mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
KPK Bilang Lukas Enembe Ogah Makan, Pengacara Klaim gegara Menu Tak Cocok


Mulia Budi - detikNews
Senin, 17 Jul 2023 15:11 WIB

Lukas Enembe dan pengacaranya (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - KPK menyebutkan Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe tak mau makan di dalam rutan. Kuasa hukum Lukas Enembe, Petrus Bala, mengatakan Lukas tak mau makan karena menu dari KPK tak cocok/
"Karena dalam hal kecil aja soal menu makanan, menu makanan yang disiapkan di KPK adalah untuk orang sehat dan itu disampaikan oleh sesama tahanan KPK kemarin sore waktu Pak Lukas diantar untuk saya bertemu," kata Petrus seusai persidangan di PN Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).

Petrus mengatakan makanan untuk Lukas harusnya tak disamakan dengan tahanan yang sehat. Dia mengatakan menu makanan itu tak cocok dengan kondisi Lukas yang sedang sakit.

"Saya bertanya, kenapa bapak tidak makan? Tahanan mengatakan makanan yang kami makan, tidak cocok dengan Pak Lukas, karena ini makanan orang sehat, ada ikan, ada sayur, ada macam-macam, tapi buat Pak Lukas tidak cocok," ujarnya.

Sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menyatakan Lukas Enembe sakit lantaran tidak mau meminum obat dari dokter. KPK mengimbau Lukas Enembe untuk kooperatif mengikuti saran dokter demi lancarnya persidangan.

"Informasi yang kami terima, kondisi kesehatannya menurun karena yang bersangkutan tidak mau makan dan minum obat dari dokter, untuk itu ke depan kami berharap yang bersangkutan dapat kooperatif dan disiplin mengkonsumsi obat dan mengikuti saran dokter demi kesehatan dan kelancaran proses persidangannya," kata Ali, Senin (17/7).

"Kami pastikan mengenai kesehatan para tahanan menjadi prioritas karena itu merupakan haknya. Kami berikan hak-hak tahanan sesuai porsi dan ketentuan yang berlaku," imbuhnya.

Kini, Lukas kembali dibantarkan ke RSPAD hingga 31 Juli 2023. Ini merupakan kedua kalinya Lukas Enembe dibantarkan selama masa persidangan.

https://news.detik.com/berita/d-6827...enu-tak-cocok.

Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD karena Tak Mau Makan dan Minum Obat

CNN Indonesia
Senin, 17 Jul 2023 12:09 WIB
Bagikan : 
Lukas Enembe sudah dua hari menolak makan dan minum obat yang diberikan oleh dokter KPK. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kondisi kesehatan Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menurun karena tak mau makan dan minum obat sampai akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Minggu (16/7).
"Informasi yang kami terima, kondisi kesehatannya menurun karena yang bersangkutan tidak mau makan dan minum obat dari dokter," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (17/7).

Ali berharap ke depannya Lukas dapat lebih kooperatif terkait kondisi kesehatannya.

"Untuk itu ke depan kami berharap yang bersangkutan dapat kooperatif dan disiplin mengonsumsi obat dan mengikuti saran dokter demi kesehatan dan kelancaran proses persidangannya," kata Ali.

Ali mengatakan sejak Sabtu (15/7) dokter KPK telah merekomendasikan Lukas untuk dirujuk ke RSPAD. Namun, Lukas menolak.

Oleh karena itu, jelas Ali, tim jaksa kemudian menghubungi pihak penasihat hukum dan keluarga untuk membujuk agar Lukas mau dibawa ke RSPAD.

Ali menyampaikan KPK memprioritaskan kesehatan para tahanan karena termasuk haknya. Ali menyebut pihaknya memberikan hak-hak tahanan sesuai porsi dan ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, penasihat hukum Lukas, Petrus Bala Pattyona mengaku dihubungi jaksa KPK pada Minggu (16/7) sekitar pukul 14.00 WIB untuk datang membujuk Lukas agar mau dibawa ke RSPAD.

Petrus mengatakan Lukas harus segera dibawa ke RSPAD karena mual, pusing dan sudah dua hari tidak makan.

Menurut Petrus, Lukas sempat bersedia dibawa ke rumah sakit karena kondisinya yang menurun. Tetapi, kata Petrus, Lukas tak kunjung dibawa pukul 19.00 WIB.

Petrus menyebut Lukas baru mau dibawa pada 21.00 WIB, kala itu Lukas sudah tidur. Ia mengatakan KPK baru mau membawa Lukas pada Minggu.

"Tapi Pak Lukas sudah kadung kesal, jadi tidak mau dibawa ke RSPAD," kata Petrus dalam keterangannya.

Menurut Petrus, Lukas sudah dua hari tidak makan. Ia menyebut kaki Lukas juga mulai membengkak.

"Kondisinya sudah drop, sudah dua hari tidak masuk makanan, karena mual dan mengeluh pusing, serta ketika dibantu diminumkan air putih, Pak Lukas kesulitan menelan air minum. Seperti kesakitan tenggorokannya. Dan saya lihat kakinya mulai bengkak lagi," kata Petrus.

Petrus juga mengaku dapat masukan terkait Lukas sudah buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) di atas tempat tidurnya.

"Saya lihat wajah Pak Lukas sudah sangat pucat, karena saat bertemu Pak Lukas diantar dari kamar tahanan oleh lima tahanan dan menjelaskan kondisi Bapak Lukas, bahwa sudah parah, hanya tiduran saja, tidak makan, minum dua hari, bahkan mereka membersihkan tempat tidurnya karena ngompol dan BAB di tempat tidur," jelas Petrus.

Lukas didakwa menerima suap senilai Rp45,8 miliar dan gratifikasi senilai Rp1 miliar.

Tindak pidana itu dilakukan Lukas pada rentang waktu 2017-2021 bersama-sama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua 2013-2017 Mikael Kambuaya dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) 2018-2021 Gerius One Yoman.

Jaksa menyatakan suap dan gratifikasi tersebut diberikan agar Lukas bersama-sama dengan Mikael dan Gerius mengupayakan perusahaan-perusahaan yang digunakan Piton dan Rijatono dimenangkan dalam proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2013-2022.

Sementara itu, gratifikasi diterima Lukas dari Budy Sultan selaku Direktur PT Indo Papua melalui Imelda Sun.

Atas perbuatannya, Lukas didakwa melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP dan Pasal 12 huruf B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

(pop/gil)

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...an-minum-obat.

Khawatirkan Kondisi Lukas Enembe, Keluarga Ultimatum KPK dan Hakim

Khawatir trhadap kondisi Gubernur Papua non aktif, Lukas Enembe. Pihak keluarga ultimatum KPK, Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim. Hal ini juga tak lain untu NEWS Senin, 17 Juli 2023 - 19:41 WIB Reporter : Tim TvOne, Haris Editor : Aqmarul

Jakarta, tvOnenews.com - Khawatir trhadap kondisi Gubernur Papua non aktif, Lukas Enembe. Pihak keluarga ultimatum KPK, Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim.  Hal ini juga tak lain untuk bertanggung jawab jika selama proses persidangan, terjadi hal-hal yang membahayakan atau tak diinginkan. Terutama, mengancam nyawa Lukas Enembe.

Adik Lukas Enembe, Elius Enembe mengungkapkan, Lukas mengalami penurunan kesehatan yang serius di Rutan KPK pada hari Minggu malam (16/7/2023) sehingga harus dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto.  Lukas Enembe juga terpaksa dilarikan ke RS setelah selama tiga hari (Jumat-Minggu). Bahkan dia akui, Lukas tak bisa makan (susah menelan makanan).

Maka itu, katanya, pihak keluarga meminta agar seluruh proses persidangan dihentikan saja. Bagi keluarga, pertimbangan etis dan kemanusiaan itu jauh lebih penting dan atau melampaui hukum.  Di atas hukum ada aspek kemanusiaan yang perlu diperhatikan. 

"Karena kondisi Bapak saat ini sangat drop, dan sedang dirawat di RS, kami keluarga meminta jaminan dari KPK, para Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Halim untuk bertanggung jawab jika dalam proses persidangan saat ini terjadi hal-hal buruk yang membahayakan nyawa Pak Lukas. Kami minta itu dan seluruh rakyat Papua," ungkap Elius Enembe kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Dikatakan Elius, pihak keluarga sudah sejak awal meminta agar persidangan ditunda mengingat kondisi bapak tidak memungkinkan dilakukan persidangan tetapi Majelis Hakim dan Jaksa KPK tetap saja memaksakan persidangan dilakukan.

"Apalagi saat ini sudah masuk agenda pemeriksaan saksi dan kalau dari jadwal dilakukan selama dua kali seminggu. Sementara Pa Lukas kesehatannya sangat drop. Terbukti kondisi beliau sekarang di RS. Kalau tidak segera ditangani mungkin kondisinya bisa lebih berbahaya lagi," jelas Elius.

Dia menambahkan, kondisi Lukas di Rutan KPK selama sepekan terakhir sangat mengkhawatirkan karena tiga hari susah menelan makanan, makin susah bicara, hanya tiduran saja, kaki semakin bengkak, bahkan kencing dan BAB di tempat tidur. 

Diceritakan Elius, pihak keluarga dan kuasa hukum dihubungi Jaksa KPK pada Minggu siang karena kondisi Lukas yang drop sekaligus meminta keluarga membujuk Lukas agar mau diantar ke RS untuk dilakukan perawatan.

"Kami keluarga minta kalau sampai terjadi apa-apa sama Pak Lukas, maka kami akan tuntut KPK, Jaksa dan Majelis Hakim untuk tanggung jawab," tegas Elius.

Maka itu keluarga juga mempertanyakan rekomendasi Dokter RSPAD yang pada tanggal 7 Juli 2023 lalu mengembalikan Lukas untuk rawat jalan di Rutan KPK, padahal kondisi ginjal Lukas justru sangat memburuk.
"Itu kami tanya juga, kalau Bapak dia sehat sampai kemudian direkomendasikan rawat jalan, lalu kenapa hasil pemeriksaan ginjal terakhir justru sangat memburuk? Atau dokter diintimidasi oleh Jaksa untuk memaksakan Lukas harus disidang? Ini kami tanya agar dijawab," paparnya.

Disampaikan juga, bahwa mengingat kondisi Lukas yang drop saat ini, Keluarga juga meminta para dokter yang menangani untuk menyampaikan secara jelas kondisi kesehatan Lukas. 

"Apa saja sakitnya, seperti apa daya tahan Bapak dengan sakit yang dia derita itu harus disampaikan jelas oleh dokter. Kami berharap para dokter obyektif dalam memberikan rekomendasinya," kata Elius.

Lanjut dia jelaskan, bahwa hasil pemeriksaan terakhir diperoleh keterangan terkait tekanan darah mencapai 200 lebih, kondisi ginjal stadium 5 (kronis) dengan angka hasil laboratorium ginjal jauh di atas batas ginjal normal dan fakta stroke lima kali yang membuat kondisi sakit permanen seperti saat ini.

  "Kami sampaikan hasil pemeriksan terakhir tadi malam, 16 Juli 2023 saat dibawa ke RS,  kreatinin (terkait fungsi ginjal): 10,27 . Ini diberi bintang dua yang artinya sudah sangat memburuk. Dan tensi atau tekanan darah: 238/90 mm Hg. Ini sangat mengkawatirkan," pungkas Elius. (aag)

Link Artikel : https://www.tvonenews.com/berita/138...-kpk-dan-hakim
bawa-bawa rakyat Papua lagi

Kondisi Lukas Enembe diklaim sangat mengkhawar dan Lukas Enembe diklaim tak cocok makanan dengan yang diberikan KPK
BALI999
bukan.bomat
xneakerz
xneakerz dan 3 lainnya memberi reputasi
4
874
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan