masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Masyarakat Pilih Caleg Kaya yang Mau Beri Serangan Fajar? Ini Bahaya Money Politik!
KPK sebut 95 persen masyarakat pilih caleg yang beri serangan fajar, apakah itu baik?


Tahun 2024 adalah tahun politik dimana masyarakat Indonesia akan melangsingkan pesta demokrasi memilih pemimpin baru mulai dari pemilihan umum DPD, DPRD Provinsi, DPR RI, DPRD Kabupaten, bahkan juga pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Menjelang pesta demokrasi yang berjalan setiap 5 tahun sekali, tentu saja akan selalu ramai diwarnai dengan berbagai macam keramaian, mulai dari perbedaan pandangan politik, pilihan, juga adu visi misi antar calon yang membuat masyarakat ikut antusias memilih calon pemimpin masa depan untuk mensejahterakan kehidupan.

Tentu saja polemik dan masalah tidak luput dari pantauan setiap kali jelang pemilu GanSis. Akan selalu saja ada masalah dan juga isu yang juga muncul ikut membuat hawa-hawa pesta demokrasi hangat-hangat kuku atau panas bergantung pada setiap orang yang menanggapinya.

Salah satu hal dan isu yang paling sering muncul setiap kali pesta demokrasi atau pemilu yaitu munculnya isu money politik atau bisa disebut juga politik uang. Berikut fakta menarik terkait politik uang yang perlu Agan dan Sista ketahui!




Dilansir dari akun Instagram @pikiranrakyat, Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK mengungkapkan fakta bahwa tercatat 95,5 persen masyarakat Indonesia masih memilih caleg yang memberikan "serangan fajar" atau memberikan uang jelang pemilihan.

KPK menilai angka persentase tersebut sangat tidak wajar karena bukan hanya mengarah kepada politik yang tidak sehat melainkan juga telah melanggar aturan.

Sebagaimana Agan dan Sista ketahui bersama bahwa politik uang alias money politik itu sangat dilarang bahkan diatur di dalam Undang-undang Pemilu yang mengatur sanksi serta hukuman yang ditetapkan untuk pelaku money politik.

Meskipun sudah diatur dan dilarang keras, namun setiap kali perayaan pesta demokrasi akan selalu saja ada caleg-caleg yang nekat untuk melakukan politik uang hanya untuk mendapatkan suara masyarakat. Begitupun dengan masyarakat, mereka rela menjual suara untuk mendapatkan uang dimana sebenarnya secara tidak langsung mereka sedang mempertaruhkan masa depan negaranya sendiri.




Membahas tentang politik uang yang selalu muncul setiap kali jelang pesta demokrasi, tentu perlu disadarkan kembali terkait bahaya dan resiko dari politik uang itu sendiri GanSis.

Memilih calon pemimpin bukan karena karakter dan kompetensinya sebagai leader yang mampu membawa masa depan cerah bagi negara melainkan karena uang tidak seberapa yang diberikan jelang pemilu, ini akan membuka peluang bagi mereka yang melakukan money politik untuk korupsi atau mempersalahgunakan jabatan saat menduduki jabatan tertentu.

Hal ini tidak dapat dipungkiri karena mereka yang melakukan money politik menganggap uang yang mereka keluarkan untuk membeli suara rakyat adalah uang modal yang harus kembali selama mereka menjabat dengan cara apapun termasuk korupsi.

Jika Agan dan Sista sebagai masyarakat masih mau untuk menjual suara dengan harga yang tidak sebanding dengan penentuan nasib negara 5 tahun kedepan, maka saat nantinya ada kebijakan yang merugikan masyarakat tentu kita tidak boleh untuk mengeluh karena itu sudah menjadi pilihan saat Agan Sista menerima uang dari caleg yang menginginkan kedudukan.

Bagaimana, masihkah Agan dan Sista mau untuk terlibat di dalam jerat politik uang?
Berikan jawaban kalian sebelum suara rakyat dipertaruhkan.




Penulis:@masnukho©2023
Narasi: Ulasan pribadi
Referensi
disini
Sumber gambar
1, 2, 3, 4
lutfigilang01
Seno312
dasiemsidas
dasiemsidas dan 22 lainnya memberi reputasi
23
2.1K
135
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan