Sumber Gambar

Pencurian merupakan salah satu hal yang sangat dibenci oleh banyak orang. Pencurian termasuk dalam tindak kriminal yang cukup berat resikonya. Bukan karena ditangkap polisi, tapi bila ditangkap oleh warga. Jarang ada pencuri, maling, copet yang diamankan polisi tanpa bonyok di wajahnya. Sehingga pekerjaan ini jangan ditanya resikonya.

Kejadian main hakim sendiri memang kerap kali terjadi di Indonesia. Entah sebanyak apa masalah dan pikiran orang-orang Indonesia hingga membuat mereka ketika melihat ada maling, langsung kerasukan setan dan menjadi bringas. Mereka seakan meluapkan emosi kepada maling atau pencuri dengan mengeroyoknya bersama-sama.

Tapi meski sudah tahu begitu, entah mengapa populasi maling dan copet masih belum berkurang. Masih ada saja orang-orang yang tertangkap dan menjadi sasaran amuk massa. Seakan mereka rela menerima konsekuensi tersebut demi mendapatkan apa yang diinginkan. Entah karena terdesak masalah ekonomi atau memang gemar mencuri, hal seperti ini seakan biasa terjadi.


Sumber Gambar

Walau sudah kerap terjadi, bagi masyarakat yang menemukan tindak pencurian juga jangan asal menuduh. Jangan sampai kita jadi salah sasaran. Seperti kasus yang terjadi di Ancol ini. Seorang pria apes harus meregang nyawa usai menjadi sasaran beberapa oknum satpam yang melakukan kekerasan terhadapnya karena tuduhan maling.

Pria bernama Hasanudin itu diamankan oleh empat orang satpam Ancol yang sedang berjaga. Ia dituduh sebagai maling tas yang beraksi di kawasan tempat empat satpam itu berjaga. Lantas sesuai prosedur, Hasanudin diperiksa terlebih dahulu oleh keempat oknum tersebut. Usai diperiksa, ternyata tidak ada benda atau hal apapun yang membuktikan bahwa ia seorang maling. Tidak ada barang bukti apapun.

Bukannya dilepaskan, keempat satpam itu malah lanjut menginterogasi Hasanudin dan memaksa ia untuk mengaku. Tidak hanya itu, keempat satpam juga memukuli korban dengan bambu dan kabel. Penyiksaan itu berlangsung selama dua jam lamanya. Dari pukul 13:30 hingga 15:30, cukup lama untuk seorang yang tidak bersalah.


Sumber Gambar

Korban sebenarnya sudah mencoba kabur, tetapi kembali ditangkap dan dianiaya lebih parah lagi. Hingga akhirnya, Hasanudin yang sudah tidak kuat pun menghembuskan napas terakhirnya dan akhirnya meninggal. Saat sudah meninggal inilah keempat pelaku kebingungan, saat masih pingsan sempat ingin di bawa ke rumah sakit tapi korban lebih dulu tiada.

Mayat Hasanudin sempat didiamkan sampai magrib. Hingga akhirnya keempat pelaku akhirnya berdiskusi untuk mencari solusi. Pada akhirnya, mereka menghubungi Chief untuk melaporkan kejadian ini, tapi pada saat itu mereka tidak langsung mengaku. Chief melapor ke pengelola kemudian pengelola melapor ke Polsek Pademangan.


Sumber Gambar

Semuanya terungkap usai dilakukan penyelidikan oleh Polsek Pademangan. Keempat oknum satpam ini lantas diamankan Polsek dan dipecat. Sesuai hukum yang berlaku, keempat pelaku akan dijerat dengan hukuman pidana. Semoga diberikan hukuman yang seadil-adilnya karena sudah menghilangkan nyawa orang yang tidak bersalah.

Usai keempat orang ini diamankan, Hasanudin tetap dinyatakan tidak bersalah dan dia bukanlah seorang maling. Keempat satpam itu murni salah sasaran dan main hakim sendiri. Entah setan macam apa yang merasukinya. Orang sudah terbukti tidak bersalah malah dipaksa mengaku dan dihajar habis-habisan sampai meninggal dunia.

Sangat disayangkan perilaku main hakim sendiri masih kerap terjadi di sekitar kita. Semoga kita tidak menjadi pelaku mau pun korban di kemudian hari.



Menurut kalian, hukuman apa yang pantas untuk keempat pelaku pembunuhan ini?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi