Sumber Gambar

Membahas kuliner Indonesia memang tidak akana da habisnya. Makanan di Indonesia begitu beragam untuk dibahas dan membutuhkan waktu panjang untuk menamatkan semua kuliner di Indonesia. Mulai dari yang jadul hingga yang kekinian. Bahkan jika kalian sudah keliling dari Sabang-Merauke untuk mencoba semua kuliner, saat sampai di Merauke di Sabang sudah ada makanan baru lagi.

Makanan daerah sendiri ada banyak yang tersedia dan dijual di mana-mana. Mulai dari pasar hingga rumah makan. Semua menyediakan makanan yang memiliki cita rasa khasnya masing-masing. Dengan resep dan rasa yang autentik siap memanjakan lidah siapa pun yang menikmatinya. Belum lagi makanan-makanan kekinian yang sedang digandrungi.

Di zaman kini, orang-orang sudah cukup kreatif untuk menciptakan makanannya sendiri. Memodifikasi makanan yang sudah lama ada menjadi lebih modern sehingga terlihat baru. Cara ini juga menjadi salah satu cara dalam menarik minat anak-anak muda. Bila dicari, ada banyak makanan yang sangat digandrungi di masa kini.


Sumber Gambar

Tapi, ada yang digandrungi ada juga yang terlupakan. Beberapa makanan perlahan mulai menghilang seiring perubahan zaman. Resep dan tradisi yang tidak diturunkan membuat beberapa makanan khas menghilang begitu saja bak ditelan bumi. Salah satunya adalah makanan khas Betawi yang makin ke sini makin langka untuk ditemukan.

Salah satunya adalah sayur babanci. Sayur babanci merupakan kuliner betawi yang memiliki kuah kental dan kaya akan rempah-rempah. Biasanya, makanan ini sering muncul pada saat hari-hari besar seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Meski disebut sayur, rupanya isi dari makanan ini lebih banyak mengandung daging dan bagian-bagian sapi.

Tidak hanya daging sapi, tapi sayur babanci juga kerap dicampur dengan daging yang berasal dari kepala sapi. Bagian pipi sapi menjadi bagian yang paling banyak diambil dagingnya dan dimasukkan ke dalam kuah kental berempah. Sedangkan sayurannya malah tidak banyak. Kuahnya sendiri berwarna jingga sedikit kemerahan dan mengandung santan.


Sumber Gambar

Sayangnya, kini sayur babanci menjadi salah satu makanan yang langka untuk didapatkan. Hal ini karena bahan-bahan dan rempah-rempah dari sayur ini sudah sulit ditemukan di Jakarta. Total sayur ini membutuhkan 21 jenis bumbu dan rempah. Rempah-rempah seperti kedaung, botor, tai angin, lempuyang, temu mangga, temu kunci dan bangle kini sudah susah ditemukan.

Bahkan nama-nama rempahnya saja TS baru dengar tuh. Karena rempah-rempah inilah yang berperan penting dalam menciptakan cita rasa sayur babanci yang khas. Salah satunya adalah tai angin, tanaman yang mirip lumut dan biasanya digunakan untuk racikan jamu. Tai angin ini dipercaya dapat mengatasi kembung dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.


Sumber Gambar

Biasanya makanan ini disajikan dengan lontong atau bisa juga dengan nasi. Disebut babanci karena kabarnya orang zaman dahulu bingung mau menyebut apa makanan ini. Disebut kari bukan, soto juga bukan, gulai juga bukan. Jadi akhirnya dinamakan babanci oleh orang-orang. Selain itu ada juga yang menyebut nama ini dipakai karena makanan ini disukai para waria. Wah mana yang benar ya.

Sayur babanci sendiri termasuk makanan khas Betawi yang proses pembuatannya cukup sulit dan harus memiliki pengetahuan. Sehingga zaman dulu sayur ini disebut sebagai makanan mewah pada masanya. Sayang, sekarang sayur babanci seakan menghilang dan sulit ditemukan di kawasan Betawi Jakarta dan sekitarnya seperti Bekasi dan Depok.



Jadi, apakah kalian pernah makan sayur babanci?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi