Sumber Gambar

Fasilitas kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam sebauh lingkungan. Kita baru akan membutuhkan fasilitas ini ketika kita memiliki gangguan kesehatan hingga sekedar mengecek kondisi kesehatan berkala. Di mana pun, fasilitas kesehatan ini jadi salah satu yang vital dan dibutuhkan dalam masyarakat.

Dalam fasilitas kesehatan, dibutuhkan juga orang-orang dengan tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayana terhadap pasien yang datang. Yaitu orang-orang yang memang mengenyam pendidikan di dunia medis dan bersekolah di sekolah dokter. Jadi pengetahuan dan kemampuannya sudah tidak diragukan lagi.

Tenaga mereka selalu dibutuhkan kapan pun dan jasanya cukup penting bagi masyarakat. Mungkin jika tanpa mereka, masyarakat akan kesulitan dalam hal kesehatan. Apalagi di saat-saat darurat, keberadaan mereka juga sangat dibutuhkan untuk memberi pengobatan bagi siapa pun yang membutuhkan pertolongannya.


Sumber Gambar

Tapi baru-baru ini, kabar kurang mengenakkan terdengar dari dunia kesehatan. Di mana kabarnya, banyak tenaga kesehatan yang mengancam akan mogok bersama. Hal ini adalah imbas dari keputusan DPR yang mengesahkan RUU Kesehatan terbaru yang dinilai kontroversial dan tidak disetujui oleh para tenaga kesehatan.

Para Nakes sendiri memang sempat melakukan demo di gedung DPR beberapa hari lalu. Tapi seperti yang kita tahu, tidak mudah aspirasi dan keluhan kita sampai pada mereka . Sehingga semua usaha itu akhirnya sia-sia. RUU tersebut tetap saja disahkan oleh DPR. Dari situlah, mulai muncul isu di mana para Nakes akan memutuskan untuk mogok bersama.

Ada beberapa poin dalam RUU Kesehatan yang ditolak oleh para nakes ini. Salah satunya adalah Penghilangan mandatory spending atau pengeluaran negara yang sudah diatur oleh undang-undang, kemudian ada juga aturan masuknya tenaga kesehatan asing ke Indonesia dan STR yang berlaku seumur hidup. Mungkin TS akan membahas poin-poin tersebut di thread lain ya, karena terlalu panjang.


Sumber Gambar

Dalam dunia pekerjaan, kita sudah seringkali melihat pekerja yang mogok. Mulai dari buruh mogok, tentu kita sudah biasa. Supir angkot mogok sudah sering, ojek online apalagi. Nah, bagaimana kalau tenaga kesehatan yang mogok. Siapa yang akan bekerja menangani pasien di rumah sakit?

Ketua umum DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia yaitu Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa mogok bersama ini sudah disepakati. Dan masyarakat tidak perlu khawatir bahwa tenaga kesehatan yang memiliki peran krusial seperti ICU, UGD dan dokter beda tidak akan ikut mogok sehingga mereka tetap bisa melayani masyarakat yang membutuhkan.

Entah mogok ini bisa berjalan atau tidak, mengingat kita tidak bisa memprediksi bagaimana keadaan rumah sakit. Bisa jadi nantinya akan banyak pasien yang datang, akan banyak orang yang sakit dan membutuhkan pertolongan. Akan ada keadaan darurat yang tentunya tidak bisa kita duga datangnya. Ya menjadi dilema juga sih. Ingin menentang pemerintah, tapi punya tanggung jawab moril ke masyarakat.


Sumber Gambar

Menaggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi memberi tanggapan terkait rencana mogok masal para tenaga kesehatan. Menurutnya, ia sangat terbuka dengan perbedaan pendapat asal disampaikan dengan baik-baik dan secara intelektual. Dan dirinya pun tidak akan balik mundur.

Wah, semoga tidak lama-lama ya mogoknya para nakes ini. Dan semoga apa yang diharapkan bisa terwujud, mungkin memang mereka sebagai orang lapangan lebih tahu mengenai yang mereka butuhkan. Jadi biarklah aksi mogok ini jadi salah satu bentuk ekspresi dalam negara yang katanya demokrasi ini.



Menurut kalian, haruskah Nakes sampai mogok kerja?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2, Link Referensi 3
Tulisan dan Narasi Pribadi