Hola Gansis, apa kareba nih? alias apa kabarnya ? Semoga tetap dalam kondisi baik terkendali ya..
Kali ini ane mau bahas nih tentang fenomena KDRT, dan seperti yang kita pahami, ini adalah topik yang serius banget di masyarakat bukan hanya didalam negeri, tapi juga diluar negeri,
Ya walaupun topiknya serius tapi tetep ane coba bahas dengan santai aja ya,
Oke dah mari kita mulai..agan-agan dan sista-sista. Jadi, KDRT itu bisa jadi momok yang menakutkan buat semua orang, gak cuma suami aja loh yang bisa jadi pelaku KDRT, tetapi istri juga bisa menjadi pelaku KDRT. Dan yang bikin mengerikan, KDRT ini bisa muncul tanpa disangka-sangka, layaknya bom waktu.

Ada beberapa ciri atau sikap seseorang yang bisa bikin mereka rentan jadi pelaku KDRT di kemudian hari. Misalnya, pasangan yang gak pernah menghargai opini kita saat berdiskusi. Nah, menurut psikolog Marissa, ini bisa jadi tanda bahwa dia bukanlah pasangan yang tepat. Kalo dia gak mau menerima pendapat kita dan selalu defensif, bisa jadi dia punya sifat yang gak sehat dan berpotensi jadi pelaku KDRT.

Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa memicu terjadinya KDRT. Misalnya, stres dan kelelahan yang dialami oleh perempuan. Apalagi saat pandemi ini, stresnya bisa makin tinggi karena banyak yang kehilangan pekerjaan atau punya penghasilan yang tidak menentu. Ini bisa bikin mereka jadi lebih rentan menjadi korban KDRT.



Di sisi lain, para lelaki juga bisa mengalami krisis maskulinitas karena kehilangan pekerjaan atau punya masalah keuangan. Ini juga bisa memicu mereka untuk melakukan KDRT. Jadi, jangan anggap remeh ya, KDRT bisa terjadi pada siapa saja, gak peduli jenis kelamin atau status sosial.

Sayangnya, kasus KDRT seringkali sulit dilaporkan atau diakses oleh para korban. Terutama selama pandemi ini, mobilitas terbatas dan banyak lembaga bantuan yang tutup atau pindah ke sistem daring. Jadi, kita sebagai masyarakat harus lebih peduli dan siap membantu para korban KDRT.



Jadi, intinya pacar KDRT ini bukanlah hal yang bisa kita anggap sepele. Kita harus lebih peka dan jangan pernah meremehkan tanda-tanda yang muncul. Kalo ada tanda-tanda yang mencurigakan, segera cari bantuan dan dukungan dari orang terdekat atau lembaga yang berkompeten. Ingat, kehidupan kita berharga dan gak boleh dirusak oleh kekerasan dalam rumah tangga. Stay safe, agan-agan dan sista-sista!

Sumber : Sumber