NH, seorang pria berusia 21 tahun di Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, tega menganiaya putra sambungnya yang berusia 8 tahun hingga tewas. Motif NH menganiaya anak tirinya karena ingin mendapat santunan dari warga.

"Dia ingin mendapatkan dan mengharapkan santunan bila korban meninggal dunia. Yang mana, akan banyak tetangga yang memberi bantuan baik beras ataupun uang pada saat takziah," kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Arief N Yusuf, Selasa (1/8).

Niat tersebut direalisasikan pelaku pada (28/7) pukul 17.30 WIB. Saat itu korban hendak buang air besar atau BAB ke area sungai.

"Tindak pidana ini sudah direncanakan, dan kebetulan pada waktu kejadian, korban minta ditemani untuk buang air ke area sawah. Lalu pelaku pun menawarkan diri untuk menemani korban, saat itu pelaku mengambil kesempatan untuk menghabisi nyawa korban," ujar Arief.

Begitu sampai di lokasi, pelaku langsung mencekik leher dan membekap mulut korban hingga korban tidak sadarkan diri. Pelaku lalu menenggelamkan korban ke area sawah dengan cara menguburkannya ke dalam lumpur.

"Pelaku ingin menghilangkan jejak dengan cara mengubur korban di area sawah. Sampai akhirnya, ditemukan oleh warga. Saat itu korban sempat dibawa warga ke rumah sakit, namun sudah tidak bernyawa," ungkap Arief.

Ayah tiri muda usia itu sudah diringkus polisi. Pelaku pembunuhan sadis itu dijerat Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP jo Pasal 80 Ayat 3 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 35 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara, seumur hidup atau maksimal hukuman mati.

Kasus ini masih diselidiki oleh kepolisian dengan melibatkan pihak psikolog untuk menggali keterangan lebih lanjut.

https://m.kumparan.com/kumparannews/...uEho6AIBK/full