Sumber Gambar

Stadion merupakan salah satu bangunan yang keberadaannya cukup penting. Dengan luas bangunan yang mumpuni, stadion bisa menjadi tempat dilangsungkannya berbagai acara. Tidak hanya acara olahraga, tapi juga acara lain seperti konser hingga kampanye dan perayaan-perayaan lainnya dikarenakan mampu menampung banyak orang.

Jakarta International Stadium merupakan salah satu stadion dengan kapasitas terbesar di Indonesia saat ini yang semua kursinya sudah single seat. Pada awal berdiri, stadion ini sangat dibangga-banggakan warga DKI dan kerap dikaitkan dengan Gubernur Anies Baswedan. Sayangnya, stadion yang megah ini masih memiliki beberapa kendala di dalamnya.

Baru-baru ini tengah santer terdengar mengenai PSSI dan Presiden Jokowi yang akan merenovasi JIS. Hingga kabar yang menyebut bahwa JIS tidak lolos standar FIFA. Hal ini mencuat usai JIS menjadi salah satu kandidat untuk digelarnya Piala Dunia U-17 di Indonesia bulan November nanti. Akan tetapi Menteri PUPR Basuki menyebut bahwa rumput JIS dan aksesnya tidak standar FIFA.


Sumber Gambar

Kalau soal akses, TS sudah pernah membahasnya di thread lain dan sesuai dugaan TS, hal ini akan menjadi polemik di kemudian hari. Dan kini terjadi. Kemudian soal rumput, TS sama sekali tidak tahu apa yang membuat rumput JIS dianggap tidak memenuhi standar FIFA. Menurut Menteri Basuki, rumput di JIS harus diganti semua.

Hal ini diketahui usai melakukan inspeksi bersama Erick Thohir dan Pj Gubernur Heru Budi. Kabarnya Menteri Basuki akan dievaluasi oleh ahlinya. Yang juga pernah terlibat dalam merenovasi rumput di Gelora Bung Karno.

Yang paling vital adalah akses keluar masuk. TS sempat lihat di mana bus kesulitan masuk ke dalam area parkir stadion dan perlu beberapa kali mundur supaya bisa masuk. Hal ini juga sempat menjadi perdebatan oleh jubir BUMN dengan jubir Anies Baswedan dalam salah satu acara TV yang dibawakan oleh Karni Ilyas.


Sumber Gambar

Pengalaman pribadi TS masuk ke JIS, akses untuk masuk ke JIS sendiri hanya satu pintu. Yaitu pintu yang ada di sebelah barat dan itu digunakan untuk keluar-masuk. Tidak ada lahan parkir di JIS. Kabarnya para Jakmania memarkirkan motornya di parkiran warga dan mobil diparkirkan di lahan parkir JiExpo. Soal transportasi? Hanya ada Transjakarta yang unitnya terbatas, mungkin 20-30 menit sekali datangnya. Naik kereta? Jaraknya 2 km dari stasiun KRL terdekat.

Inilah hal serius yang sudah lama TS pertanyakan. Kita tahu sendiri bagaimana antusiasme warga kita dengan sepakbola. Apakah siap jika suat hari nanti Timnas Indonesia bermain di sini, kemudian aksesnya masih gini-gini saja? GBK saja akses jalan keluar dan pintu masuknya ada banyak di semua penjuru lho.


Sumber Gambar

Yang terjadi saat ini adalah, jika JIS hanya punya satu pintu keluar maka pada saat akan ada puluhan ribu orang keluar-masuk yang berkumpul pada satu titik yang sama. Orang akan berdesakan untuk keluar-masuk pada satu pintu yang sama. Dan ini berbahaya. Bagaimana jika terjadi hal-hal yang darurat? Tentu kita masih ingat dengan tragedi Kanjuruhan dan tidak mau hal itu terjadi lagi.

Stadion seharusnya memiliki banyak pintu supaya ribuan penonton yang keluar bisa tersebar ke segala penjuru. Tidak hanya di satu titik saja. Satu lagi, dari luar memang JIS terlihat megah dan cantik dengan lampu warna-warninya, tapi kalau lihat bagian dalamnya saja JIS itu seperti bangunan setengah jadi. Dindingnya masih beton-beton polos. Tidak ada nilai estetikanya sama sekali.

Entah tujuan dibangun stadion ini untuk apa, apa hanya untuk keren-kerenan aja?



Kalian apakah sudah pernah ke JIS?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2, Link Referensi 3
Tulisan dan Narasi Pribadi