si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Di Luar Dugaan, Redback Buatan Oppa Korea Kalahkan Lynx Buatan Jerman di Australia
Quote:


Korea Selatan sedang menikmati kesuksesan dalam menjual senjata Gan, setelah merap miliaran dollar dari Polandia, kini mereka juga siap panen dollar dari Australia. Pasalnya pada 26 Juli 2023, IFV (Infantry Fighting Vehicle) Redback dipilih sebagai pemenang dalam komperisi Project Land 400 Phase 3. Redback buatan Hanwha menyingkirkan Lynx KF41 buatan Rheinmetall dari Jerman.

Kabar ini tentu mengejutkan Gan, pasalnya Jerman dikenal sebagai sesepuh dalam rancang bangun kendaraan tempur, tapi mereka dikalahkan Korea Selatan. Menurut artikel DefenseNews, total 129 unit Redback akan dibuat di Australia dengan perkiraan biaya AU$7 miliar (Rp 70 triliun); menjadikannya salah satu program akuisisi pertahanan terbesar Australia.

Lewat program Project Land 400 Phase 3, Australia ingin membeli 450 unit IFV baru untuk menggantikan M113 yang sudah tua; tetapi Tinjauan Pertahanan Strategis yang dirilis pada 24 April 2023 memotong jumlah IFV yang dibeli menjadi 129 unit. Peninjauan tersebut mengatakan jumlah ini akan menyediakan kendaraan yang cukup untuk satu batalion mekanik. Pengurangan ini memungkinkan Australia untuk fokus pada akuisisi roket dan rudal jarak jauh berbasis darat. Perubahan fokus ini membuat Australia mempercepat rencana untuk mengakuisisi M142 Himars buatan Lockheed Martin.

Quote:


Hanwha akan membuat Redback baru di pabrik Geelong, Corio. Sementara Rheinmetall, mengusulkan untuk membuat Lynx di fasilitas yang ada di Ipswich, yang saat ini digunakan untuk memproduksi IFV Boxer 8×8 untuk Angkatan Darat Australia.

Hanwha Defense Australia membuat Redback bekerja sama dengan perusahaan lokal Australia seperti Electro Optic Systems dan Marand. Salah satu perusahaan kondang asal Israel, yakni Elbit Systems, juga diajak dalam program Redback. Nama Redback sendiri diambil dari nama salah satu laba-laba yang ada di Australia.

Selama 12 bulan, terhitung sejak November 2020, Lynx KF41 dan Redback mulai diuji dalam Risk Mitigation Activity (RMA). Keduanya menjalani berbagai uji tahapan mulai dari kondisi ekstrem, kemampuan menahan efek ledakan dan kemampuan balistik, kemudahan pengangkutan, kinerja mesin, mobilitas dan masih banyak lainnya.

Redback dikembangkan dari kendaraan tempur infantri K21 buatan Oppa Korea. Varian Redback telah dilakukan modifikasi, seperti powerpack yang mengadopsi milik self propelled howitzer K9. Redback menggunakan teknologi In-Arm type hydropneumatics Suspension Unit (ISU) yang mampu mereduksi bobot keseluruhan ranpur. Spesifikasinya tidak jauh berbeda dari Lynx buatan Jerman, sama-sama diawaki 3 orang dan bisa membawa 8 orang personel.

Untuk kecepatan maksimum Redback 65 km per jam. Redback dipersenjatai kanon MT30 kaliber 30 mm buatan Elbit Systems Israel dan sistem RCWS berupa senapan mesin kaliber 12,7 mm yang dibuat oleh EOS Defence Australia. Redback juga banyak memakai senjata Israel, ini adalah salah satu kunci kemenangannya. Teknologi Israel yang dipakai Redback mulai dari rudal anti tank Spike buatan Rafael, sistem proteksi aktif Iron Fist buatan Elbit Systems, menara (turret) dan perangkat elektro-optik serta armor dibuat oeh Plasan.

Quote:


Menteri Industri Pertahanan Australia Pat Conroy pada Rabu malam (26/07/2023) telah menghubungi kedua Hanwha dan Rheinmetall untuk memberi tahu tentang keputusan akhir pemerintah. Sang menteri mengatakan, Rheinmetall sangat kecewa dengan keputusan tersebut, meski begitu pemerintah Australia akan terus berhubungan baik dengan Jerman.

Conroy menambahkan pemerintah Australia akan mempercepat akuisisi Redback, dengan pengiriman kendaraan pertama pada 2027, dua tahun lebih awal dari yang direncanakan. Pengiriman rencananya akan selesai pada akhir 2028. Sementara itu, Letnan Jenderal Angkatan Darat Australia Simon Stuart mengatakan, Redback dipilih karena berhasil memenuhi persyaratan sistem senjata gabungan yang relevan dan kredibel. Selain sisi teknis, masalah ToT (transfer teknologi) juga penting bagi Aistralia. Di mana produksi komponen IFV yang mereka pilih harus melibatkan industri dalam negeri.

Sementara itu, Jerman sebenarnya berencana mengakuisisi 100 unit kendaraan tempur Boxer 8x8 yang dibuat Rheinmetall Australia, sebagai salah satu tawaran agar KF41 Lynx bisa menang. Setelah tidak dipilih, masih belum diketahui apakah Jerman akan tetap membeli Boxer ? Kemenangan Redback di Australia menunjukkan bahwa, kualitas IFV buatan Asia tak kalah dari buatan IFV Eropa. Dan jangan lupa, beberapa teknologi Israel yang dipakai punya peran penting dalam kemenangan Redback.


-------------------



Referensi Tulisan: DefenseNews
Sumber Foto: sudah tertera
gonugraha76
gabener.edan
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan