Di era modern, perangkat peperangan elektronik punya arti penting Gan, apalagi dengan maraknya penggunaan drone. Sistem ini bisa dilakukan untuk melakukan jamming, sehingga drone milik lawan tidak bisa dikendalikan. Dan yang terbaru, China telah menampilkan sistem peperangan elektronik baru bernama RCT195B.

Menurut Army Recognition, RCT195B ditampilkan dalam acara Changchun Air Show, yang diadakan di Changchun, Provinsi Jilin di Tiongkok Timur Laut. Acara ini mencakup berbagai kegiatan seperti pertunjukan dinamis udara, pertunjukan statis darat, ruang pameran, dan banyak lagi.

Acara ini digelar untuk peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Korea (1950-53), acara tersebut bertujuan untuk memamerkan upaya China dalam memperkuat Angkatan Udara yang akan mencapai status kelas dunia dalam domain militer. Acara tersebut dimulai 5 hari (25-29 Juli 2023), serta memampilkan 45 pesawat.



Sistem yang dipasang di truk 6x6 ini dirancang untuk menargetkan tautan data udara musuh dan dilengkapi dengan log-periodic dipole antenna (LPDA)untuk aplikasi ultra-wide bandwidth (UWB). Gangguan radio yang dilakukan oleh sistem ini melibatkan interferensi, pemblokiran, atau gangguan yang disengaja pada komunikasi nirkabel. Ini dapat dilakukan melalui cara yang jelas, seperti memasukkan noise atau sinyal interferensi yang mengganggu transmisi normal.

RCT195B juga dapat secara efektiv mengganggu tautan data udara dan sinyal digital musuh. Gangguan ini dapat menghambat proses komunikasi dan mencegah terciptanya koneksi yang aman. Sejauh ini belum diketahui spesifikasi lengkap dari sistem ini, masih sedikit informasi yang dipublikasikan media China.

Tetapi, kemunculan RCT195B menandakan bahwa China pun mulai beradaptasi dengan potensi ancaman di era modern, khususnya dari drone. Sementara penggunaan platform truk, membuat sistem peperangan elektronik ini punya mobilitas tinggi, serta bisa dikerahkan dan dipindahkan lebih cepat ke area konflik.







Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera