Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

surya.paloh69Avatar border
TS
surya.paloh69
Debat Anggota TNI Vs Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Fathir Disuruh Diam


Medan - Puluhan anggota TNI dari Kodam I Bukit Barisan (Kodam I/BB) mendatangi Mapolrestabes Medan mendesak penangguhan penahanan tersangka pemalsuan tanda tangan berinisial ARH.

Salah satu anggota TNI, Mayor Dedi Hasibuan, sempat menyuruh Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa untuk diam.


Dilansir detikSumut, Senin (7/8/2023), video perdebatan antara Mayor Dedi dengan Kompol Fathir itu viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar lima menit itu, tampak Mayor Dedi mendatangi ruangan Satreskrim Polrestabes Medan. Mereka bertemu Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Fathir tampak mengenakan baju sipil dan duduk di atas kursi hijau. Mayor Dedi duduk di depannya. Dedi menyatakan akan menghadirkan ARH jika polisi akan melakukan pemeriksaan. Dia mendesak agar penahanan ARH ditangguhkan.

"Dan tidak akan menghindari proses hukum. Bapak minta kapan kami hadirkan," kata Dedi yang mengenakan baju dinas TNI.

"Sekarang begini, tadi bapak minta, saya sudah jelaskan. Kemudian yang kedua, penilaian subjektif itu, yang bersangkutan ini, berdasarkan alat bukti sebagai pelaku kejahatan sesuai dengan pasal yang kami kenakan. Ada lagi tiga laporan polisi lainnya, Pak Hasibuan," jawab Fathir.

Dedi tetap mendesak agar ARH mendapatkan penangguhan penahanan. Dia mengklaim paham atas proses hukum yang ada.

"Saya sudah paham Pak, saya sudah paham, aturan seperti itu. Saya mantan penyidik juga Pak. Yang saya tanyakan kenapa ada diskriminasi?" ujar Dedi.

"Tidak ada diskriminasi," ucap Fathir.

"Loh, kenapa Profesor Bagar ditangguhkan?" tanya Mayor Dedi.

"Ini karena ada tiga laporan lagi Bapak," kata Fathir.

Dia terus mendesak agar penahanan ditangguhkan. Dedi juga menyuruh Fathir, yang hendak memberi penjelasan, untuk diam.

"Pak, yang namanya tiga LP, sepuluh LP, itu sudah saya jelaskan itu prosedur hukum. Tetap," ujar Dedi. Fathir terdengar hendak menjelaskan, namun Dedi langsung menyuruh Fathir diam.

"Saya bicara dulu, situ diam dulu. Pada saat bapak menegakkan hukum, kita dukung, kita support," tegasnya.

"Dukung kami makanya," tegas Fathir.

"Ya kami dukung, makanya silakan proses hukum. Kami mengajukan permohonan penahanan saja," kata Dedi dengan nada tinggi.

Perdebatan terus berlanjut. Dedi mengklaim dirinya sulit bertemu dengan Fathir.

"Saya menemui Jokowi waktu di Paspampres saja tidak seperti ini susahnya. Seorang Kompol susah sekali menemuinya," ungkap Dedi.

"Bapak datang tiba-tiba, saya kan ada juga kegiatan. Ini saya sudah ketemu dengan bapak. Sudah saya jelaskan prosedurnya," balas Fathir.

Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian membenarkan kedatangan Mayor Dedi. Rico menjelaskan Dedi ingin membicarakan soal penangguhan penahanan keluarganya, ARH, yang menjadi tersangka pemalsuan tanda tangan sertifikat tanah.

"Intinya dari Mayor Dedi ingin menanyakan surat penangguhan yang mereka buat sudah sampai mana," kata Rico saat diwawancarai di Mako Polrestabes Medan, Sabtu (5/8).

https://news.detik.com/berita/d-6862...r-disuruh-diam

Mantab nih.. Pak mayor sampe bawa2 jokowi.. emoticon-Malu (S)

Benar2 warga negara kelas satu.. emoticon-Malu (S)




Ane kutip pernyataan panglima TNI aja deh.. emoticon-Malu (S)





emoticon-Ngacir
Diubah oleh surya.paloh69 07-08-2023 04:52
bukan.bomat
soda.water
viniest
viniest dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.1K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan