Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
PT Dirgantara Akhirnya Turun Tangan Soal Proyek KF-21 Boramae,Bocorkan Punya Rencana
PT Dirgantara Akhirnya Turun Tangan Soal Proyek KF-21 Boramae, Bocorkan Punya Rencana Sendiri




ZONAJAKARTA.com - Di tengah ketidakpastian mengenai pembayaran tunggakan KF-21 Boramae yang seharusnya jatuh tempo pada akhir Juni 2023 lalu.

Informasi terbaru diperoleh mengenai komitmen Indonesia di dalam proyek jet tempur dengan Korsel Ini.

Mengutip dari sumber Eurasian Times, Minggu (16/7/23), perusahaan kedirgantaraan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), buka suara.

Hal itu diungkapkan oleh PT Dirgantara melalui bocoran dari situs Janes, tentang kelanjutan proyek KF-X atau KF-21 Boramae.

Menurut situs tersebut, Indonesia dengan tegas tetap melanjutkan program jet tempur canggih KF-21 Boramae Korea Selatan, meskipun sering gagal memenuhi tenggat waktu pembayaran.

Menurut laporan dari Janes, yang merujuk sumber dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Produsen pesawat milik negara Indonesia, menyebut komitmen Indonesia terhadap program pesawat tempur generasi 4.5 KF-21 Boramae Korea Selatan tidak akan terhenti.

Meskipun hingga kini gagal memenuhi tenggat waktu pembayaran proyek KF-X.

Sumber yang memilih untuk tidak disebut namanya itu mengungkapkan bahwa Indonesia telah membayar 21% dari cost share hingga Juni 2023.

Namun, belum ada jadwal pasti untuk rilis rencana pembayaran 2024-2026 oleh Kementerian Pertahanan RI.

Sementara itu, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah menggariskan niatnya untuk memberikan kontribusi 32% dari pembayaran cost-share melalui rencananya sendiri.

Hal itu mengarah pada informasi terbaru pada awal bulan Juli 2023 ini.

Pada 3 Juli, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) menyatakan bahwa Indonesia belum menyerahkan rencananya untuk pembayaran baru.

Mendorong diskusi antara kedua negara untuk mengatasi masalah tersebut.


DAPA dilaporkan sedang merumuskan tanggapannya, yang mungkin melibatkan pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Indonesia.

DAPA telah menyatakan komitmennya untuk terus berdiskusi dengan pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah pembagian biaya dan mengembalikan proyek ke jalur yang dimaksudkan.

Baca Juga: Korsel Cari Rekanan Lain Gantikan Indonesia di Program KF-21 Boramae

Jakarta telah setuju untuk memberikan kontribusi sekitar 1,2 miliar dollar AS, yang merupakan 20% dari total pengeluaran sebesar 6,2 miliar dollar.

Jumlah yang harus dibayar untuk tahap pengembangan teknik dan manufaktur dari proyek yang dipimpin oleh Korea Aerospace Industries (KAI).

Namun penangguhan pembayaran oleh Indonesia dari Januari 2019 hingga dimulainya kembali pada November 2022.

Hal itu menimbulkan keraguan terkait dedikasinya terhadap proyek pengembangan pesawat tempur canggih yang dimulai pada 2015.

https://www.zonajakarta.com/nasional...sendiri?page=2

Kalau diterusin pembayaran sama PT Di, ada kemungkinan jadi sih, tapi PT Di dapet duit darimana ya? Suntikan PMN kah?
b42l4t4k
sukakuda
BALI999
BALI999 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
688
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan