Jakarta - Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bicara evaluasi demokrasi yang berjalan di Indonesia. AHY mengingatkan jangan memilih pemimpin berdasarkan 'isi tas'.

Hal tersebut disampaikan AHY saat menjadi pembicara di Fisipol Leadership Forum UGM yang disiarkan di YouTube, Kamis (20/7/2023).

AHY menilai memilih pemimpin harus dimulai dari kapasitas hingga integritas.

"Harusnya, logikanya, pemimpin diharapkan punya kapasitas, baik intelektual, atau kapasitas kepemimpinan. Juga integritas, kepribadian, karakter, jati diri. Baru yang lainnya," kata AHY.

AHY menilai ada celah dari demokrasi sehingga pemimpin terbaik tidak terpilih. AHY menyebut perjalanan pemilu berjalan ke arah popularitas hingga 'isi tas', atau politik uang.

"Tapi memang demokrasi tidak didesain untuk bisa menghadirkan pemimpin- pemimpin terbaik dari semua indikator tadi. Karena pemilu adalah kontestasi popularitas. Tapi makin ke sini, ketika pemilu makin pragmatis, menjadi kontestasi isi tas," ujar AHY.

AHY mencontohkan calon pemimpin yang punya kapasitas dan integritas bisa kalah dengan calon yang punya popularitas dan 'isi tas'. Oleh sebab itu, AHY mengingatkan jangan lagi memilih pemimpin antara yang berdasarkan kapasitas dan 'isi tas'.

"Ada orang pintar, orang baik, tapi tidak dikenal, kalah dengan mereka yang punya status sosial sangat dikenal atau profesi yang sangat dicintai oleh masyarakat di daerahnya. Kalah tuh, padahal sekolahnya jauh," ucapnya.

"Sehingga, kita berharap ke depan, ada upaya membangun kualitas SDM partai politik, SDM calon para pemimpin kita. Sehingga jangan lagi kita memilih antara yang punya isi tas dan yang punya kapasitas," imbuhnya.

detik.com