mendesak Junta untuk menghormati hak asasi manusia dan mencari solusi damai dan konstruktif terhadap krisis ini.

Diketahui, Timor Leste akan menjadi anggota kesebelas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Namun, Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, mengatakan awal bulan ini negara demokrasi muda tersebut dapat mempertimbangkan kembali upayanya untuk bergabung dengan ASEAN jika blok tersebut gagal membujuk Junta Myanmar untuk mengakhiri konflik.

ASEAN dinilai hanya mengalami sedikit kemajuan sejak kudeta pada tahun 2021, dan sebagian besar tentara Myanmar mengabaikan kesepakatan lima poin konsensus yang bertujuan untuk mengakhiri kekerasan.

Selain itu, ASEAN juga terpecah mengenai cara berinteraksi dengan militer Myanmar. Meskipun junta dilarang menghadiri pertemuan tingkat tinggi, anggota ASEAN, Thailand, telah menjadi tuan rumah pembicaraan informal dengan Menteri Luar Negeri Myanmar.

Sementara itu, perwakilan NUG, Linn Thant, yang berbasis di Praha, Republik Ceko, mengutuk keputusan Junta. Thant mengatakan kepada AFP tidak ada pembenaran atas pengusiran diplomat Timor Leste tersebut. Keberadaan diplomat tersebut saat ini tidak jelas.

https://news.detik.com/internasional...t-timor-leste.
Timor Leste nggak minta bantuan Indonesia mengutuk Junta Militer karena takutnya Timor Leste nggak dianggap sama Junta Militer//