Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

taniaS E N S O RAvatar border
TS
taniaS E N S O R
Rokok Itu Sehat Kata Dokter, Benarkah?

Merokok Itu Menyehatkan, Benarkah?

Semuanya pasti sudah tahu apa itu rokok, bagaimana cara mendapatkannya, menggunakannya serta bahayanya. Tapi tahukah kalian kalau di tahun 1930-an dan 1940-an, para perusahaan tembakau mempromosikan produk-produk rokok dengan iming-iming kesehatan, ya benar mereka mengatakan bahwa merokok dapat membuat tenggorokkan lebih sehat.

Kenapa rokok dianggap sehat?


Kenapa demikian? Karna pada jaman itu para dokter belum menemukan bukti yang jelas antara rokok dengan kanker paru-paru, jadi sebagian besar dari mereka benar-benar merokok. Pada saat itu, perusahaan tembakau menggunakan kewenangan dokter di dalam iklan rokok, guna membuat klaim mereka tentang rokok menyehatkan itu tampak logis.


Jika saat ini masih ada yang mengatakan bahwa rokok itu menyehatkan, sudah jelas bahwa orang tersebut akan diserang habis-habisan. Karena apa? Karena sekarang sudah ada sekali banyak bukti bahwa rokok itu sangatlah berbahaya yang dapat menyebabkan banyak sekali penyakit maupun itu di usia muda ataupun usia tua, salah satunya adalah kanker paru-paru.

Lalu bagaimana cara mereka mempromosikannya?


Semua jenis rokok sudah pasti akan membuat tenggorokkan anda tidak sehat dibanding yang tidak merokok sama sekali, batuk dan sakit tenggorokkan menjadi hal yang lumrah bagi para perokok. Namun para perusahaan tembakau tersebut menggunakan kesempatan ini untuk keuntungan mereka dalam bentuk mempromosikan bahwa produk mereka lebih baik jika dibandingkan dengan produk lainnya. Tidak semua rokok membuat anda bermasalah, semua itu tergantung dari merk rokok apa yang anda konsumsi.


Perusahaan apa yang pertama kali mempromosikan rokok menggunakan dokter?


Perusahaan tersebut ialah American Tobacco, pembuat dari rokok yang kita kenal sekarang yaitu Lucky Strikes. Mereka pertama kali mengiklankan iklan roko dengan menggunakan dokter pada tahun 1930. Iklan tersebut berisikan "20.679 Dokter berkata bahwa rokok Lucky Strikes tidak akan membuat tenggorokkan anda bermasalah".




Lanjut pada tahun 1937, perusahaan tembakau lainnya yaitu perusahaan Philip Morris membuat satu langkah maju dengan merilis iklan "Saturday Evening Post" yang mengklaim para dokter telah melakukan penelitian yang menunjukkan "ketika para perokok pindah ke Philip Morris, setiap kasus iritasi akan hilang sepenuhnya dan pasti akan berangsur membaik". Sayangnya ada hal yang tidak mereka sebutkan, hal itu adalah bahwa Philip Morris telah mensponsori para dokter-dokter tersebut.

Philip Morris terus-menerus mengiklankan studi-studi yang disponsori selama tahun 1940-an. “Masyarakat Amerika berpikir tentang pengobatan dengan cara yang positif dan sains dengan cara yang positif," kata Gardner, yang ikut menulis artikel American Journal of Public Health tentang dokter dalam iklan rokok. "Jadi membingkainya seperti itu sepertinya akan membantu untuk menarik konsumen."

Untuk tujuan ini, R.J. Reynolds Tobacco Company, salah satu dari kompetitor mereka, membuat Divisi Hubungan Medis dan mengiklankannya di jurnal medis. Reynolds mulai membayar untuk penelitian dan kemudian mengutipnya dalam iklannya seperti Philip Morris. Pada tahun 1946, Reynolds meluncurkan kampanye iklan dengan slogan, "Lebih banyak dokter yang merokok Camels daripada rokok lainnya." Mereka meminta "temuan" ini dengan memberi dokter sekotak rokok Camel secara gratis, dan kemudian menanyakan merek apa yang mereka isap.



Berhentinya iklan rokok menyehatkan

Di pertengahan 1950-an, ketika perusahaan tembakau harus menghadapi bukti kuat bahwa produk mereka menyebabkan kanker paru-paru, itu juga membuat cara pengiklanan rokok pun diganti. “Apa yang terjadi adalah, semua perusahaan rokok yang berbeda bekerja sama untuk mencoba mempromosikan gagasan bahwa… kami belum tahu apakah itu berbahaya,” ujar Gardner.

Pada tahun 1954, perusahaan-perusahaan ini merilis "Pernyataan Jujur kepada Perokok Rokok" dengan alasan bahwa penelitian yang menunjukkan hubungan antara kanker dan merokok mengkhawatirkan tetapi tidak meyakinkan. Oleh karena itu, perusahaan membentuk komite riset untuk menyelidiki masalah tersebut.

Sejak saat itu, para perusahaan tembakau mulai menghentikan iklan yang menampilkan para dokter dikarenakan dinilai sudah tidak sesuai lagi. Para dokter menentang rokok, yang berpuncak pada tahun 1964 dengan laporan dari US Surgeon General bahwa merokok menyebabkan kanker paru-paru, kanker laring dan bronkitis kronis.

Meski demikian, perusahaan tembakau terus mempertahankan posisi mereka, melalui komite penelitian mereka, bahwa masih ada "kontroversi" mengenai apakah rokok tidak sehat sampai tahun 1998.


Penyakit-penyakit yang diyakini mengintai para perokok :

1. Menyebabkan kemandulan dan impotensi

2. Menyebabkan stroke dan serangan jantung

3. Menyebabakan kanker leher rahim dan keguguran pada wanita

4. Menyebabakan penyakit paru kronis

5. Merusak gigi dan menimbulkan bau mulut yang tidak sedap.









theni
Moeriearty
avsel
avsel dan 2 lainnya memberi reputasi
3
751
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan